Buntut Kerusuhan Napi, Kalapas Hinai Dinonaktifkan
Selanjutnya, Dewa Putu Gede akan melakukan pemetaan dan mendalami pemicu kerusuhan. Dia akan memanggil pegawai dan narapidana yang diduga terlibat.
Selanjutnya, Dewa Putu Gede akan melakukan pemetaan dan mendalami pemicu kerusuhan. Dia akan memanggil pegawai dan narapidana yang diduga terlibat.
Sebanyak 60 orang di antara 103 napi dan tahanan yang telah diamankan, dititipkan di Rutan Tanjung Pura, Langkat. Sementara 43 orang lainnya ditempatkan di Lapas Binjai.
Dia mengungkapkan, pihaknya telah melakukan komunikasi video telekonferensi melalui telepon selular dengan warga binaan Lapas Langkat, yang disebutkan antusias bergantian meneriakkan aspirasinya. Utami juga mengatakan akan tiba di Lapas Langkat dan siap mendengarkan keluhan para warga binaan.
Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Agus Andrianto mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh sementara kejadian tersebut berawal saat seorang warga binaan di lapas kedapatan membawa sabu-sabu di dalam lapas.
Sebelumnya, kerusuhan terjadi di Lapas Narkotika Kelas III Hinai, Langkat, Sumut, Kamis (16/5). Sejumlah narapidana dilaporkan melarikan diri.
Meski sebagian besar napi tak ingin kabur, seratusan napi diperkirakan melarikan diri. Beberapa di antara mereka berlarian mencari jalan raya. Dalam upaya itu, ada yang melarikan sepeda motor warga.
Selanjutnya pihak Lapas bersama Kemenkum HAM akan menggelar rapat untuk membahas tindak lanjut dari kerusuhan ini, termasuk upaya perbaikan Lapas. Kerusakan di bagian depan Lapas, seperti di bagian kunjungan. Kaca-kaca berpecahan dan terjadi kebakaran. Sejumlah sepeda motor dan mobil juga diamuk si jago merah.
Sedikitnya 100 narapidana Lembaga Pemasyarakatan Narkoba Simpang Ladang Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, melarikan diri saat terjadi kekacauan di LP tersebut, Kamis (16/5). Sebagian dari napi yang kabur sudah berhasil ditangkap kembali. Sisanya masih diburu polisi.
Salah seorang narapidana yang enggan disebutkan namanya, menceritakan kronologi terjadinya kerusuhan. Menurutnya, semua bermula dari arogansi sipir penjara yang memukuli napi.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Siak dr Raja Toni Candra, tahanan itu sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tengku Alfian. Mulyadi pun dirawat inap.
Usai kerusuhan dan pembakaran Rumah Tahanan Klas IIB Siak, seluruh tahanan yang masih tersisa dipindahkan ke rutan lain. Salah satu lokasi pemindahan adalah Rutan Sialang Bungkuk, yang memiliki sejarah juga pernah dibobol ratusan narapidana.
Diduga setelah adanya kejadian penemuan narkoba itu terjadi perlakuan tidak baik dari petugas rutan ke warga binaan.
Namun, Diah mengatakan, pemeriksaan lebih lanjut harus dilakukan sebelum sanksi hukum diputuskan. Seluruh bangunan Rutan Siak hangus terbakar. Keadaan begitu mencekam. Suara tembakan berulang kali terdengar.
Dari 648 narapidana dan warga binaan yang menghuni Rumah tahanan (Rutan) Klas IIB Siak, 153 napi kabur saat terjadi kerusuhan, Sabtu (11/5) dini hari sekitar pukul 01.00 Wib. Sebanyak 495 orang memilih bertahan di dalam Rutan. Sebagian napi yang kabur sudah ditangkap kembali.
Kapolda Riau Irjen Widodo Eko Prihastopo menuturkan, peristiwa itu dipicu tidak terimanya napi atas tindakan petugas sipir yang dinilai arogan dan melakukan tindakan kasar. Saat itu, beberapa napi diamankan karena kedapatan mengkonsumsi narkoba.
Ratusan narapidana Rumah tahanan (Rutan) Klas IIB Kabupaten Siak, Riau mengamuk hingga berujung pembakaran rutan. Ratusan tahanan di Rutan Siak melarikan diri. Namun ada juga yang bertahan. Kasat Narkoba Polres Siak AKP Jailani dikabarkan tertembak peluru karet.
Menurut Kapolres, dari hasil menangkapan 10 orang itu, dua di antaranya, terpaksa harus dilumpuhkan karena berusaha melawan petugas dengan senjata tajam.
Wakapolda Pastikan Rutan Solo Kondusif. Mantan Kapolresta Surakarta itu tiba di rutan sekitar pukul 15.45 WIB. Setelah beberapa lama berada di dalam rutan, ia menegaskan bahwa rutan sudah dalam kondusif dan kembali seperti sediakala.