Polisi bakal merekonstruksi ulang kasus kecelakaan menewaskan mahasiswa UI Muhammad Hasya Attalah Saputra. Rekonstruksi ulang itu diputuskan setelah polisi mendapat rekomendasi tim gabungan pencari fakta (TGPF) dalam diskusi digelar hari ini.

Santoso menduga penetapan tersangka Hasya bertujuan menyelamatkan pihak penabrak dari tindak pidana yang menyebabkan tewasnya seseorang.

Fadil menegaskan TGPF ini akan bekerja secara cepat guna memberikan rasa keadilan kepada pihak-pihak yang terlibat.

TAA merupakan proses rekonstruksi terjadinya kasus kecelakaan untuk mendapatkan informasi berupa kronologi, pola kejadian, informasi teknis, kondisi infrastruktur, kondisi pelaku kecelakaan baik secara fisik maupun mental. Tujuan lainnya adalah memperoleh kebenaran informasi dari kejadian kecelakaan.

Diketahui, seorang perempuan berinisal EN mengatakan dirinya adalah istri dari seorang anggota polisi berinisial D. Ia pun meminta izin kepada suaminya untuk ikut di belakang rombongan mobil polisi.

Para korban ditetapkan polisi sebagai tersangka lantaran dinilai lalai berkendara.

Gita menyatakan bahwa saat peristiwa terjadi di daerah Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada 6 Oktober 2022 malam, Mahasiswa UI, Hasya hendak pergi menuju ke indekos salah satu temannya.

Gita menyatakan, sejauh ini ada dua versi berbeda terkait kronologi kecelakaan Hasya yang melibatkan pensiunan polisi. Pada mulanya, kata dia, Hasya disebut jatuh karena menghindari genangan air. Namun, versi kedua dari kepolisian mengatakan Hasya jatuh karena menghindari kendaraan.

Ibu Hasya, Dwi Syafiera Putri (Ira) mengatakan, saat mediasi polisi mempertemukan keluarga dengan purnawirawan polisi yang terlibat kecelakaan yang merenggut nyawa putranya di Sub Direktorat Pembinaan Hukum (Subdit Gakkum) Pancoran.

Gita menjelaskan, sebagai kuasa hukum timnya ingin agar kasus ini dijalankan sesuai dengan koridor aturan yang berlaku. Jika terduga pelaku bersalah hendaknya ditindak sesuai perbuatan yang dilakukan.

Polisi menyatakan praperadilan bisa diajukan apabila menemukan bukti baru terkait kecelakaan yang menimpa Hasya.

Penetapan tersangka setelah polisi menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), memeriksa saksi ahli, rekan korban serta saksi di sekitar lokasi kecelakaan.

Korban ditetapkan sebagai tersangka lantaran dinilai lalai dalam berkendara hingga menyebabkan nyawanya meninggal dunia. Polisi menghentikan penyelidikan kasus kecelakaan tersebut dengan status korban sebagai tersangka.

Mahasiswa UI bernama Muhammad Hasya Atallah Saputra (17), tewas usai ditabrak pensiunan polisi berpangkat AKBP inisial ESBW di Jalan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan pada 6 Oktober 2022. Polisi menetapkan tersangka Hasya dalam kecelakaan tersebut.

Mahasiswa UI bernama Muhammad Hasya Atallah Saputra (17), tewas usai ditabrak pensiunan polisi berpangkat AKBP inisial ESBW di Jalan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan pada 6 Oktober 2022. Kecelakaan itu terjadi ketika Hasya hendak menuju indekos temannya di daerah usai mengikuti kompetisi esports di kampus UI Depok.

Polisi memastikan kendaraan yang terlibat kecelakaan dengan korban bukan bagian dari rombongan pengawalan pejabat.

Satu unit sepeda motor ludes terbakar, saat mengisi bahan bakar pada SPBU di Jalan Raya Gunungsindur, Kabupaten Bogor, Selasa (24/1). Dugaan sementara, motor itu mengalami korsleting kelistrikan hingga akhirnya terbakar.

Satu orang meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal di Jalan Raya Mayor Oking, Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (24/1) sekitar pukul 08.45 WIB. Seorang lainnya mengalami luka parah.