Wagub DKI: Ada 21 Kasus Dugaan Hepatitis Akut di Jakarta
Untuk menyelidiki ke-21 suspect hepatitis akut itu, Pemprov DKI melalui Dinkes terus memonitoring evaluasi hingga berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Untuk menyelidiki ke-21 suspect hepatitis akut itu, Pemprov DKI melalui Dinkes terus memonitoring evaluasi hingga berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Brian juga menegaskan bertambahnya kasus dugaan hepatitis akut yang dilaporkan, membuktikan bahwa Sistem kewaspadaan dini berfungsi.
Penerapan protokol kesehatan yang benar diyakini dapat mencegah anak-anak tertular hepatitis akut.
Hingga kini Kemenkes belum mengonfirmasi bahwa kasus hepatitis akut masuk ke Indonesia. Sejumlah penelitian masih terus dilakukan.
RSUD dr Iskak Tulungagung, Jawa Timur, menyiapkan ruang isolasi khusus pasien hepatitis akut untuk mengantisipasi merebaknya penyakit tersebut. Begini persiapan nakes.
Piprim mengatakan gejala hepatitis akut bisa berupa perubahan warna urin menjadi gelap dan atau fesesnya pucat. Pada tahap lebih lanjut bisa terdapat kuning pada mata dan pada kulitnya.
Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat menduga penularan hepatitis akut berasal dari makanan. Sehingga meminta masyarakat senantiasa menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan ada 15 kasus Hepatitis akut di Indonesia yang sedang dilakukan proses investigasi.
Belum lama ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan adanya kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia. Meski belum terindikasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melakukan langkah antisipatif.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menyatakan kasus hepatitis akut belum terdeteksi di wilayah Jateng. Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yunita Dyah Suminar meminta fasilitas kesehatan melaporkan jika ada kejadian pasien bergejala awal seperti diare, mual, muntah, sakit perut dan demam.
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) membentuk tim penanganan penyebaran penyakit hepatitis akut. Hal tersebut diungkapkan Gubernur Edy Rahmayadi, Senin (9/5).
Dua anak di Sumatera Utara (Sumut) dicurigai terserang hepatitis akut. Dinas Kesehatan setempat telah mengambil sejumlah langkah, di antaranya tengah memeriksa sampel dari kedua anak yang mengalami gejala penyakit itu.
Dinkes DKI sudah melakukan pemantauan atau pengawasan terhadap 17 penyakit menular termasuk hepatitis sejak 2022 yang dilaporkan setiap rumah sakit atau fasilitas kesehatan.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), rumah sakit, laboratorium kesehatan daerah, serta dinas kesehatan 27 kabupaten/kota mengantisipasi kemunculan penyakit hepatitis akut yang telah dinyatakan WHO sebagai kasus luar biasa.
Ciri-ciri klinisnya, menurut dia, identik dengan penyakit hepatitis. Namun penyebabnya apa dan sumber hepatitis dari mana, belum diketahui.
Bahkan, ujarnya, kasus yang ditemukan di Inggris terdapat pasien yang berusia di bawah dua tahun, menjadikan mereka belum mendapatkan vaksin Covid-19.
WHO membagi definisi kasus Hepatitis akut menjadi tiga. Ditambah satu catatan khusus.
Erwin menjelaskan, SKDR merupakan aplikasi untuk menindaklanjuti temuan suatu penyakit lebih awal.