Eks Gafatar Jabar dipulangkan, tapi mereka bingung dan kecewa
Sebelum berangkat, mereka diminta mengucapkan dua kalimat syahadat dan menyanyikan Indonesia Raya.
Sebelum berangkat, mereka diminta mengucapkan dua kalimat syahadat dan menyanyikan Indonesia Raya.
Usai bersyahadat dan bernyanyi lagu Indonesia Raya, ratusan eks Gafatar dipulangkan.
Para ahli agama ini ditugaskan untuk diberikan pemahaman soal agama yang benar.
Eko berharap pemerintah bisa memfasilitasi mereka untuk terus bertani.
Eks Gafatar menumpangi pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 661.
"Empat di antaranya telah pulang ke keluarganya, sedangkan sisanya masih ditampung di Asrama Haji Donohudan, Boyolali."
Eks Gafatar menolak jika paham mereka difatwa haram oleh MUI.
Pemprov Riau terus membujuk agar mereka mau pulang ke kampung halamannya.
Mereka kebanyakan belum mengetahui rencana selanjutnya.
Rencananya besok mereka akan dipulangkan ke Makassar, Jakarta dan Semarang.
"Setelah Gafatar selesai kami hanya bercocok tanam tidak ada apa-apa. Tidak ada lagi pembinaan, tidak ada," janjinya.
Dinsos membantah istilah tersebut digunakan untuk mengatakan Gafatar adalah ormas radikal.
Padahal 10 warga Sumsel tersebut dijadwalkan pulang dari Boyolali ke Sumsel hari ini.
Mahful juga meminta pemerintah mengembalikan aset-aset yang dimiliki para anggotanya.
Dia membantah jika Gafatar adalah kelompok yang menyebarkan ajaran agama sesat.
"Saya sudah tidak memiliki tempat tinggal di Sleman. Pekerjaan juga tidak punya, saya bingung harus gimana," ujarnya.
Saat ini keberadaan mereka dalam pengawasan kepolisian dan pemerintah setempat.