Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Pemerintah Andalkan Sektor Makanan dan Minuman Tekan Defisit Neraca Perdagangan

Pemerintah Andalkan Sektor Makanan dan Minuman Tekan Defisit Neraca Perdagangan

Industri mamin terus menunjukkan daya saingnya. Hal tersebut dibuktikan dengan capaian ekspor sektor yang menjadi prioritas dalam peta jalan Making Indonesia 4.0 tersebut, yang menyentuh angka USD 20 miliar hingga September 2019. Sektor mamin juga berkontribusi lebih dari sepertiga (36,49 persen) dari total PDB.

Pemerintah Andalkan Sektor Makanan dan Minuman Tekan Defisit Neraca Perdagangan
Neraca Perdagangan Ponsel, Komputer dan Tablet Surplus Rp2,6 T per Agustus 2019

Neraca Perdagangan Ponsel, Komputer dan Tablet Surplus Rp2,6 T per Agustus 2019

Di mana pada periode Januari hingga Agustus 2019 mencatat nilai ekspor sebesar USD 333,8 juta, lebih tinggi daripada impor pada periode yang sama senilai USD 145,4 juta. Kemudian, industri H/K/T dalam negeri juga kini telah mampu memproduksi sekitar 74,7 juta unit, meningkat 23 persen dari tahun 2017.

Neraca Perdagangan Ponsel, Komputer dan Tablet Surplus Rp2,6 T per Agustus 2019
Tahun Lalu Surplus, Neraca Perdagangan September 2019 Defisit USD 160 Juta

Tahun Lalu Surplus, Neraca Perdagangan September 2019 Defisit USD 160 Juta

BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia pada September 2019 sebesar USD 160 juta. Defisit tersebut disebabkan oleh defisit sektor migas sebesar USD 761 juta dan surplus non migas sebesar USD 601 juta. Defisit neraca perdagangan Indonesia sejak awal tahun hingga September 2019 telah mencapai USD 1,9 miliar.

Tahun Lalu Surplus, Neraca Perdagangan September 2019 Defisit USD 160 Juta
Neraca Perdagangan Migas Defisit, Arcandra Sebut Lebih Banyak Dipakai Dalam Negeri

Neraca Perdagangan Migas Defisit, Arcandra Sebut Lebih Banyak Dipakai Dalam Negeri

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, neraca perdagangan di sektor minyak dan gas (migas) sepanjang Januari-Mei 2019 masih mengalami defisit USD 3,74 miliar. Di mana total nilai ekspornya yang sebesar USD 5,34 miliar masih lebih kecil dibanding jumlah impor migas sebanyak USD 9,08 miliar.

Neraca Perdagangan Migas Defisit, Arcandra Sebut Lebih Banyak Dipakai Dalam Negeri
Arcandra Klaim Sumbangan Migas Pada Defisit Neraca Perdagangan Semester I Mengecil

Arcandra Klaim Sumbangan Migas Pada Defisit Neraca Perdagangan Semester I Mengecil

BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia sepanjang Januari-Mei 2019 mengalami defisit sebesar USD 2,14 miliar. Wamen ESDM Arcandra Tahar, tak sependapat dengan argumen itu. Sebab, dia mengatakan, nominal defisit pada Januari-Mei 2019 masih lebih kecil dibanding periode yang sama 2018 yakni sebesar USD 2,86 miliar.

Arcandra Klaim Sumbangan Migas Pada Defisit Neraca Perdagangan Semester I Mengecil
Menko Darmin Soal Neraca Perdagangan Mei Surplus: Perkembangan yang Baik

Menko Darmin Soal Neraca Perdagangan Mei Surplus: Perkembangan yang Baik

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada Mei 2019 mengalami surplus sebesar USD 0,21 miliar. Realisasi ini membaik dari posisi neraca perdagangan April 2019 yang defisit sebesar USD 2,5 miliar. Menko Darmin mengakui bahwa surplus neraca perdagangan merupakan perkembangan yang cukup positif.

Menko Darmin Soal Neraca Perdagangan Mei Surplus: Perkembangan yang Baik
Defisit Terbesar Neraca Perdagangan Akibat Impor Premium dan Pertamax untuk Lebaran

Defisit Terbesar Neraca Perdagangan Akibat Impor Premium dan Pertamax untuk Lebaran

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar, buka suara terkait defisit neraca perdagangan sektor migas pada kuartal I 2019. Menurut dia, peningkatan impor migas terjadi karena naiknya impor BBM jenis Premium dan Pertamax sementara impor minyak mentah turun.

Defisit Terbesar Neraca Perdagangan Akibat Impor Premium dan Pertamax untuk Lebaran
Darmin Soal Defisit Neraca Perdagangan April Terbesar Dalam Sejarah:Tak Perlu Pesimis

Darmin Soal Defisit Neraca Perdagangan April Terbesar Dalam Sejarah:Tak Perlu Pesimis

Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, turut berkomentar mengenai defisit neraca perdagangan April 2019 yang mencapai sebesar USD 250 miliar. Menurutnya, defisit tersebut harus betul-betul dipelajari, sebab bukan hanya ekspornya yang melambat akan tetapi impornya pun demikian.

Darmin Soal Defisit Neraca Perdagangan April Terbesar Dalam Sejarah:Tak Perlu Pesimis