Pemerintah juga tengah menyiapkan tata kelola Covid-19 ke depan sesuai dengan Strategi Kesiapsiagaan dan Respon Covid-19 2023-2025. Salah satunya dengan melakukan kajian melibatkan ahli dan perwakilan WHO.

Peningkatan signifikan mobilitas dan interaksi masyarakat menjelang hingga setelah Lebaran juga meningkatkan risiko penularan COVID-19.

Pakar ilmu kesehatan yang juga Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Tjandra Yoga Aditama mengatakan, kenaikan Covid-19 ini dipicu subvarian Omicron XBB.1.1 atau Arcturus.

Salah satu penyebab naiknya kasus positif Covid-19, yakni adanya subvarian Omicron BA.1.16 atau Arcturus yang telah terdeteksi di Tanah Air.

Per Selasa (18/4) kemarin, terjadi penambahan 1.343 kasus positif. Padahal, pada Senin (17/4), kasus terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah sebanyak 725.

Syahril menjelaskan, dua pasien terjangkit Covid-19 Arcturus berinisial TSH (56) dan NFA (30).

Kemenkes bersama kementerian terkait akan menjaga pintu masuk untuk mengantisipasi penyebaran varian Covid-19 jenis apapun.

Jokowi menjelaskan, masyarakat sudah tidak wajib memakai masker saat berada di luar ruangan. Namun, di dalam ruangan juga dibolehkan menggunakan masker demi kesehatan masing-masing.

Prof Tjandra menilai, di tanggal yang sama, tren kasus corona telah naik sebanyak 7,5 kali lipat dengan 7.644 kasus. Kenaikan itu terhitung sejak 9 Oktober 2022, di mana kasus masih di angka 999 orang.

Jumlah tersebut mengacu pada hasil 48.208 spesimen yang dites. Penambahan lima ribu kasus baru membuat akumulasi kasus Covid-19 di Indonesia sebanyak 6.608.367.

Belakangan ini angka kasus Covid-19 kembali melonjak, terhitung sejak Selasa (25/10), terdapat penambahan 3.008 kasus baru yang sebelumnya hanya 1.703 kasus.

Kamar isolasi pasien Covid-19 penuh dan tingkat keterisian kamar (BOR) meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Namun, obat ini tergantung pada berat atau ringannya pasien Covid-19.

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama mengatakan meski transmisi covid di DKI berada di level 3 berdasarkan standar WHO. Tren angka kematian akibat Covid-19 di Jakarta justru menurun dibandingkan pada tahun 2021. Sehingga menurutnya, kondisi di Jakarta cukup terkendali.

Selain itu, tercatat juga penambahan 2.495 orang sembuh dan 22 meninggal.

Jumlah kasus Covid-19 yang terkonfirmasi menjadi 6.412.944 kasus.

Total terdapat 62.684.925 orang yang sudah divaksin booster.

Sementara, kasus sembuh di Indonesia bertambah sebanyak 2.725 orang. Dengan penambahan itu, sudah 6.200.776 yang sembuh dari virus covid-19.