Investigator Senior Komite Nasional Keselamatan Penerbangan (KNKT), Ony Suryo Wibowo mengatakan, alat sensor Angle Of Attack (AOA) yang berada di Pesawat Lion Air PK-LQP dengan kode penerbangan JT610 bermasalah dalam empat penerbangan pesawat. AOA itu hanya diperbaiki dan bukan sparepart baru.

Dia menekankan, pesawat Lion Air dengan rute penerbangan Denpasar-Jakarta itu layak terbang. Meski dalam rekomendasi laporan awal menganjurkan pilot untuk kembali ke Bandara Ngurah Rai Bali.

Investigasi pada aspek non-teknis itu belum menemukan adanya pidana yang menyebabkan pesawat terjatuh.

KNKT Ungkap Hasil Investigasi Jatuhnya Lion Air JT 610. KNKT mengungkap laporan awal hasil investigasi yang didapat setelah 30 hari pasca kecelakaan Lion Air PK-LQP JT610 di perairan Karawang. Dalam kesempatan ini KNKT mengeluarkan dua rekomendasi kepada Lion Air.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah melakukan investigasi terhadap Pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada 29 Oktober 2018. Ketua Subkomite Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo menjelaskan, terdapat enam masalah yang dialami.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan masih akan menunggu laporan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait tindakan atau rekomendasi yang akan diberikan kepada Lion Air dan Boeing. Hal terkait dengan jatuhnya pesawat milik maskapai tersebut di perairan Karawang beberapa waktu lalu.

Selama proses identifikasi keluarga bayi Kyara menunggu di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Dengan harapan, begitu jenazah bayi Kyara dan orangtuanya teridentifikasi maka akan langsung dimakamkan.

Keluarga korban Lion Air jatuh, melalui Floyd Wisner dari Wisner Law Firm, resmi mengajukan gugatan hukum pada The Boeing Co., produsen pesawat Boeing 737 Max 8 di Pengadilan Distrik Amerika Serikat. Pesawat seri 737 Max 8 dituduh tidak laik dan berbahaya.

Ia menerangkan, operasi DVI Lion Air PK-LQP dilakukan selama 24 hari (29 Oktober-23 November). Hasilnya, 125 dari 189 penumpang serta kru pesawat berhasil teridentifikasi.

Penyelidik sendiri kini diketahui fokus menyoroti sistem kontrol penerbangan otomatis yang terbilang baru pada Boeing 737 MAX.

Lion Air Tinjau Ulang Pesanan Pesawat Jenis Boeing 737 Max-8. Daniel juga berharap bisa segera membuat buletin atau sejenis panduan untuk pesawat jenis Boeing 737 Max-8. Pasalnya, KNKT menduga ada penanganan sistem pesawat yang belum disosialisasikan oleh pihak boeing.

Arthur juga sempat mengatakan proses identifikasi korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 direncanakan berakhir pada Jumat 23 November 2018. Pihaknya telah menerima 195 kantung jenazah serta mengidentifikasi 666 bagian tubuh.

Sebelum Jatuh, Lion Air Juga Alami Kerusakan yang Sama Saat dari Denpasar. Perbedaan indikator itu, kata dia, juga menyebabkan stick shaker membuat kemudi pesawat bergetar. Kemudian alat Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) memerintahkan pesawat untuk turun.

Hasil investigasi awal jatuhnya Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT610 akan dibeberkan ke khalayak 28 November 2018 mendatang.

Namun demikian, pilot Lion Air PK-LQP mencoba melawan situasi ini dengan tetap mencoba kembali menaikkan pesawat. Namun hal itu tidak bertahan lama hingga pada akhirnya pesawat kehilangan daya angkat dan jatuh.

Kepala Sub Komite Kecelakaan Penerbangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Nurcahyo mengungkap hasil pembacaan data black box pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Budi menjelaskan keluarga korban berikan santunan sebesar Rp 50 juta sesuai dengan ketentuan yang ada. Sehingga total biaya yang dikeluarkan Jasa Raharja untuk santunan sebesar Rp 4,9 miliar.

Hingga hari ke-22 proses identifikasi, tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri telah berhasil melakukan identifikasi terhadap 104 penumpang Lion Air JT610 yang jatuh di perairan Karawang. Jumlah ini bertambah setelah pada hari ini, Selasa (20/11), tim DVI berhasil mengidentifikasi tiga korban.