Nama Didi Kempot tentu sudah tak asing lagi bagi para pecinta musik campursari. Namun siapa sangka, sepertinya akan ada penerus Didi Kempot dengan lagu-lagu campursarinya. Ia adalah Shuma Prada yang merupakan keponakan mendiang Didi Kempot. Berikut potret Shuma Prada, ponakan Didi Kempot yang ikuti jejak sang paman.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno memberikan penghargaan tinggi kepada Almarhum Didi Kempot. Sang legenda dinilai telah menorehkan prestasi di bidang musik jalanan dan konsisten melestarikan budaya Indonesia dengan tetap mengedepankan budaya Jawa.

Bersamaan dengan video yang berisi kompilasi potret kebersamaannya dengan sang almarhum, Yan Vellia juga menuliskan pesan haru.

Menurut Saputri, pesan tersebut pernah disampaikan suaminya sebelum meninggal. Diantaranya agar menjaga anak-anak sehingga pinter sekolahnya.

"Nanti kalau sudah diizinkan baru kita share-kan ke 'Sobat Ambyar'. Mau yang mana? Setengah badan atau pas yang menyanyi, atau yang pas ngajak sobat ambyar berjoget. Nah itu nanti kan banyak untuk pose-nya mas Didi,"

Pemerintah Kota Surakarta segera menyiapkan sayembara desain patung mendiang Didi Kempot jika sudah ada persetujuan dari Kementerian BUMN.

Maestro campursari Didi Kempot telah meninggalkan kita, 5 Mei 2020 lalu. Keluarga mengadakan peringatan 40 hari sang seniman dengan acara tahlil dan doa bersama, di kediaman Jalan Mataram No. 6, Kelurahan Banyuanyar, Solo, Jumat (12/6) malam.

Menurutnya, konser bertajuk 'Ndanku Kempot' ini bakal dimulai pukul 19.00 WIB. Dia mengaku telah mendapatkan izin daridua istri Didi Kempot. Yakni istri pertama Saputri di Ngawi Jawa Timur dan istri kedua Yan Vellia di Banyuanyar, Solo.

Penyanyi campursari legendaris Indonesia, Didi Kempot menghembuskan napas terakhir, Selasa (5/5) di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo. Tepat 28 April lalu, ia merilis lagu baru berjudul ‘Ojo Mudik’ di channel Youtube-nya, Didi Kempot Official Channel.

Tetapi istri kedua Didi Kempot, Yan Vellia, menegaskan dirinya tidak pernah meminta pada Pemkot Solo untuk membangunkan monumen patung itu. Pembangunan monumen patung tersebut, merupakan inisiatif dan keinginan Wali Kota Solo sebagai bentuk penghargaan atas karya-karya almarhum.

Namun menurut dia, penghargaan haruslah diberikan oleh pemerintah pusat sebagai penghargaan tertinggi. Dan jika menggunakan Stasiun Solo Balapan atau Lokananta, haruslah melibatkan BUMN.

Kepergian maestro campursari Didi Kempot meninggalkan kenangan mendalam di hati para penggemarnya. Di akhir hayatnya, pria 58 tahun itu dinilai bisa membuktikan bahwa dirinya betul-betul berpengaruh. Bukan hanya di dalam negeri namun juga di mancanegara.

The God Father of Broken Heart Didi Kempot meninggal dunia di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo, Selasa (5/5) pukul 7.45 WIB. Kepergiannya membuat dunia musik khususnya campur sari bersedih. Lagu-lagu Didi Kempot pun hingga kini masih diputar para penggemarnya mulai dari kalangan muda hingga tua.

"Dia membawa nuansa yang gembira, selalu menyelipkan kata-kata 'Yaudah enggak usah sedih'," cerita Dila.

Saat pembagian sembako, putra sulung Presiden Joko Widodo itu bertemu dengan pria bernama Slamet, warga RT 3, RW 4, Jagalan. Pria tersebut terlihat mengenakan kursi roda. Bakal calon Wali Kota Solo PDIP itu langsung duduk dan mengajak berbincang.

Mantan Menteri Sosial tersebut menuliskan pandangannya dalam instagramnya (IG). Dalam IG nya, Khofifah mengatakan, jika dalam pandangannya, Lord Didi, demikian ia menyebut Didi Kempot, adalah tokoh keroncong fenomenal yang mampu memenangkan seluruh hati masyarakat Indonesia.

Menurut dia, Prabowo penikmat lagu apa saja. Termasuk tembang milik Didi Kempot. "Pak Prabowo penikmat musik apa saja, termasuk tembang Jawa lagu-lagu Didi Kempot," tutur Dahnil.

"Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah. Keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran," pungkas Haedar.