Tingkat Hunian Kamar Hotel April Turun, Rata-rata Hanya 32,63 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada April 2021 mencapai rata-rata 34,63 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada April 2021 mencapai rata-rata 34,63 persen.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, akan melakukan pemantauan industri perhotelan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya penyalahgunaan hotel sebagai tempat penginapan yang dijadikan tempat prostitusi online.
Potret hotel mewah di daerah Cimahi yang kini mangkrak dan bangunan terlihat menyeramkan.
Sandiaga mencatat, sejauh ini, setidaknya 2.000 kamar hotel telah ludes di pesan terkait pelaksanaan munas tersebut. Jumlah tersebut merujuk data yang telah dilaporkan kepadanya.
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran mengatakan, hanya daerah DKI Jakarta saja yang masih bisa bertahan dan tumbuh di kisaran 30-35 persen. Namun selebihnya tingkat hunian hotel di beberapa daerah justru menyusut.
Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS, Setianto menyampaikan, peningkatan TPK hotel klasifikasi bintang ini terjadi di sebagian besar provinsi dengan kenaikan tertinggi tercatat di Provinsi Gorontalo sebesar 19,70 poin.
Deddy P. Effendi selaku VP Corporate Communication and Business Development mengatakan semua design seragam karyawan hotel di bawah naungan Hotel Indonesia Group menampilkan unsur Indonesia dengan memadukan kain khas Indonesia masing-masing daerah dengan unsur modern.
Hotel Indonesia Group memperkenalkan tiga brand hotel terbarunya yaitu Meru, Truntum, dan Khas pada 8 April 2021. Tiga brand baru ini dibedakan berdasarkan konsep dan standarisasi bintang yakni Luxury Brand Meru, Premium Truntum dan Premium Economy Khas.
Dinas Bangunan dan Penataan Ruang (DBPR) Kota Tangerang Selatan, menegaskan kawasan Jalan Anggrek Serat, Perumahan Anggrek Loka sektor 2.2 Kelurahan Rawa Buntu, merupakan kawasan residensial yang fungsinya dikhususkan sebagai hunian rumah tinggal.
PT Hotel Indonesia Group (HIG) resmi meluncurkan logo baru pada 25 Maret 2021. Direktur Utama HIG, Qodie Ibrahim mengatakan logo baru Hotel Indonesia Group memiliki tampilan baru yang lebih segar, modern, profesional, sederhana, dan sangat Indonesia.
Pelaku usaha hotel di sepanjang Jalan Anggrek Serat, Perumahan Anggrek Loka sektor 2.2 RT 2 RW 12 Kelurahan Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Tangerang Selatan, mengklaim telah memiliki izin operasional usaha.
Dia menegaskan, berdirinya bangunan hotel kelas melati di tengah-tengah area residensial adalah upaya nakal, pengalihan fungsi bangunan untuk tempat tinggal menjadi tempat usaha.
BPS mencatat tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Januari 2021 rata-rata 30,35 persen atau turun 10,44 poin dibandingkan TPK Desember 2020. Angka ini juga turun dibanding dengan TPK Januari 2020 mengalami penurunan sebanyak 18,22 poin.
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran, mengungkapkan bisnis hotel dan restoran tengah berjuang keras bertahan di tengah pandemi. Para pelaku usaha harus bisa berinovasi.
Sebagai jaringan hotel, Hotel Indonesia Group akan mengedepankan layanan dengan keramahtamahan khas Indonesia dan menampilkan berbagai kearifan lokal.
Ketua BPD PHRI, Sutrisno Iwantono berharap banyak dari perayaan Tahun Baru Imlek sebagai momentum meraup cuan bagi bisnis hotel dan restoran. Sebab, setiap perayaan Imlek selalu diiringi dengan peningkatan okupansi hotel maupun kunjungan masyarakat ke restoran bersama keluarga besar.
Pandemi Covid-19 berkepanjangan turut membuat bisnis perhotelan tekena imbas langsung. Akibat tak mampu bertahan, sejumlah pengusaha terpaksa menjual hotel yang dikelolanya di platform jual beli online seperti OLX seharga miliaran rupiah.
Pandemi Covid-19 berdampak kepada seluruh aspek sosial, ekonomi, dan kesehatan di Tanah Air. Bahkan virus asal China itu membuat sektor perhotelan alami gulung tikar. Akibatnya tidak sedikit hotel mewah berbintang 3 sampai 4 di wilayah DKI Jakarta menjual hotelnya.