Gempa di Sumba Tengah Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Focaster Stasiun Geofisika Waingapu, Jumadin mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah, akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah Pulau Sumba.
Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi pukul 07.38 WIB dan tidak berpotensi tsunami.
Gempa magnitudo 5,2 mengguncang wilayah Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, Minggu (4/7) pukul 23.18 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, pusat gempa berada di laut, 42 kilometer sisi barat laut Seram Bagian Barat.
"Gempa ini cukup kuat sampai dinding rumah bergetar lumayan kencang dan hampir seluruh warga berlarian keluar rumah," kata warga.
Gempa bumi dengan magnitudo 5,5 mengguncang 41 kilometer (Km) Barat Daya Seluma, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu. Gempa mengguncang pukul 20.09 WIB.
Hasil analisa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa gempa terletak pada koordinat 8.19 LS dan 114.87 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 25 km barat daya Buleleng, pada kedalaman 10 km.
Tanah ambles terjadi di dua lokasi dengan kedalaman kurang lebih antara enam sampai delapan meter.
BBMKG Wilayah I mengimbau masyarakat tidak perlu panik yang berlebihan dengan adanya kejadian itu. Masyarakat jangan terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Gempa bumi bermagnitudo 5,3 mengguncang Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Sulawesi Utara. Gempa terjadi pada Selasa (8/6) sekitar pukul 12.00 WIB.
Gempa terjadi pada kedalaman 127 kilometer dari permukaan laut. BMKG memastikan gempa bumi tidak menyebabkan tsunami.
Gempa bumi mengguncang Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Gempa bumi bermagnitudo 5,2 tersebut terjadi pada pukul 16.07 WIB, Minggu (6/6).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate mencatat guncangan gempa yang terjadi masuk kategori sedang selama 2 hingga 3 detik. Setelah gempa, personel BPBD melakukan pemantauan situasi masyarakat dan kondisi lain di lapangan.
Staf Operasional Stasiun Geofisika Winangun, Kota Manado, Veby mengatakan gempa tersebut dirasakan hingga Tahuna.
Selain itu gempa bumi ini juga berkedalaman dangkal atau di bawah 60 kilometer sebanyak 121 kali kejadian.
Sadono menjelaskan dari total 492 unit rumah yang rusak tersebut, sebanyak 390 unit rumah mengalami rusak ringan, sebanyak 88 rumah dilaporkan mengalami rusak sedang, dan sebanyak 14 rumah lainnya mengalami rusak berat.
"Gempa ini memiliki produktivitas gempa susulan yang lambat karena hingga malam ini pukul 23.00 Wib baru terjadi aktivitas gempa susulan (aftershock) sebanyak 4 kali dengan magnitudo berkisat 2,7 dan 3,1," jelas Daryono.
Daryono meyakini, gempa terjadi bukanlah gempa megathrust. Sebab, pusatnya berada di kedalaman menengah di bawah cukup jauh bidang kontak kuncian antar lempeng.