Polisi Lampung Pastikan Paket Mencurigakan di Depan Gereja GSJA Bukan Bom
Ia menjelaskan kronologi peristiwa berawal dari kesaksian Pdt. Alex Takarbessy selaku Gembala sidang Gereja Sidang Jemaat Allah.
Ia menjelaskan kronologi peristiwa berawal dari kesaksian Pdt. Alex Takarbessy selaku Gembala sidang Gereja Sidang Jemaat Allah.
Setelahnya tas warna biru yang dicurigai adalah bom diletakan begitu saja di salah satu rumah warga.
Penyidik Reserse Kriminal Polres Belu akan masih menyelidiki pemilik potongan jari manusia yang ditemukan warga dalam sayur lodeh. Mereka akan membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang untuk diperiksa tim forensik.
Koper saat ini telah diamankan Satuan Brimob khusus tim penjinak bom (jibom) guna memastikan isi di dalamnya.
Pelaksanaan disposal itu sendiri berakhir dengan lancar, dan mendapat pengamanan dari personel Brimob dan Polres Minahasa Utara.
Polresta Surakarta, lanjut dia, langsung berkoordinasi dengan tim Gegana Satbrimobda Polda Jateng.
Sebuah koper berwarna hitam berada di pinggir Jalan Sunu, Kota Makassar, menggegerkan warga yang melintas. Warga yang melihat koper hitam tersebut mencurigai berisi bom.
Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IV Tanjungpinang masih menyelidiki benda diduga tank (kendaraan tempur) ditemukan nelayan mengapung di perairan Pulau Cempedak, Kabupaten Bintan, Kepri, Senin (27/12). Benda tersebut ditarik menggunakan pompong kayu nelayan menuju Pos TNI AL Kijang, untuk diselidiki.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Joko Dwi Harsono menduga, paket itu ditaruh oleh orang-orang tak bertanggung jawab. Ia pun memastikan paket hanya berisi kotoran hewan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dua warga melaporkan penemuan benda mencurigakan itu kepada Polsek Bekasi Kota. Benda mencurigakan itu terlihat terbungkus plastik hitam, berbentuk bulat panjang dan ada rangkaian kabel warga putih dilapisi perekat.
"Pertama kali saya lihat saat selesai salat subuh dan keluar melihat ada tas sport. Saya langsung laporkan kejadian ini," ungkap Asrofi.
"Yang bisa (memastikan) membahayakan atau tidak itu Gegana. Barangnya dibawa Gegana, nanti kita cek lagi TKP nya," paparnya.
Benda itu ditemukan di dekat sebuah warung. Kemudian pemilik warung memindahkan benda itu lima meter ke belakang.
Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan bakal mengusut temuan benda mencurigakan di halte tak jauh dari Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Effatha, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (2/4) malam. Mereka mencari orang yang meletakkannya.
Tim Penjinak Polda Metro Jaya sudah memeriksa benda mencurigakan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (2/4) malam. Dari hasil pengecekan sementara, benda yang ditemukan di halte depan Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Effatha itu diduga bukan bom.
Polisi memastikan tak ada unsur logam dalam benda mencurigakan yang ditemukan di halte depan Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Effatha, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (2/4) malam. Benda berupa buku itu sudah dibawa tim Gegana untuk diobservasi.
Sejumlah petugas termasuk tim dari Gegana sudah mendatangi lokasi. Garis polisi juga telah dipasang. Sementara itu, arus lalu lintas dari arah Blok M-Melawai ditutup.
Selain mengamankan barang bukti tersebut, lokasi juga telah disterilkan, termasuk memasang garis polisi di depan lorong tempat paket itu ditemukan. Setelah tim gegana membuka paket tersebut hanya berisi puluhan bohlam lampu listrik bekas, bukan bom.