Ridwan yang pada saat itu masih menjabat Kasat Reskrim mengaku sempat terganggu lantaran barang bukti dan juga saksi sudah terlebih dahulu diamankan Propam Mabes Polri.

Terdakwa Hendra Kurniawan dan terdakwa Agus Nurpatria tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Keduanya diadili dalam kasus merintangi penyidikan pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.?

Sidang etik Brigjen Pol Hendra Kurniawan telah direncanakan sejak September 2022, namun pelaksanaannya terus tertunda karena alasan salah satu saksi kunci AKBP Arif Rahman Arifin sakit. Kemudian sidang kembali diagendakan bulan Oktober, kembali ditunda karena kesiapan pelimpahan tahap II.

Mantan Karopaminal Polri Brigjen Hendra Kurniawan ditetapkan tersangka obstruction of justice kematian Brigadir J. Ia dianggap turut serta dalam perintangan penyidikan yakni menghilangkan barang bukti berupa CCTV Komplek Polri di Duren Tiga, tepatnya di rumah dinas Ferdy Sambo.

Dengan pernyataan majelis hakim ini, akhirnya terjawab jika sidang etik terhadap Mantan Kepala Biro Pengamanan Internal Divisi Propam (Karopaminal DivPropam) akan tetap digelar.

Untuk diketahui, dalam berkas dakwaan dijelaskan peran Munafri dan Tomser dalam perkara ini adalah menemani AKP Irfan Widyanto untuk mengambil DVR CCTV di pos satpam.

Keterangan itu disampaikan Acay saat ditanya oleh penasihat hukum terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nur Patria saat menjadi saksi dalam sidang obstruction of justice kasus kematian Brigadir J.

Sidang keduanya digelar sekaligus lantaran saksi yang dihadirkan sama. Awalnya hal itu ditanyakan oleh Ketua Majelis Hakim Ahmad Suhel kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Anggota timsus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ini kemudian melakukan penyelidikan setelah mengetahui DVR CCTV untuk mengusut kematian Brigadir J tersebut hilang.

DVR CCTV itu dihilangkan oleh terdakwa mantan Karopaminal Divpropam Polri Brigjen Hendra Kurniawan atas perintah Ferdy Sambo.

Kasus Obstruction of Justice, Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria Disidang Bersamaan. Terdakwa Brigjen Hendra Kurniawan dan Kombes Agus Nurpatria menjalani sidang lanjutan kasus obstruction of justice kematian Brigadir J. JPU rencananya akan menghadirkan 10 saksi bagi terdakwa dalam sidang kali ini.

Keduanya sudah menjalani persidangan perdana untuk perkara obstruction of justice pada Rabu (19/10) kemarin. Keduanya didakwa merintangi penyidikan.

Pengacara menilai dakwaan dibacakan JPU telah jelas sebagaimana syarat formil dan materil. Sehingga apa yang telah tertuang dalam dakwaan tidak perlu dibatalkan.

Sidang etik Brigjen Hendra Kurniawan hingga saat ini belum digelar. Polri beralasan masih menunggu AKBP Arif Rahman, saksi kunci sembuh dari sakit parah. Namun, hari ini AKBP Arif Rahman dalam kondisi sehat menghadiri sidang perdana perkara obstruction of justice kematian Brigadir J. Reporter Magang: Syifa Annisa

Lalu, saat disinggung apakah sakitnya Arif Rahman karena adanya tekanan atas perkara yang melibatkannya itu. Hal itu ternyata belum bisa diungkapnya.

Jaksa mengungkapkan, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi berkerjasama menutup-nutupi fakta kematian Brigadir J di Komplek Perumahan Polri Duren Tiga, Kelurahan Duren Tiga Kecamatan Pancoran Jakarta Selatan, pada Jumat tanggal 8 Juli 2022 sekira pukul 17:00 WIB.

Dalam dakwaan Brigjen Hendra Kurniawan, Ferdy Sambo memanggil Brigjen Hendra, Benny Ali dan Agus Nurpatria ke ruangannya.

Hal itu dilaporkan AKBP Arif Rahman saat menghadap ke ruangan Ferdy Sambo bersama dengan Brigjen Hendra Kurniawan.