BMKG Minta Pelaku Pelayaran Merak-Bakauheni Waspada Cuaca Buruk
BMKG mengimbau pelayaran Pelabuhan Merak - Bakauheni, Lampung waspada cuaca buruk tersebut.
Sejumlah wilayah di Indonesia diperkirakan terdampak El Nino, termasuk Sumatera Selatan. Puncaknya diprediksi terjadi pada Agustus-Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaMenurut BMKG, mencatat gempa bumi itu berpusat di laut, tepatnya di koordinat 7,37 lintang selatan dan 121,97 bujur timur atau 141 km barat laut Maumere.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menghimbau masyarakat agar mengantisipasi ancaman El Nino
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi ancaman El Nino akan mengalami puncak pada Agustus-September.
Baca SelengkapnyaBMKG mencatat 547 titik panas (hotspot) di Jambi. Provinsi ini pun sudah ditetapkan berstatus siaga darurat bencana karhutla.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau pelayaran Pelabuhan Merak - Bakauheni, Lampung waspada cuaca buruk tersebut.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi itu memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Sembilan wilayah di Indonesia berpotensi dilanda hujan lebat hingga sangat lebat pada periode 27 Desember 2022 sampai 2 Januari 2023.
Dwikorita mengungkapkan, mulai 27 Desember hingga 2 Januari 2023, kondisi dinamika atmosfer yang dapat memicu peningkatan curah hujan.
Menurut Dwikorita, cuaca yang perlu diwaspadai saat ini berada di Laut Jawa. Cuaca ekstrem di Laut Jawa sudah diprediksi sejak 21 Desember 2022.
Berdasarkan hasil monitoring Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) potensi hujan lebat yang terjadi di wilayah Jabodetabek akan terjadi pada 30 Desember 2022. Pada tanggal 28 hingga 29 Desember intensitas hujan yang terjadi adalah sedang.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan, bibit siklon tropis 95W terbentuk menjadi siklon tropis dalam waktu 24 jam ke depan. Namun, pertumbuhannya dalam kategori rendah.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan kondisi terkini terkait perkembangan cuaca ektrem yang menimpa sejumlah wilayah di Indonesia.
Gelombang hingga enam meter berpotensi terjadi di Natuna.
Ia menjelaskan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat laut ke timur laut dengan kecepatan angin berkisar 8 - 30 knot.
Ia menyampaikan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Laut-Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
Dwikorita menjelaskan potensi siaga ini disebabkan oleh adanya empat fenomena anomali atmosfer yang terjadi secara bersamaan. Sehingga, memicu peningkatan curah hujan dengan intensitas lebat bahkan ekstrem.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan berdasarkan zona musim (ZOM), 84 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan. Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan puncak musim hujan diprakirakan terjadi pada bulan Desember 2022 sampai dengan Januari 2023 mendatang.