Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

HM Prasetyo

Profil HM Prasetyo, Berita Terbaru Terkini | Merdeka.com

Prasetyo adalah jaksa agung yang menjabat di bawah era kepemerintahan Presiden Joko Widodo. Dia menjabat sejak tahun 2014, setelah Jokowi (Joko Widodo) terpilih sebagai presiden. Penunjukan Prasetyo yang awalnya adalah anggota DPR RI dari fraksi NasDem dianggap kontroversial. Sejumlah pihak menuding pemilihannya sebagai perwujudan politik bagi-bagi kekuasaan, karena NasDem adalah salah satu partai pendukung Jokowi selama pemilihan presiden. Selain itu, penunjukannya tidak melibatkan KPK dan PPATK untuk penelusuran rekam jejak layaknya pejabat negara lain.

Prasetyo meniti karir di Kejaksaan Agung RI sampai tahun 2006. Setelah pensiun, dia memasuki dunia politik dengan menjadi kader Partai Nasional Demokrat. Kemudian Prasetyo terpilih menjadi anggota DPR periode 2014-2019 mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah II dengan 51.999 suara. Dia duduk di komisi III mewakili fraksi NasDem. Setelah terpilih menjadi Jaksa Agung, Prasetyo mengundurkan diri dari DPR RI dan partai.

Pada bulan Juni 2017, Prasetyo dilaporkan oleh partai Perindo dengan pasal pelanggaran Undang-Undang ITE karena dianggap mencemarkan nama baik ketua umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo (HT). Prasetyo menyebut HT sebagai tersangka kasus SMS ancaman terhadap Jaksa Yulianto.

Profil

  • Nama Lengkap

    Drs. H. HM Prasetyo S.H. M.H.

  • Alias

    No Alias

  • Agama

    Islam

  • Tempat Lahir

    Tuban, Jawa Timur

  • Tanggal Lahir

    1947-05-09

  • Zodiak

    Taurus

  • Warga Negara

  • Istri

    Ros Ellyana

  • Biografi

    Prasetyo adalah jaksa agung yang menjabat di bawah era kepemerintahan Presiden Joko Widodo. Dia menjabat sejak tahun 2014, setelah Jokowi (Joko Widodo) terpilih sebagai presiden. Penunjukan Prasetyo yang awalnya adalah anggota DPR RI dari fraksi NasDem dianggap kontroversial. Sejumlah pihak menuding pemilihannya sebagai perwujudan politik bagi-bagi kekuasaan, karena NasDem adalah salah satu partai pendukung Jokowi selama pemilihan presiden. Selain itu, penunjukannya tidak melibatkan KPK dan PPATK untuk penelusuran rekam jejak layaknya pejabat negara lain.

    Prasetyo meniti karir di Kejaksaan Agung RI sampai tahun 2006. Setelah pensiun, dia memasuki dunia politik dengan menjadi kader Partai Nasional Demokrat. Kemudian Prasetyo terpilih menjadi anggota DPR periode 2014-2019 mewakili daerah pemilihan Jawa Tengah II dengan 51.999 suara. Dia duduk di komisi III mewakili fraksi NasDem. Setelah terpilih menjadi Jaksa Agung, Prasetyo mengundurkan diri dari DPR RI dan partai.

    Pada bulan Juni 2017, Prasetyo dilaporkan oleh partai Perindo dengan pasal pelanggaran Undang-Undang ITE karena dianggap mencemarkan nama baik ketua umum Perindo, Hary Tanoesoedibjo (HT). Prasetyo menyebut HT sebagai tersangka kasus SMS ancaman terhadap Jaksa Yulianto.

