BPOM Temukan 1,1 Persen dari Sampel Takjil Mengandung Bahan Berbahaya
Penny menyebut, bahan berbahaya yang ditemukan dalam 1,1 persen makanan berupa formalin.
Penny menyebut, bahan berbahaya yang ditemukan dalam 1,1 persen makanan berupa formalin.
BPOM DKI Jakarta melakukan pemeriksaan sampel makanan dan minuman takjil yang dijual pedagang untuk mengantisipasi adanya bahan-bahan berbahaya seperti formalin, borax, rhodamin b dan methanyl yellow.
Salah satu produk pangan impor yang disita BPOM adalah produk kopi kemasan kantong bermerek dagang Starbucks yang tidak memenuhi ketentuan izin edar.
BPOM juga menarik beberapa jenis kopi serbuk dari Starbucks antara lain varian Cafe Latte, Toffee Nut Latte, White Mocha, dan Capuccino. Penarikan dilakukan karena dikhawatirkan tidak memberikan kepastian mutu dan kualitas produk.
Hasil pengawasan memperlihatkan peningkatan signifikan temuan pengawasan produk pangan olahan, baik yang dilakukan melalui pengawasan langsung maupun patroli siber.
Jenderal bintang satu ini menyebut, pemanggilan untuk diperiksa itu sedianya dijadwalkan pada Rabu (23/11) besok.
Sebab, inilah tupoksi BPOM yang seharusnya dijalankan, jadi kalau secara nyata ditemukan ada penyimpangan dalam tugas dan fungsi BPOM.
Penny telah melaporkan situasi itu kepada Presiden Joko Widodo beserta instansi terkait agar izin distribusi senyawa pelarut PG dan PEG melalui SKI BPOM.
Pemerintah hingga saat ini masih melakukan pengujian terhadap obat diduga mengandung EG dan DEG secara berkelanjutan.
Badan POM mengaku sudah melakukan pengawasan secara komprehensif pre dan post market terhadap produk obat yang beredar di Indonesia.
Kepala Badan POM Penny Kusumastuti Lukito menyebut, produk TMK menurun sebesar 8,63 persen. Pada 2021 mencapai 40,28 persen, kini menjadi 31,65 persen.
Penny mengatakan, temuan 1,5 persen takjil mengandung bahan berbahaya berkat hasil kerja sama dengan semua pihak, terutama pemerintah daerah dan tokoh masyarakat.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Semarang menemukan tujuh sampel takjil yang positif mengandung bahan berbahaya. Empat sampel positif mengandung rhodamin B dan tiga sampel positif mengandung formalin.
Sildenafil dapat menimbulkan efek samping mulai dari yang ringan seperti mual, diare, kemerahan pada kulit. Sementara reaksi yang lebih serius seperti kejang, denyut jantung tidak teratur, pandangan kabur atau buta mendadak, bahkan dapat menimbulkan kematian.
Penny menyoroti jumlah sarana TMK dan produk temuan yang TMK mengalami penurunan jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Temuan produk TMK pada 2020 adalah 83.687 buah dibandingkan 41.306 buah pada 2021.
Berdasarkan hasil sampling dan pengujian, beberapa obat tradisional ditemukan mengandung efedrin dan pseudoefedrin yang sebelum pandemi hampir tidak pernah ditemukan sebagai bahan kimia obat di dalam obat tradisional.
“Kita menemukan sejumlah bahan makanan olahan dari ikan yang dijual di Carrefour tanpa izin edar BPOM dan tanpa label halal dari MUI,” kata Kepala Disperindag Karawang, H. A Suroto, Rabu (9/6).
Fitrianti mengatakan, di pasar itu setidaknya 13 sampel yang diperiksa BPOM. Hasilnya, tiga jenis makanan mengandung rhodamin B atau pewarna sintetis yang berbahaya bagi kesehatan.