Polisi Bongkar Prostitusi Anak di Bawah Umur di Tanjung Priok, 2 Muncikari Ditangkap
Kasus ini terbongkar setelah polisi menggeledah salah satu hotel.
Kasus ini terbongkar setelah polisi menggeledah salah satu hotel.
Seorang pelajar kelas 5 SD terjerumus dalam bisnis prostitusi online. Korban dijual oleh muncikari DF (27) melalui aplikasi Michat.
Satuan Polair Polresta Samarinda, Kalimantan Timur, membongkar praktik prostitusi dengan korban seorang pelajar SMA usia 17 tahun. Muncikarinya, juga seorang siswi usia 19 tahun, yang tak lain teman nongkrong korban. Sekali kencan di hotel, dipatok tarif Rp1,5 juta hingga Rp2 juta.
Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, ada 3 anak di bawah umur yang menjadi korban, atau ditawarkan ke pelanggan. L menawarkan para ABG (anak baru gede) ke pelanggan dengan menyertakan foto diri.
Ia menjelaskan, tersangka OS sudah dua tahun menjalankan bisnis tersebut. Ia bahkan turut melibatkan anak-anak di bawah umur untuk mencari mangsa di media sosial seperti Facebook dan WhatsApp.
Penitipan ke yayasan perlindungan anak itu setelah polisi berkoordinasi dengan orang tua para pelajar tersebut.
"Di dalam kamar hotel kami temukan empat wanita dan satu pelanggan," ucap dia.
Keempat anak itu adalah F (15), D (17), AM (15), dan AR (15). Polisi melibatkan perwakilan dari Kementerian PPA untuk memberikan pendampingan kepada para korban.
Korban adalah AP (16) yang berhasil diselamatkan di sebuah apartemen di Depok.
Polisi mendapatkan fakta baru dari penanganan kasus prostitusi anak di bawah umur, GR (14). Dari penyelidikan sementara, RA yang disebut-sebut kurir dan germo dengan sebutan Koko, merupakan seorang pengusaha di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. RA diduga kuat terlibat dalam prostitusi anak di bawah umur.
Setelah melakukan gelar perkara, polisi akhirnya menetapkan Novri Besi (19) dan Novy Seran (18) sebagai tersangka kasus prostitusi anak di bawah umur. Keduanya terbukti terlibat langsung dalam praktik prostitusi yang melibatkan, GR pelajar SMP.
"Si mami (Ju) yang jelas mendapat bagian Rp 500 ribu setiap kali menawarkan Fi untuk berkencan."
Polrestabes Bandung sempat melakukan penyelidikan. Korban pun sempat diperiksa.
Israel menargetkan klinik kesuburan terbesar di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaPendaftaran Bintara Polri akan terbagi menjadi lima klasifikasi
Baca SelengkapnyaKecelakaan yang menyebabkan tujuh orang meninggal dunia dipicu murni human error.
Baca SelengkapnyaRirie Fairus dan Ayus Sabyan terlihat merayakan ulang tahun anaknya bersama. Penasaran seperti apa?
Baca SelengkapnyaIa ditangkap paksa usai menghadiri acara Halal Bihalal bersama Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati di Kantor Kecamatan Kutorejo pada Selasa (16/4) lalu.
Baca Selengkapnya