Incar Dana Segar Rp1 Triliun, Mandiri Tunas Finance Terbitkan Obligasi Berkelanjutan
Adapun penawaran awal Obligasi Berkelanjutan VI Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2023 dalam rangka upaya peningkatan pembiayaan sudah dimulai pada 9 Juni 2023.
Beralihlah dari perilaku impulsive buying ke kegiatan investasi untuk mendapatkan kehidupan finansial yang lebih mapan.
Baca SelengkapnyaDibandingkan dengan logika, perilaku impulsive buying ini cenderung didorong oleh faktor emosi dan perasaan semata.
Baca SelengkapnyaPenjualan obligasi Israel telah kumpulkan dana USD1 miliar.
Baca SelengkapnyaDewan Pertimbangan pusat bagian ekonomi pada masa Jepang, mengusulkan agar pemerintah menarik dana dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaPasar obligasi Indonesia dinilai masih melanjutkan tren positif. Hal ini didukung pertumbuhan ekonomi makro yang solid.
Baca SelengkapnyaAdapun penawaran awal Obligasi Berkelanjutan VI Mandiri Tunas Finance Tahap I Tahun 2023 dalam rangka upaya peningkatan pembiayaan sudah dimulai pada 9 Juni 2023.
Director & Chief Investment Officer, Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Ezra Nazula mengatakan, Pasar obligasi Indonesia mencatatkan kinerja positif 3,5 persen di tahun 2022. Capaian ini lebih baik dibandingkan pasar lainnya di kawasan Asia.
Tingkat bunga yang ditawarkan untuk seri A berkisar 4-4,75 persen, sedangkan untuk seri B berkisar 5,75-6,75 persen. Bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan sesuai dengan tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi.
Kelebihan permintaan tersebut dirinci yaitu untuk investor yang committed tercatat memesan obligasi sebesar Rp937,8 miliar sedangkan investor yang uncommitted pemesanannya mencapai hingga Rp1,4 triliun.
Obligasi merupakan salah satu instrumen investasi yang cukup menjanjikan serta memiliki risiko yang relatif rendah dalam praktiknya. Sayangnya, belum banyak orang yang tertarik untuk terjun ke dalamnya.
Pemerintah telah melakukan penerbitan Surat Utang Negara (SUN) dengan cara private placement senilai Rp3 triliun, yang transaksinya telah dilaksanakan pada 4 Maret 2022. Terdapat empat seri SUN yang dilelang, yakni FR0082, FR0087, FR0065, dan FR0062.
Obligasi merupakan salah satu instrumen investasi yang kian banyak diminati masyarakat, termasuk kelompok milenial. Tingginya minat investor lantaran obligasi dinilai cukup menjanjikan serta memiliki risiko yang relatif rendah dalam praktiknya.
Pemerintah menyerap dana Rp19 triliun dari lelang 7 seri Surat Utang Negara (SUN) di Jakarta dari total penawaran masuk sebesar Rp61,51 triliun melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI). Tujuh seri SUN yang dilelang yakni SPN03220602, SPN12230303, FR0090, FR0091, FR0093, FR0092, dan FR0089.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyatakan, perubahan iklim telah berkontribusi besar pada percepatan keuangan hijau dan berkelanjutan secara global. Hal ini tercermin dari peningkatan penerbitan obligasi hijau.
Kementerian Keuangan menyebut, perkembangan ekonomi global turut berpengaruh terhadap hasil lelang Surat Utang Negara (SUN). Seperti kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed, dan konflik antara Ukraina dan Rusia.
Obligasi berisi janji dari pihak yang menerbitkan efek untuk membayar imbalan berupa bunga (kupon) pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada akhir waktu yang telah ditentukan, kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
Ezra memperkirakan, imbal hasil obligasi pemerintah dengan durasi 10 tahun untuk tahun depan akan berada di level 6 persen sampai dengan 6,25 persen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan The Fed akan menurunkan tingkat obligasi pemerintahnya hingga