Gempa M 5,3 Guncang Teluk Tomini Sulteng, Dipicu Aktivitas Sesar Lokal
Gempa dirasakan di daerah Ampana, Malili hingga Poso dengan tingkat keterasaaan berbeda-beda.
Gempa dirasakan di daerah Ampana, Malili hingga Poso dengan tingkat keterasaaan berbeda-beda.
BMKG juga telah memetakan sejumlah wilayah di Sulteng yang berpotensi dan rawan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor akibat dampak dari cuaca tersebut.
Sebelumnya, wilayah tersebut juga diguncang gempa berkekuatan magnitudo 5,9. Gempa tersebut terjadi sekira pukul 10.52 Wita.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui dampak yang diakibatkan gempa tersebut.
Ketua Fraksi Partai NasDem DPR Ahmad Ali meminta pemerintah pusat tidak lepas tangan atas proses penanganan usai gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah, yang dalam beberapa bulan terakhir menuai sejumlah kontroversi.
Pemerintah telah memulai membangun hunian tetap untuk korban bencana di Donggala, Sigi, dan Palu. Adapun 3 tahap pembangunan awal dilakukan di Pombewe, Tondo dan Duyu, serta beberapa hunian tetap di satelit.
"Tentu saja jumlah tersebut belum mencukupi kebutuhan masyarakat terdampak. Namun, pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan Huntap (Hunian Tetap)," jelas Wiranto.
Kawasan Sulawesi Tengah diyakini menjadi menjadi pusat industri manufaktur di Pulau Sulawesi pada tahun 2024. Sebab, wilayah tersebut dinilai memiliki cadangan sumber daya alam nikel hingga gas bumi.
Berdasarkan catatan sejarah di Kepulauan Banggai sudah beberapa kali terjadi tsunami. Wilayah itu pernah dilanda tsunami pada 13 Desember 1858. Selanjutnya pada 29 Juli 1859 dan terakhir adalah tsunami akibat gempa dengan magnitudo magnitudo 7,5 pada 4 Mei 2000.
BMKG melaporkan, gempa malam ini bermagnitudo 5,0. Terjadi pada Pukul 22.08 WIB. Lokasi gempa berada di lokasi 1.90 lintang selatan, 122.57 bujur timur.
Getaran gempa bumi berkekuatan 6,9 SR yang berpusat di Kabupaten Luwuk Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah terasa hingga Makassar dan beberapa kota kabupaten lain.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut ketinggian gelombang air laut di Kabupaten Banggai, Banggai Kepulauan dan sekitarnya pascagempa magnitudo 6,9 masih berada pada level normal.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mencabut peringatan dini potensi tsunami akibat gempa magnitudo 6,9 di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
Warga Kota Luwuk, Ibu Kota Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng), panik dan berlarian mencari tempat yang tinggi, setelah gempa bumi magnitudo 6,9 mengguncang wilayah Banggai dan Banggai Kepulauan, Jumat (12/4).
Gempa beruntun yang terjadi di Sulteng menyebabkan potensi tsunami di Kabupaten Morowali. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menuturkan, berdasarkan informasi dari BMKG, gempa berpotensi tsunami dengan status peringatan waspada.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan, potensi tsunami berstatus waspada. Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota yang berada pada status Waspada diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan sungai.
Sulawesi Tengah kembali diguncang gempa magnitudo 5.0 di Banggai Kepulauan, Jumat (12/4) pukul 19.03 WIB. Sebelumnya, gempa pertama magnitudo 6,9 terjadi sekitar pukul 18.40 WIB. Gempa kedua tidak berpotensi tsunami.