Para jemaat mengeluh sakit, seperti pusing, mual, muntah dan demam, setelah menyantap hidangan dengan lauk olahan daging babi tersebut.

Dia memaparkan, sebelumnya warga Dusun I Tungkam Jaya, Desa Pangkalan Siatak, baik yang beragama Islam dan Kristen, menghadiri doa keselamatan warga di halaman gereja HKBP, sekitar pukul 12.30 Wib.

Gejala keracunan muncul setelah para warga desa itu bersama-sama menyantap anjing pada Rabu (19/2). Jagani mengungkapkan, kegiatan serupa sudah menjadi kebiasaan di sana.

Tujuh sampel itu menunjukkan kandungan histamin itu cukup tinggi, dan sudah tidak memenuhi syarat layak konsumsi.

Sebelumnya, pada Kamis (02/01) siang, jumlah korban mencapai 250 orang, meningkat dari beberapa jam sebelumnya yang mencapai 199 orang korban. Sebagai catatan, sebagian besar korban keracunan massal yang tercatat, sudah diperbolehkan pulang dari puskesmas/rumah sakit tempat mereka dirawat.

Zaenal menjelaskan, nasi dus yang disantap anaknya berisi daging ayam, mie, kentang, semur cabai hijau hingga makanan ringan. Semua makanan yang ada di dalam dus pun diaebutnya habis disantap oleh anaknya.

Ikan laut yang baru ditangkap, jika tidak segera dikonsumsi, seharusnya dijaga kesegarannya dengan cara cold storage (dibekukan dengan freezer) atau diasap. "Biasanya kalau tangkap ikan sore hari lalu dijual pagi hanya dengan es batu, itu tidak efektif (jaga kesegarannya)," papar Murtadlo.

Gejala yang dialami korban keracunan setelah makan ikan tongkol yakni gatal-gatal, mual, nyeri perut, pusing, muntah, lemas, gemetar, dan syok.

Warga di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut keracunan usai menyantap jamur liar yang tumbuh di belakang rumah. Komandan Kodim 0611 Garut, Letkol Inf Erwin Agung menyebut, jumlah korban keracunan mencapai tujuh orang.

Hingga saat ini, kata Dandim, ke empat orang warga yang mengalami gejala keracunan masih mendapatkan perawatan di Puskesmas dan RSUD Pameungpeuk.

Puluhan warga di Kecamatan Ma'rang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, dilarikan ke Puskesmas setempat dan Rumah Sakit Batara Siang, Pangkep, Kamis (19/12). Diduga, warga keracunan makanan.

Keracunan massal terjadi di Kecamatan Tinggi Raja, Asahan, Sumut. Sebanyak 241 warga harus mendapat perawatan setelah menyantap makanan sumbangan calon kepala desa.

Seluruh korban pun langsung dilarikan ke Puskesmas Nagrak untuk mendapatkan pertolongan dari medis.

Sampel makanan yang diuji lab-kan adalah nasi, sayur kangkung, oseng-oseng pepaya, tongkol, bakwan, kerupuk, dan semangka yang dikonsumsi para karyawan. Jika nanti ditemukan unsur kelalaian maka pihak pengelola katering bisa diancam pidana.

105 karyawan pabrik garmen di Ngaglik, Kabupaten Sleman mengalami keracunan makanan, Kamis (5/12). Keracunan makanan ini diduga karena menu ikan tongkol yang disiapkan untuk makan siang oleh pengelola pabrik.

RSUD Cianjur masih melakukan observasi dan uji laboratorium terkait dugaan keracunan yang menimpa Ketua DPRD Cianjur, Ganjar Ramadhan dan tunangannya itu.

Mereka mengeluhkan mual dan pusing sampai buang air besar berkali-kali.

Sebanyak 14 orang di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Soe, karena diduga keracunan bubur ayam, Minggu (13/10).