Jalur Pendakian Gunung Kerinci Kembali Dibuka
Kepala Pengawasan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Wilayah 1 Kerinci, Nurhamidi mengatakan, saat ini untuk jalur pendakian Gunung Kerinci sudah dibuka.
Kelompok etnis pribumi Pulau Sumatera ini mendiami di sekitar kaki Gunung Kerinci yang sudah hidup sejak ribuan tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaKepala Pengawasan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Wilayah 1 Kerinci, Nurhamidi mengatakan, saat ini untuk jalur pendakian Gunung Kerinci sudah dibuka.
Sebanyak 21 warga negara (WN) Malaysia dilaporkan melakukan pendakian ilegal di Gunung Kerinci. Mereka naik ke puncak padahal jalur pendakian belum dibuka, karena gunung tertinggi di Pulau Sumatera itu masih berada di level II atau waspada.
Gunung Kerinci berada pada Status level II atau waspada.
Petugas Pos Pemantauan Gunung Api Kerinci Irwan Safwan mengatakan kolom abu teramati berwarna cokelat dengan intensitas sedang condong ke arah timur.
Selain menggunakan masker, masyarakat diminta untuk waspada dan berhati-hati apabila terjadi erupsi kembali terutama saat malam hari.
Gunung Kerinci yang terletak di perbatasan Kabupaten Jambi, Jambi, dan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat kembali erupsi pada Sabtu (4/2) dini hari. Letusan itu disertai gempa tremor dengan amplitudo 0,5 hingga 2 milimeter.
Muhammad Nur, warga setempat mengatakan dia sengaja datang karena penasaran kondisi sawah pascaberselimut abu vulkanik.
Sekitar 10 hektare lahan sawah milik warga di Desa Sungai Rumpun, Kecamatan Gunung Tujuh Kabupaten Kerinci, Jambi, tertimbun lahar hujan Gunung Kerinci. Lahar hujan turun ke kawasan itu menyusul erupsi gunung tertinggi di Pulau Sumatera itu belakangan ini.
Jalur penerbangan di sekitar Gunung Kerinci juga dihindari karena sewaktu-waktu masih memiliki letusan letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan.
Sejumlah jorong (dusun) di Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat, terdampak erupsi Gunung Kerinci. Abu vulkanis yang disemburkan gunung di perbatasan Jambi dan Sumatera Barat itu menutupi dedaunan dan atap rumah warga.
Gunung Kerinci di perbatasan Kabupaten Kerinci, Jambi dan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, kembali mengalami erupsi pada Kamis (12/1) 2023 pagi sekitar pukul 06.20 WIB. Erupsi di gunung tertinggi di Pulau Sumatera itu terjadi dengan durasi selama 13 menit 20 detik.
Dari pengamatan, terlihat kolom abu warnanya kelabu dengan intensitas tebal. Diketahui erupsi Gunung Kerinci terjadi pada Rabu pagi pukul 05.46 WIB dengan ketinggian abu teramati mencapai 900 meter.
Pada 20 hingga 29 Desember 2022, kata dia, masih teramati embusan asap kawah berwarna kecokelatan dengan intensitas tipis hingga tebal dan tinggi mencapai 50-200 meter di atas puncak.
Untuk itu pihaknya mengimbau calon pendaki Gunung Kerinci apabila pendakian resmi ke depan dibuka kembali agar senantiasa menjaga kewaspadaan dan keselamatan.
Dari Pos Pemantauan Gunung Api (PGA) Kerinci, Irawan mengatakan, Gunung Kerinci hari melihat kan kondisi normal kembali akan tetapi mengingat ada peningkatan aktivitas gempa tremor.
Karena kondisi ini, Irwan mengimbau agar di sekitar gunung tersebut tidak menjadi jalur penerbangan untuk sementara waktu.
Aktivitas vulkanik gunung yang masih membahayakan para pendaki,