Sembilan Daerah di Aceh Terendam Banjir, Enam Ribu Lebih Warga Terdampak
Selain merendam rumah, persawahan, dan kebun warga, banjir sempat membuat lumpuh lalu lintas di jalan nasional sehingga akses ke Sumatra Utara maupun sebaliknya, tersendat.
Selain merendam rumah, persawahan, dan kebun warga, banjir sempat membuat lumpuh lalu lintas di jalan nasional sehingga akses ke Sumatra Utara maupun sebaliknya, tersendat.
Total 300 warga mengungsi. Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Jaya, banjir yang pada Sabtu (6/5) melanda dua wilayah kecamatan sudah meluas sehingga meliputi 23 gampong atau desa di enam kecamatan.
Hingga sore tadi, sebanyak 21.389 jiwa dari 4.234 keluarga terdampak banjir.
M Yacob (82), warga di Kabupaten Aceh Tamiang jadi korban banjir yang melanda daerah itu sejak Sabtu (21/1) lalu. Lansia ini ditemukan meninggal dunia setelah dinyatakan hilang akibat terseret arus dan tenggelam.
Hingga Senin (23/1), banjir belum juga surut.
Tinggi air banjir luapan yang merendam 19 desa itu bervariasi
Mereka tak bisa dibawa pakai mobil ambulans lantaran banjir membuat jalan putus dan terendam.
Selain panti asuhan, puluhan rumah warga di tiga desa dalam kecamatan Kebayakan turut terdampak banjir. Desa tersebut masing-masing Desa Mongal, Paya Tumpi, dan Lot Kala.
Area persawahan, kebun, dan fasilitas publik seperti sekolah turut kena imbas.
Banjir melanda sejumlah desa di lima kecamatan di Kabupaten Aceh Barat Daya. Kawasan itu terendam air setelah diguyur hujan deras sejak Minggu (21/8).
Banjir disertai tanah longsor melanda Kabupaten Gayo Lues, Aceh. Beberapa titik badan jalan ambles dan mengakibatkan akses lalu lintas terputus.
Banjir bandang menerjang empat kecamatan di Kabupaten Aceh Tenggara, Kamis (14/4) malam. Selain merendam rumah warga, banjir mengakibat tiga ruas jalan lintas nasional di kabupaten tersebut lumpuh.
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan sebagian wilayah mulai berangsur surut, namun terdapat beberapa lokasi yang masih mengalami kenaikan debit air.
Selain banjir, di Kecamatan Julok tepatnya di Desa Blang Gleum, badan jalan tergerus air sekitar 8 meter. Sementara Kecamatan Ranto Peureulak badan jalan antar kabupaten amblas sekitar 30 meter.
Di Kecamatan Ranto Peureulak badan jalan antar kabupaten amblas sekitar 30 meter
Ashadi mengatakan kerugian tersebut meliputi kerusakan fisik seperti sarana transportasi jalan dan jembatan serta kerusakan rumah penduduk akibat dibawa arus banjir maupun rusak akibat tertimbun tanah longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut, banjir di Pidie Jaya turut berimbas ke warga di daerah tetangga, yakni Kabupaten Bireuen. Dua kecamatan tergenang banjir luapan dengan ketinggian air 100 sentimeter di sana.
"Total korban terdampak berjumlah 299 KK (Kepala Keluarga) atau sebanyak 1.058 jiwa, 25 KK sebelumnya sempat dilaporkan terisolir akibat banjir,"