Bupati Langkat Kena OTT KPK, Terbit Rencana dan Beberapa Pejabat Dibawa ke Jakarta
"Saat ini 7 orang sedang dalam perjalanan menuju jakarta dan akan dilakukan pemeriksaan lanjutan di Gedung Merah Putih KPK," kata Ali.
"Saat ini 7 orang sedang dalam perjalanan menuju jakarta dan akan dilakukan pemeriksaan lanjutan di Gedung Merah Putih KPK," kata Ali.
Jadi nilai harta yang dia laporkan pada 25 Februari 2021 yakni sebesar Rp 85.151.419.588.
KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum mereka yang diamankan.
Namun, Syah Afandin enggan memastikan apakah Bupati Langkat itu kena OTT KPK.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri menyebut, operasi senyap yang digelar tim penindakan di Kabupaten Langkat dilakukan pada, Selasa 18 Januari 2022 malam. Belum dijelaskan secara rinci siapa saja yang ditangkap dalam OTT tersebut.
Sementara itu, Juru Bicara KPK Ali Fikri mengungkapkan beberapa pihak dicokok penyidik KPK dalam OTT di Langkat.
Ali mengatakan, bukti yang diamankan tersebut akan diverifikasi dan menunggu keputusan Dewan Pengawas (Dewas) KPK untuk kemudian dilakukan penyitaan.
Ali mengatakan, penggeledahan hingga kini masih berlangsung. Ali berjanji akan membeberkan hasil temuan tim penyidik dalam penggeledahan kali ini.
KPK Tunjukkan Barang Bukti Hasil OTT Bupati Penajam Paser Utara. Dari hasil operasi tangkap tangan tersebut, KPK mengamankan barang bukti uang tunai sebanyak Rp1 miliar dan rekening bank Rp447 juta serta sejumlah barang belanjaan.
Abdul Gafur ditetapkan sebagai tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar tim penindakan KPK di DKI Jakarta dan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Rabu (12/1).
Ali menyebut, Abdul Gafur Masud diamankan di sebuah pusat perbelanjaan, atau mal di Jakarta. Abdul Gafur diamankan tim penindakan pada Rabu, 12 Januari 2022 kemarin.
Namun Ali belum bersedia memberikan detail lokasi pusat perbelanjaan yang menjadi lokasi penangkapan Abdul Gafur.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan sebelas orang, termasuk Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas'ud, dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu (12/1). Abdul Gafur bersama enam orang lainnya ditangkap di DKI Jakarta.
Abdul Ghafur Mas’ud pernah menolak Urus Penanganan Covid-19
Abdul Gafur melaporkan memiliki 10 bidang tanah dan bangunan yang tersebar di Balikpapan dan Jakarta Barat. Total aset tak bergeraknya itu senilai Rp34.295.376.075.
Ketua KPK Firli Bahuri menyebut Abdul Gafur diamankan tim penindakan beserta 10 orang lainnya. Mereka semua hingga kini masih menjalani pemeriksaan oleh tim penindakan.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri menyebut tim penindakan menggelar operasi senyap di DKI Jakarta dan Kalimantan Timur (Kaltim). Mereka yang diamankan di Kaltim masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda Kaltim.
Firli meminta masyarakat bersabar menunggu tim penindakan selesai melaksanakan pekerjaannya. Firli memastikan akan mengumumkannya ke publik usai pemeriksaan perdana pasca-OTT selesai.