Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan, kemacetan di jalur selatan Jawa Barat diperkirakan masih akan terjadi selama mudik Lebaran 2018. Dedi menyebut setidaknya ada empat titik yang menjadi perhatiannya, yaitu ruas jalan Nagreg, Limbangan, Malangbong, dan Gentong.

Rata-rata jumlah penumpang yang diberangkatkan pada kondisi normal berkisar pada angka 12.000 penumpang per hari.

Dalam momen mudik ada proses transfer knowledge tentang jiwa entrepreneur kaum urban selama ini hidup di kota dengan kompetisi dalam menciptakan kemandirian ekonomi kepada keluarga di desa. Sehingga terjadi redistribusi aset pendapatan dan redistribusi pengetahuan entrepreneur.

Posko tersebut akan menyiagakan operator alat berat, musala, tempat istirahat hingga dispenser. 588 Posko tersebut tersebar dari Sabang sampai Merauke, namun sebagian besar masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Kementerian PUPR juga menyediakan fasilitas mobile pendukung.

Selain melalui aplikasi mudik, pemerintah juga membuka beberapa tol serta ada layanan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ditingkatkan Pertamina hingga dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Oleh karena itu, diharapkan tragedi Brexit seperti dua tahun silam tidak akan terulang kembali.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengungkapkan PO Bus yang memiliki pelayanan baik maka kualitas bus dan kenyamanan perjalanannya juga lebih baik. Diakuinya, selama ini masih banyak calo yang menawarkan harga tiket bus jauh di atas harga standard.

Para penumpang antusias dengan kehadiran JK. Dia sempat menanyakan fasilitas kereta api saat ini yang semakin baik.

Kebijakan tersebut nantinya akan bersifat situasional. Jika kemacetan tidak terlalu parah, tarif tol tetap berlaku seperti biasa. "Jadi koordinasi dengan Dirut Jasa Marga jika terjadi kemacetan panjang maka nanti akan melakukan diskresi kalau itu memang panjang sekali. Akan digratiskan," ujar Kapolri.

Menhub Budi mengatakan, ‎para pemudik tidak harus menggunakan tol meski saat ini tol trans Jawa sudah tersambung dan difungsikan saat mudik. Sebab, pada musim mudik Lebaran 2018 telah disiapkan berbagai jalur untuk pemudik. Di antaranya, jalur pantai utara dan selatan.

Personel gabungan itu terdiri dari prajurit TNI, Polri, Dinas Perhubungan, hingga anggota Pramuka. Masing-masing dikerahkan ke sejumlah jalur mudik.

KAI berangkatkan peserta mudik gratis di Stasiun Senen. Pemberangkatan secara resmi dilepas oleh Menteri BUMN Rini Soemarno. Program mudik gratis bareng KAI untuk keberangkatan tanggal 6 dan 7 Juni 2018 masih tersedia 179 kursi. Pendaftarannya dapat dilakukan dengan mendatangi kantor PT KA Pariwisata di Stasiun Gambir.

Salah satu pemudik asal Madura, Suwarso, mengaku setiap tahun memang memilih berangkat lebih awal. Selain menghindari terjadinya lonjakan penumpang, dia juga menyebut harga tiket yang dijual jauh lebih murah ketimbang mendekati Lebaran.

Direktur Operasional dan Teknis Angkasa Pura II Djoko Murjatmodjo membagikan tips bagi masyarakat yang menggunakan angkutan udara saat mudik nanti. Hal pertama yang harus dilakukan adalah usahakan berangkat dari rumah lebih awal. Ini untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kemacetan.

Direktur Operasional dan Teknis Angkasa Pura II, Djoko Murjatmodjo, mengatakan pihaknya memperkirakan ada peningkatan sebesar 10 persen pengguna pesawat terbang saat mudik nanti. Dengan demikian, akan ada 6,7 juta penumpang yang akan pulang kampung lewat jalur udara.

Pakar kebijakan publik, Agus Pambagyo, meminta Korlantas Polri menindak tegas pemudik pelanggar lalu lintas. Dia mengatakan pengendara kerap melanggar aturan dengan tujuan untuk menghindari kemacetan. Sayangnya tindakan tersebut malah berpotensi menimbulkan kecelakaan dan memperparah kemacetan.

Kementerian Perhubungan telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mewujudkan mudik aman dan nyaman tahun ini. Salah satunya menghentikan sementara operasi jembatan timbang selama periode mudik Lebaran. Nantinya jembatan-jembatan timbang tersebut akan dijadikan sebagai lokasi peristirahatan atau rest area bagi pemudik.

Direktur Lalu Lintas Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Pandu Yunianto, mengimbau masyarakat pengguna bus untuk tidak menunggu berlama-lama di terminal. Ini untuk menghindari terjadinya kepadatan di terminal. Saat ini masyarakat masih sangat fanatik dengan PO (perusahaan otobus) bus tertentu.

Kementerian Perhubungan meminta masyarakat tidak khawatir menggunakan moda transportasi bus, untuk mudik ke kampung halaman. Sebab, saat ini kualitas bus sudah semakin baik. Menurut Pandu, selain kondisi bus yang sudah baik, infrastruktur jalan khususnya tol juga saat ini sudah mendukung kenyamanan.