Gunung Merapi Tiga Kali Semburkan Guguran Lava Pijar Sejauh 1.400 Meter
Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.
Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 50 m di atas puncak kawah.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan, Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami 39 kali gempa guguran pada Senin (10/5) mulai pukul 00.00-06.00 WIB.
Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran yang ketiga selama 133 detik pada pukul 04.30 WIB. Awan panas guguran dengan amplitudo 50 mm itu juga meluncur ke arah barat daya sejauh 1,8 kilometer.
Selain guguran lava dan awan panas, potensi bahaya yang perlu diwaspadai saat ini yaitu letusan eksplosif. Bila letusan eksplosif terjadi, lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, selama periode pengamatan itu Merapi juga mengalami 26 kali gempa guguran dengan amplitudo 3 sampai 31 mm selama 11 sampai 62 detik.
Awan panas guguran itu, menurut dia, tercatat di seismogram beramplitudo 27 mm dan terjadi selama 104 detik.
Gunung Merapi kembali mengeluarkan guguran awan panas pada Sabtu (24/4) dinihari. Tercatat ada empat kali guguran awan panas. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mencatat guguran awan panas terjadi pada pukul 00.03 WIB, 00.42 WIB, 01.07 WIB dan 01.29 WIB.
"Awanpanas guguran Merapi tanggal 23 April 2021 pukul 11.20 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 mm dan durasi 145 detik," ujar Hanik.
"Awanpanas guguran Merapi tanggal 23 April 2021 pukul 11.20 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 mm dan durasi 125 detik."
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida mengatakan, guguran lava pijar juga meluncur satu kali ke arah tenggara sejauh 400 meter.
Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta tiga kali meluncurkan awan panas guguran ke arah barat daya, Selasa (13/4). Jarak luncur paling jauh hingga 1,8 Km.
Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengeluarkan 11 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 800 meter ke arah barat daya berdasarkan pengamatan pada Senin (5/4) mulai pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur maksimum sejauh 1.500 meter ke arah barat daya pada Selasa (30/3) pagi.
"Awan panas guguran tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum 34 mm dan durasi maksimum 167 detik," kata dia.
"Awan panas guguran yang pertama terjadi pada pukul 02.03 WIB dengan amplitudo 40 milimeter selama 134 detik dan estimasi jarak luncur 1.300 meter," demikian laporan BPPTKG
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida mengatakan, selain guguran lava pijar, Merapi juga mengalami 43 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-27 milimeter (mm) selama 9 detik, satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 8 milimeter (mm) selama 9 detik.
Menurutnya, rombongan juru kunci Merapi bersama pendamping dan abdi dalem Keraton Yogyakarta memulai prosesi labuhan dari Pendopo Kinahrejo (petilasan rumah Mbah Maridjan) pada Senin pagi dan bergerak dengan berjalan kaki membawa 'ubarampe' (perlengkapan) labuhan menuju ke Bangsal Srimanganti di lereng Gunung Merapi.
Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur sejauh 1.000 meter atau 1 kilometer ke arah barat daya, Jumat (12/3).