Kasus Mutilasi 4 Warga Papua, Pembunuhan Diotaki 6 Prajurit TNI AD
Enam pelaku di antaranya merupakan prajurit TNI AD yang sudah ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Enam pelaku di antaranya merupakan prajurit TNI AD yang sudah ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Andika mengakui pengusutan kasus pidana melibatkan prajurit seperti mutilasi warga Timika, tak mudah. Namun dia menegaskan bakal mengusut perkara tersebut tuntas termasuk kasus lama melibatkan prajurit TNI.
Dugaan jual beli senjata api diselidiki Komnas HAM mencuat di tengah penyelidikan dilakukan polisi dalam kasus pembunuhan dan mutilasi empat warga sipil yang melibatkan enam anggota TNI di Timika, Mimika, Papua.
Dalam rekontruksi ini dihadiri oleh Ketua Harian Kompolnas RI Benny Josua Mamoto, Dir Reskrimum Polda Papua Kombes Pol Faizal Ramdani, Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander P, tim Komnas HAM provinsi Papua, dan tim Kejaksaan Negeri Mimika.
Benny mengungkapkan, dirinya juga mendapat penjelasan tentang kejadian dari Kapolres Mimika serta Dirreskrimum Polda Papua. Dia juga mengapresiasi langkah Polri dalam upaya pengungkapan kasus tersebut yang mana proses penyidikan Polri sudah menggunakan pendekatan Scientific Crime Investigation.
Direskrimum Polda Papua, Kombes Pol Faizal Rahmadani mengatakan, tim menemukan bagian tubuh keempat korban. Namun, kepala dan kaki hingga kini belum ditemukan.
Namun, kepala dan kaki korban mutilasi TNI hingga kini belum ditemukan.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dit Reskrimum) Polda Papua Kombes Faisal Ramadhani mengatakan, salah satu korban diketahui seorang Kepala Kampung berinisial IN.
Saat ini, pihaknya tengah melakukan identifikasi terhadap tubuh korban yang sudah ditemukan semuanya dengan waktu yang berbeda-beda.
Bupati Nduga Namia Gwijangge tampak turut serta dalam pencarian itu dan turun langsung ke pelabuhan rakyat Pomako, Distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika. Dia tampak didampingi personel Dandim 1715/Yahukimo Letkol Inf JV Tethool.
Saat memeriksa setiap potongan tubuh korban, polisi menemukan adanya rembesan darah pada tulang leher yang kemungkinan besar akibat cekikan.
Selanjutnya, kata dia, potongan-potongan tubuh tersebut akan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk proses identifikasi.
Anharubi alias Rubi (42), bapak yang memutilasi anak sendiri telah selesai menjalani masa observasi di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan, Kota Pekanbaru. Hasilnya, pelaku dinyatakan tidak mengalami gangguan jiwa.
Kapolsek Tembilahan Hulu Iptu Ricky Marzuki mengatakan, pelaku diduga mengalami gangguan jiwa, namun polisi akan memeriksa ke RSJ terlebih dahulu.
Tersangka kini sedang berada di Polres Lampung Timur untuk dilakukan pengembangan lebih dalam. Jenazah korban telah berada di RSUD Sukadana sedang dilakukan identifikasi.
Buronan yang berinisial ER tersebut ditangkap di rumahnya di kawasan Tambun, Bekasi, Jawa Barat, pada Minggu (28/11) malam.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, alasan para terduga pelaku memutilasi tubuh korban untuk menghilangkan jejak. Untuk motif sendiri diketahui karena sakit hati terhadap korban.
Sebelum melakukan aksinya, pelaku mengajak korban mengonsumsi narkoba. Setelah target tertidur, tersangka kemudian membunuh korban dan dimutilasi.