Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatra Utara (Sumut) mengimbau kepada masyarakat untuk waspada penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) saat memasuki musim El Nino atau musim kemarau.

Waspada Penyakit Demam Berdarah di Musim Penghujan. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes agypty patut diwaspadai, terutama saat memasuki musim penghujan. Foging merupakan salah satu upaya untuk mengantisipasi penyakit DBD.

Penyebab demam berdarah dengue beserta gejala dan cara mengobatinya.

Dari data PSI, Jakarta Barat merupakan wilayah terdampak cukup parah dari kasus demam berdarah.

Pengasapan Cegah DBD di Kawasan Kebayoran Lama. Pengasapan tersebut (fogging) dilakukan untuk mengantisipasi Demam Berdarah. Sepanjang Tahun 2020 DBD di Indonesia mencapai 95.893 kasus

Guna mencegah nyamuk tersebut berkembang biak, masyarakat dianjurkan untuk rajin menerapkan 3 M, yakni menutup, menguras dan mendaur ulang.

Membasmi Nyamuk DBD dengan Fogging di Pancoran. Pemerintah mengimbau kepada warga untuk mengantisipasi penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) saat musim pancaroba pada April hingga Mei 2020, terlebih di tengah pandemi virus corona Covid-19.

"Untuk yang COVID-19, pastinya seseorang itu dilihat, apakah ada riwayat perjalanan ke daerah-daerah yang terinfeksi wabah, kontak dengan orang yang sudah pernah punya kasus positif Corona atau pernah kontak dengan orang yang punya perjalanan ke daerah wabah corona," ujar Nadia.

Membasmi Jentik dan Nyamuk DBD dengan Fogging. Penyemprotan asap atau fogging itu dilakukan setelah beberapa warga di permukiman warga RW 01, Kelurahan Cipinang tersebut terkena demam berdarah sekaligus untuk membasmi perkembangbiakan jentik nyamuk.

Kasatpol PP Duren Sawit, Andik Sukaryanto, menyampaikan pelepasan ratusan ikan kecil itu di saluran air dan selokan pemukiman warga sebagai upaya pembasmian jentik nyamuk.

Cegah DBD, Tim Jumantik Tinjau Kamar Mandi Warga. Peninjauan Jumantik yang dilakukan rutin setiap minggunya ini bertujuan memeriksa kebersihan kamar mandi warga sekaligus mencegah perkembangbiakan nyamuk demam berdarah di kawasan tersebut.

Kepala Unit Kajian Pengendalian Hama Pemukiman (UKPHP) dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Drh Upik Kesumawati, menjabarkan beberapa jenis nyamuk selain Aedes aegypti yang dapat menyebabkan penyakit berbahaya, selain DBD.

"Kita membagi di atas 15 tahun dan di bawah 15 tahun. Sampai dengan kemarin (Minggu) hampir 90 persen terjadi pada anak di bawah 15 tahun. Komposisi terbanyak anak usia 5 sampai 9," kata Anung di Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, HR Rasuna Said, Kuningan.

"Kalau melihat tren dari tahun-tahun sebelumnya, biasanya sekitar Februari cenderung turun atau sudah bisa dikendalikan," kata Nadia saat dihubungi Health-Liputan6.com.

Nyamuk aedes bisa menimbulkan demam berdarah. Berikut pencegahan agar nyamuk aedes tak masuk ke rumah:

Cegah demam berdarah, warga asapi rumah-rumah di Depok. Pengasapan dilakukan guna mengurangi risiko penyakit demam berdarah akibat gigitan nyamuk aedes aegypti.