Kota Medan keluar sebagai juara umum di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumatera Utara 2022. KONI Medan akan lakukan evaluasi terhadap beberapa cabang olahraga yang tidak maksimal.

Rapat kerja provinsi (Rakerprov) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Timur di Hotel Aston Samarinda berubah jadi arena adu jotos, Sabtu (29/1). Salah seorang pengurus KONI, Sugeng Muhdar, terlihat dibawa keluar ruangan dengan pengawalan polisi.

Menurutnya, karantina penting dilakukan sebagai pencegahan penyebaran COVID-19 saat pesta olahraga terbesar di Tanah Air itu berlangsung di Papua pada 2-15 Oktober.

Hal itu terjadi usai adanya penggeledahan kantor sekretariat KONI Tangsel, dan penetapan Bendahara Umum KONI Tangsel sebagai tersangka korupsi dana hibah KONI tahun anggaran 2019 oleh Kejaksaan Negeri Tangsel.

Keputusan itu menurutnya diambil demi mengakhiri konflik yang ada di tubuh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jember.

Miftahul Ulum Jalani Sidang Perdana Kasus Suap KONI. Asisten pribadi eks Menpora Imam Nahrawi, Miftahul Ulum didakwa menjadi perantara suap sebesar Rp 11,5 miliar.

Ketua KONI Pusat Diperiksa Jadi Saksi Imam Nahrawi. Tono Suratman diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi terkait dugaan menerima suap penyaluran pembiayaan dengan skema bantuan dana hibah dari pemerintah melalui Kemenpora pada KONI Tahun Anggaran 2018.

Selain itu, penyidik juga memanggil tiga saksi dari pihak swasta lainnya untuk tersangka Imam Nahrawi. Mereka adalah Desi Krisdanti, Mamat Mohdar, dan stafnya yakni Fais.

Mantan Ketua KONI Kota Tangerang, Dasep, divonis 5 tahun 10 bulan penjara dalam kasus dana pengembangan olahraga yang merugikan negara sebesar Rp662 juta. Terdakwa menggunakan dana tersebut untuk kepentingan pribadi.

KPK Tetapkan Menpora Jadi Tersangka Baru Kasus Suap Dana Hibah KONI. KPK menetapkan Menpora Imam Nahrawi sebagai tersangka baru diduga menerima suap Rp26,5 milyar.

Kasus Dana Hibah KONI, Pejabat Kemenpora Dituntut 5 dan 7 Tahun Penjara. Tiga pejabat Kementerian Pemuda dan Olahraga menjalani sidang kasus suap dana hibah Kemenpora yang akan diberikan pada KONI 2018 lalu. Mereka dituntut antara 5 sampai 7 tahun penjara dan denda sebesar Rp200 juta subsider tiga bulan kurungan.

Menpora Bersaksi di Sidang Suap Dana Hibah KONI. Dalam sidang tersebut Menpora Imam Nahrawi dimintai keterangan untuk terdakwa Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora Mulyana, serta staf Kemenpora Adhi Purnomo dan Eko Triyanta.

Penyalahgunaan dana hibah itu terjadi 2015 dengan nominal Rp 672 juta. Kasus ini sebelumnya telah ditangani Tim Kriminal Khusus (Krimsus) Polres Metro Tangerang sejak tahun 2015 dan sempat ditunda.

"Pengurus semua mengeluh dan curhat atas lambatnya pencairan dana hibah KONI. Saya dan pengurus follow up pencairan untuk komitmen fee baru bisa dicairkan. Saya terkejut dan berat sebagai Sekjen, dan saya laporkan ke ketua akhirnya memutuskan untuk memberikan sesuai permintaan Miftahul Ulum,sespri menteri," ucap Ending

Asisten Olahraga Prestasi pada Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga sekaligus Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kemenpora Adhi Purnomo disebut-sebut minta dibelikan mobil Toyota Yaris. Permintaan itu ditujukan pada Sekjen Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Ending Fuad Hamidy. Namun Adhi membantahnya.

Kepala Bagian Keuangan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Eni Purnawati menyebut ada Rp 3 miliar diserahkan untuk Miftahul Ulum yang tak lain asisten pribadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrowi.

Di tahap awal, diduga KONI mengajukan proposal kepada Kemenpora untuk mendapatkan dana hibah tersebut. Diduga pengajuan dan penyaluran dana hibah sebagai akal-akalan dan tidak sesuai kondisi sebenarnya.