  • Pendidikan

    • SMA Negeri Bojonegoro Indonesia (1965)
    • Fakultas S-1 Hukum Universitas Lampung (1971)
    • Lemhanas (Kursus Reguler Angkatan XXXI) diselenggarakan oleh Departemen Pertahanan dan Keamanan
    • Diklat Pendidikan Pembentukan Jaksa Angkatan ke-V diselenggarakan oleh Kejaksaan Agung RI (1974)
    • Penataran P4 Tingkat Provinsi Papua Tipe A, angkatan III diselenggarakan oleh Jayapura (1979)
    • Penataran Intelijen para Kasi Intel Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri Irja/Kejagung RI (1981)
    • Peningkatan Keterampilan Teknis Jaksa yang diselenggarakan oleh Kejagung RI (1986)
    • Bela Negara diselenggarakan oleh Pemda Provinsi Lampung (1991)
    • Diklat Wira Intelijen Yustisial diselenggarakan oleh Kejagung RI/BAIS ABRI (1993)
    • Analisis Kebijakan diselenggarakan oleh Kejagung RI (1995)
    • Sespanas Tahun 1994/1995 diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara (1995)
    • Pelatihan Dasar Kemiliteran diselenggarakan oleh Pepelrada I Lampung (1996)
    • Kursus Kewiraan diselenggarakan oleh Dep. Pertahanan dan Keamanan (1998)

  • Karir

    • Kepala Bagian Keuangan dan Materil di Bengkulu Kejaksaan Agung RI (1973 - 1973)
    • Kepala Bagian Personalia di Bengkulu Kejaksaan Agung RI (1973 - 1973)
    • Kasi Barang Bukti dan Hasil Pendapatan Dinas Kejaksaan di Jayapura Kejaksaan Agung RI (1975 - 1976)
    • Bendaharawan Khusus/Penerimaan di Jayapura Kejaksaan Agung RI (1976 - 1978)
    • Kepala Seksi Penuntutan i Irian Jaya Kejaksaan Agung RI (1978 - 1979)
    • Pjs. Kasubbag Pembinaan di Jayapura Kejaksaan Agung RI (1978 - 1978)
    • Pjs. Kajari Wamena Kejaksaan Agung RI (1979 - 1980)
    • Kepala Seksi Operasi di Jayapura Kejaksaan Agung RI (1980)
    • Kasubbag Pembinaan di Bekasi Kejaksaan Agung RI (1981 - 1984)
    • Kepala Seksi Tindak Pidana Umum di Jember Kejaksaan Agung RI (1984 - 1987)
    • Kepala Seksi Intelijen di Jakarta Timur Kejaksaan Agung RI (1987 - 1988)
    • Kepala Seksi Tindak Pidana Umum di Jakarta Timur Kejaksaan Agung RI (1988 - 1990)
    • Asisten Intelijen di Sumatera Barat Kejaksaan Agung RI (1990 - 1994)
    • Kepala Kejaksaan Negeri Kota Bumi Kejaksaan Agung RI (1990 - 1992)
    • Kepala Kejaksaan Negeri Kediri Kejaksaan Agung RI (1994 - 1995)
    • Kasub Direktorat Pengamanan Sumber Daya Manusia Kejaksaan Agung RI (1995 - 1998)
    • Direktur Politik pada JAM Intelijen Kejaksaan Agung RI (1998 - 1999)
    • Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan Kejaksaan Agung RI (1998 - 1998)
    • Asisten Intelijen Sumatera Selatan Kejaksaan Agung RI (1998 - 1998)
    • Kepala Kejaksaan Tinggi NTT Kejaksaan Agung RI (1999 - 2000)
    • Inspektur Kepegawaian dan Tugas Umum Pengawasan Kejaksaan Agung RI (2000 - 2003)
    • Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Kejaksaan Agung RI (2003 - 2005)
    • Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung RI (2005 - 2006)
    • Direktur Upaya Hukum Eksekusi dan Eksaminasi Kejaksaan Agung RI (2005 - 2006)

     

    • Jaksa Agung Republik Indonesia (2014 - Sekarang)

  • Penghargaan

    • Satya Lencana Karya Satya XX (1999)

     

    • Satya Lencana Karya Satya XXX (2003)

Geser ke atas Berita Selanjutnya