Mak Susi dan ASN Tersangka Kasus Rasial di Asrama Mahasiswa Papua Ditahan
Kedua tersangka ini ditahan selama 20 hari ke depan.
Kedua tersangka ini ditahan selama 20 hari ke depan.
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meredam konflik di Papua. Namun, Buya Syafii Ma'arif melihat ada ada yang belum dilakukan pemerintah. Pemerintah seharusnya melakukan pendekatan psikoantropologi untuk menghadapi persoalan di Papua.
"Kalau sampai Papua lepas kira-kira ada efek domino yang luar biasa. Nanti Aceh juga ingin, Pasundan juga ingin, negara Batavia dan Banten jadi satu," kata Amien Rais.
Dia menyatakan, dalam kasus ini sang klien sebenarnya tidak bermaksud melakukan penghinaan atau mendiskreditkan suku lain.
Empat warga negara Australia tersebut bernama Baxter Tom (37), Davidson Cheryl Melinda (36), Hellyer Danielle Joy (31) dan Cobbold Ruth Irene (25). Kedatangan mereka ke Sorong Papua menggunakan kapal laut dengan visa bebas dan turun di Pelabuhan Sorong, Papua.
Sompie menjelaskan, mengenai Davidson Cheryl Melinda yang belum diberangkatkan karena tiket maskapai yang dibawa oleh Melinda berbeda dengan maskapai 3 rekannya yang lainnya.
Ketua DPD Partai Perindo Kota Sorong Sayang Mandabayan, ditangkap polisi. Sayang kedapatan membawa 1.500 bendera bergambar bintang kejora berukuran kecil dalam sebuah koper.
Dia mengungkapkan, Indonesia cukup memiliki pengalaman sejarah di Papua, Aceh, Poso, Maluku, Ambon. Semua kejadian itu harus menjadi pelajaran untuk mengambil peran yang integratif.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menyebut bahwa bekerja terkait kondisi Papua melihat sesuai tingkatan jabatan yang ada.
Wiranto menegaskan, orang asing tak akan mudah masuk ke wilayah tersebut. Akan dilakukan filter terlebih dahulu.
Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Hamidin mengaku sudah menjalankan instruksi Kapolri sejak kejadian di Surabaya. Patroli dilakukan secara rutin.
Imigrasi mendeportasi empat warga negara Australia. Penyebabnya, mereka terlihat saat demo di Papua pada 27 Agustus 2019. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bagian Humas dan Umum, Ujo Sujoto menegaskan, empat WNA tersebut diduga ikut aksi.
Adapun soal bantuan beras ini, diperuntukkan buat kebutuhan prajurit yang tengah bertugas di Papua. Diangkut melalui jalur laut oleh KRI Dokter Suharso yang berangkat dari Surabaya Jawa Timur ke Makassar dengan tujuan Papua.
Hasil pemeriksaan pihak Imigrasi, keempat orang asing tersebut mengakui tidak mengetahui arti demo tersebut. Mereka hanya diajak warga setempat yang mengatakan bahwa unjuk rasa adalah festival budaya.
Kuasa Hukum Tri Susanti, Sahid mengatakan, jika kliennya sudah siap untuk menghadapi pemeriksaan penyidik Polda Jatim terkait dengan statusnya sebagai tersangka.
Polri masih mendalami dugaan keterlibatan pihak asing yang menjadi provokator dalam aksi demo berujung kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Polri dibantu Kemenlu dan BIN dalam mengusut kasus ini.
Selain menewaskan warga sipil aksi balas dendam antarwarga juga menyebabkan beberapa orang terluka. Namun polisi belum dapat memastikan jumlah warga mengalami luka-luka.
Untuk itu, Jhosua mengungkapkan, TNI dan Polri dengan didukung oleh seluruh elemen masyarakat berupaya mengamankan Jayapura. Alhasil kini kegiatan masyarakat berangsur pulih.