Jaksa Saudi Tuntut Hukuman Mati Bagi Lima Pembunuh Khashoggi
Jaksa mengatakan rencana membunuh Khashoggi itu sudah dimulai sejak 29 September dan seseorang mencopot kamera pengawas di konsulat sebelum pembunuhan dilakukan.
Jaksa mengatakan rencana membunuh Khashoggi itu sudah dimulai sejak 29 September dan seseorang mencopot kamera pengawas di konsulat sebelum pembunuhan dilakukan.
Sejumlah barang tersebut diketahui oleh tim penyidik Turki dari gambar X-ray (pemeriksaan barang) yang ada di bandara.
Tak lama setelah jurnalis Jamal Khashoggi dibunuh di Konsulat Arab Saudi di Istanbul bulan lalu, salah satu dari pembunuhnya mengatakan kepada seorang atasannya melalui sambungan telepon, "Bilang kepada bosmu, tugas sudah diselesaikan".
"Aku tidak bisa mengungkapkan kesedihanku membayangkan tubuhmu dilarutkan, Jamal", ungkap Cengiz dalam Twitternya saat mengetahui jenazah Khashoggi dilarutkan ke saluran air konsulat.
Yang kini jadi pertanyaan besar adalah setelah dibunuh lantas di mana mayat Khashoggi? Mengapa dan bagaimana cara para pembunuh itu menghilangkan jejak mayat Khashoggi?
Pompeo sebelumnya mengatakan bahwa pembunuhan Jamal Khashoggi "melanggar norma hukum internasional," dan bahwa AS sedang meninjau kemungkinan sanksi terhadap individu yang diidentifikasi sebagai pihak yang terlibat.
Menurut koran Sabah edisi 10 November, pembunuh Khashoggi melarutkan jasad korban dengan cairan asam dan menuangkannya ke saluran pembuangan,
Desas-desus itu kembali menambah berbagai spekulasi tentang nasib jasad Khashoggi yang hingga kini belum ditemukan.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kemarin mengatakan rekaman pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi sudah diserahkan kepada pihak Amerika Serikat dan sejumlah negara Barat.
Kabar soal penggunaan perangkat lunak Israel ini pertama kali dilaporkan oleh lembaga riset asal Kanada, Citizen Lab, bulan lalu. Menurut laporan, perangkat lunak spyware Pegasus buatan NSO dipasang di ponsel Umar Abdulaziz, warga Saudi yang tinggal di pengasingan dan juga rekan dari Khashoggi.
Pemberian nama itu juga sekaligus jadi bentuk ejekan bagi pemerintah Saudi karena di lokasi itu terletak kantor kedutaan Saudi.
Khashoggi, kolumnis dan warga negara Arab Saudi yang bekerja untuk The Washington Post, hilang pada 2 Oktober, setelah ia memasuki Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, untuk memperoleh dokumen yang ia perlukan untuk menikah.
Koran the Washington Post mengutip pejabat Turki melaporkan, jasad Khashoggi dihancurkan menggunakan cairan asam atau kimia.
Selain itu kantor Kejaksaan Turki juga menyatakan pertemuan dengan Jaksa Agung Saudi Saud al-Mojeb tidak memberikan hasil konkret meski sudah ada niat baik dari Turki untuk mengungkap kebenaran dalam kasus ini.
Cengiz juga menyatakan dia berharap dialah yang masuk ke konsulat Saudi, bukan Khashoggi pada 2 Oktober lalu.
Jaksa Agung Saudi Sheikh Saud al-Mojeb telah tiba di Istanbul dan bertemu dengan Jaksa Agung Turki Irfan Fidan hari ini. Keduanya sudah saling berbagi informasi penting dalam penyelidikan pembunuhan Khashoggi.
Retno menceritakan saat bertemu dengan Menlu Arab Saudi, Adel Al-Jubeir, pembunuhan Khasoggi membayangi pertemuan itu. Dia juga menyebut jika pertemuan dengan Menlu Arab Saudi itu tidak dalam kondisi baik karena kasus tersebut.
Erdogan menyatakan Turki punya informasi lebih banyak dari yang sudah disebar tentang pembunuhan Khashoggi.