Pelaku Bom Bunuh Diri di Pospol Kartasura berafiliasi dengan ISIS. Hasil dari pengembangan, Densus menangkap dua pelaku aksi teror lainnya. Penangkapan dilakukan pada Minggu (9/6) kemarin.

Adapun alasan orangtua RA belum melaporkan ke kepolisian lantaran belum yakin bila anaknya bergabung ISIS. Kekurangan pengetahuan soal ISIS juga menjadi salah satu kendala.

Kepolisian terus mendalami lagi akun FB milik RA (22). Apalagi hingga kini keterangan didapat dari pelaku hanya melakukan aksi tersebut sendiri.

Kondisi RA juga mulai berangsur membaik. Beberapa anggota Densus 88 Anti Teror sudah mulai meminta keterangan. Kondisi terduga pelaku cukup stabil, namun keterangan didapat belum utuh.

"Diledakkan secara manual. Untuk bom kemarin tutup panci lapisannya."

Dilihat dari latar belakang pelaku kata Moeldoko berperilaku baik. Sebab itu pihaknya hingga saat ini belum tahu apa latar belakang pelaku melakukan hal tersebut.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menilai, selama bulan suci Ramadan hingga Idul Fitri 1440 Hijriah, situasi di Indonesia sudah cukup aman. Tito tidak menampik ada satu kasus yang menonjol di Indonesia. Yakni percobaan bom bunuh diri yang menyasar pos polisi di Kartasura.

Insiden bom bunuh diri di Pos Polisi Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah membuat aparat keamanan di Jawa Barat meningkatkan pengamanan. Para petugas yang berjaga diminta waspada dengan potensi aksi terorisme.

Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, menegaskan tidak ada peningkatan status keamanan pascakejadian ledakan tersebut.

Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, pelaku peledakan Pos Polisi di Kartasura yakni RA, terpapar paham ISIS. Pelaku teror secara lone wolf ini dilakukan pada Senin (3/6) malam.

RA alias Rofik Asharudin (22), pelaku peledakan pos polisi Polres Sukoharjo di Kartasura mengalami luka parah di sekitar tangan dan pinggang. Berdasarkan luka yang diderita pelaku, Polri menduga RA menggunakan bom pinggang saat beraksi.

Pos Pantau Polres Sukoharjo di simpang Kartasura yang diguncang ledakan, Senin (3/6) malam, belum dioperasikan lagi pada Selasa pagi. Kepala Pos Pantau Kartasura Iptu Tri Mulyana mengatakan, pos pengamanan tersebut belum bisa dioperasikan setelah terjadinya teror tersebut.

Sejumlah barang yang diduga bahan kimia dan peralatan elektronik diamankan dari rumah Rofik Asharudin (22), terduga pelaku peledakan di Pos Pantau Polres Sukoharjo, simpang Kartasura. Rumah terduga pelaku berada di Kampung Kranggan Kulon RT 01 RW 02, Desa Wirogunan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.

Perawatan medis terhadap pelaku ledakan di Pos Pengamanan Pertigaan Tugu Tani Kartasura dipindahkan ke Rumah Sakit Prof Awaludin Djamin atau RS Bhayangkara, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau masyarakat di provinsi ini untuk tenang dan tetap beraktivitas seperti biasa pascaledakan bom bunuh diri di Pos Pengamanan Pertigaan Tugu Tani Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, pada Senin (3/6) malam.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan petugas yang menggeledah rumah pelaku bom bunuh diri menemukan barang bukti yang ada kaitannya dengan yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) di pertigaan Tugu Tani tepatnya di depan Pospam Tugu Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.

Usai olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menggeledah sebuah rumah di Dukuh Kranggan, Desa Wirogunan, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo. Rumah tersebut hanya berjarak sekitar 1,5 kilometer dari lokasi terjadinya ledakan di Pos Pengamanan Lebaran Kartasura, Sukoharjo, Selasa (4/6).

Hingga olah tempat kejadian perkara (TKP) selesai pukul 01.30 WIB, polisi belum memastikan bahwa ledakan yang terjadi di Pos Pengamanan Lebaran 10 Kartasura merupakan bom bunuh diri. Kendati demikian polisi menyimpulkan jika seorang korban ledakan tersebut merupakan pelaku.