Tiga Lurah di Bekasi Diperiksa soal Pemotongan Tunjangan oleh Rahmat Effendi
Pemeriksaan itu dalam penyidikan kasus dugaan suap Wali Kota nonaktif Bekasi Rahmat Effendi.
Pemeriksaan itu dalam penyidikan kasus dugaan suap Wali Kota nonaktif Bekasi Rahmat Effendi.
Menurut Alex, untuk saat ini pihaknya masih mendalami dugaan suap proyek dan jual beli jabatan di Pemkot Bekasi. Alex berjanji akan mengungkap jika temuan baru oleh tim penyidik dalam kasus ini.
Ali menyatakan, pengakuan Chairoman itu juga bisa menjadi pintu bagi tim penyidik untuk mengembangkan kasus ini. Diduga, bukan hanya Chairoman yang menerima uang dari Pepen, melainkan anggota DPRD Kota Bekasi lainnya juga turut kecipratan uang haram tersebut.
Ali menyebut, tim penyidik masih memiliki waktu panjang untuk mendalami dugaan tersebut. Ali memastikan bakal terus mendalami pihak-pihak yang diduga turut menikmati uang haram dari proyek di Pemkot Bekasi.
Ekspresi Wali Kota Bekasi Nonaktif Rahmat Effendi Usai Diperiksa Perdana. Wali Kota Bekasi nonaktif Rahmat Effendi menjalani pemeriksaan perdana setelah ditahan sebagai tersangka dugaan penerimaan suap pengadaan barang, jasa serta lelang jabatan di Pemkot Bekasi.
Selain Chairoman, tim penyidik juga mengagendakan memeriksa tiga saksi lainnya. Lurah Jati Rangga Kota Bekasi Ahmad Apandi, Pensiunan PNS/Ketua Panitia Pembangunan Masjid Ar-Ryasaka Widodo Indrijantoro, dan penilai pada KJPP Rahmat MP dan Rekan Boanerger Silvanus Daearari Damanik.
Ali menyebut pihaknya masih fokus mengusut dugaan suap yang disangkakan terhadap Pepen. Menurut Ali, dugaan TPPU bisa diketahui dari pengembangan dengan pemeriksaan para saksi.
Selain Reny, tim penyidik juga mengagendakan pemeriksaan Camat Rawa Lumbu, Bekasi, Makhfud Saifuddin. Makhfud sudah dijerat sebagai tersangka. Namun status Makhfud dalam pemeriksaan kali ini adalah saksi.
Novel Baswedan tergelak ketika ditanya soal kode yang dipakai koruptor saat bertransaksi. Mantan penyidik senior KPK yang kini bertugas di Polri itu berkali-kali menemukan kata unik, lucu, hingga aneh sebagai pengganti sebutan jumlah uang.
Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Karyoto mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menelusuri asal usul harta Pepen.
Hasilnya, KPK kembali menyita berbagai dokumen terkait proyek ganti rugi lahan di Bekasi. Selanjutnya, KPK akan memanggil sejumlah saksi yang akan dipanggil secara bergilir ke KPK untuk melakukan verifikasi temuan dokumen tersebut.
Menurut Ali, pihak yang menggiring opini tersebut sengaja membuat narasi yang bertolakbelakang untuk menyudutkan KPK. Ali memastikan, dalam penangkapan terhadap Pepen, tim penindakan lembaga antirasuah telah memiliki bukti kuat.
Ghufron menyatakan tak ambil pusing dengan pernyataan Ketua DPD Golkar Bekasi Ade Puspitasari yang merupakan anak dari Pepen. Ade Puspita menyangkal ayahnya terjaring OTT KPK.
Firli menyatakan, dalam menjerat seseorang, termasuk Pepen, pihaknya sudah lebih dahulu memiliki bukti permulaan yang cukup adanya tindak pidana yang dilakukan Pepen. Apalagi, Pepen dijerat dalam operasi tangkap tangan dengan bukti uang tunai dan tabungan hingga Rp 5 miliar.
Namun demikian, menurut Ghufron, pihaknya tidak sembarangan dalam menjerat seseorang termasuk Pepen. Sebelum menetapkan Pepen sebagai tersangka, KPK lebih dahulu memiliki alat bukti yang cukup sampai akhirnya Pepen ditahan.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango mengingatkan para kepala daerah untuk tidak mencuri uang rakyat. KPK tidak segan menangkap kepala daerah yang korupsi.
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah sejumlah lokasi di tiga daerah terkait operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi. Tempat yang digeledah di antaranya Kantor Wali Kota Bekasi dan rumah dinasnya.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi sudah ditetapkan sebagai tersangka. Dalam kasus suap pengadaan barang dan jasa serta lelang jabatan. Rahmat menjadi tersangka bersama 8 orang lainnya.