Petugas Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta berinisial AF sebelumnya meninggal dunia ditabrak bus TransJakarta di Jalan Pemuda, Jakarta Timur, Kamis (13/4). Pihak Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah berkoordinasi dengan Distamhut mengenai kecelakaan tersebut.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Jhoni Eka Putra menerangkan, mulanya pengemudi kendaraan Bus Transjakarta inisial AM melaju dari arah timur menuju ke barat di Jalan Pemuda.

Kanit Gakkum Satwil Lantas Jakarta Timur, Iptu Darwis Yunarta mengungkap, identitas pengemudi sepeda motor berinisial HB berjenis kelamin pria, lahir di Pacitan, 30 Juni 1976, beragama Islam dan tinggal Alamat Cipinang Galur Kulon Rt.14/02 Cipinang Besar selatan, Jakarta Timur. Diketahui, korban mengalami luka-luka.

Dari kecelakaan ini, penyidik pun telah mengamankan sejumlah barang bukti (bb) serta laporan kejadian. Atas kejadian yang terjadi sekitar pukul 07.00 Wib antara sepeda motor korban bernopol B 4221 FYZ dan bus Transjakarta dengan Nopol B 7536 IX.

Pihak Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta memastikan akan memberikan saksi kepada berupa pemotongan pencatatan jumlah kilometer yang ditempuh pada bus-bus dengan operator Mayasari Bakti.

Menurutnya, evaluasi akan dilakukan secara menyeluruh mulai dari manajemen hingga direksi.

MTZ menyebut evaluasi menyeluruh harus dilakukan untuk melihat dan mendengarkan hak jawab dari jajaran direksi PT Transjakarta.

Selama kasus ini dalam penyelidikan, sopir Transjakarta tersebut juga dilarang mengemudi sementara waktu. Langkah tersebut sesuai dengan SOP yang berlaku ketika ada sebuah insiden.

Seorang lansia inisial FNR (62) terluka parah setelah tertabrak Bus Transjakarta saat berjalan kaki di Jalan MH Thamrin, kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (28/10) malam. Korban kemudian meninggal dunia meski sempat dirawat di RS Tarakan.

Kelalaian pengendara lain dalam berlalu lintas juga menjadi faktor munculnya korban jiwa pada kecelakaan yang melibatkan Transjakarta.

Pras, sapaan akrab Prasetyo, menilai tanpa ada intervensi tegas dari Pemprov DKI Jakarta, kecelakaan Transjakarta tidak akan pernah berhenti. Bahkan, meski PT Transjakarta memberikan sanksi berupa surat peringatan (SP) pertama dan kedua, tidak akan berdampak perubahan.

Untuk organisasi manajemen, beberapa aksi yang telah dilakukan oleh PT Transportasi Jakarta adalah memberlakukan batas kecepatan di tol dan non-tol serta memperbaiki standar rasio pengemudi.

Pemberian denda ini akan diberikan apabila mitra operator terlibat dalam kecelakaan. Denda dikenakan setelah perusahaan bekerjasama dengan pihak berwajib melakukan investigasi terhadap insiden yang terjadi.

Kepala Seksi Kecelakaan Subdit Pembinaan dan Penegakan Hukum (Subdit Bin Gakkum) Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Edi Purwanto mengatakan penyidik menemukan dugaan kelalaian yang dilakukan sopir YH sehingga statusnya menjadi tersangka.

Riza menyampaikan, untuk mencegah terjadinya kecelakaan diperlukan sosialisasi kepada masyarakat. Sebab, peristiwa yang baru saja terjadi karena tidak hati-hati saat menyeberang.

Politikus PDIP itu mengaku, pihaknya sudah memanggil beberapa kali direksi transjakarta dan meminta untuk membenahi pelayanan dan fasilitas. Namun, kecelakaan transjakarta terus terjadi.

Anang menjelaskan kronologi kecelakaan tersebut berawal saat Transjakarta rute Tanah Abang-Pasar Minggu (9D) baru saja berjalan setelah berhenti di bus stop Masjid Attaqwa arah Pasar Minggu.