BBM Naik, Pemprov DKI Janji Jaga Harga Produk Konsumsi Lewat Operasi Pasar
Langkah lainnya yang ditempuh Pemprov DKI Jakarta, dengan memberikan subsidi untuk Transjakarta. Sehingga tidak berdampak pada kenaikan tarif imbas harga BBM naik.
Langkah lainnya yang ditempuh Pemprov DKI Jakarta, dengan memberikan subsidi untuk Transjakarta. Sehingga tidak berdampak pada kenaikan tarif imbas harga BBM naik.
Kiai Said Aqil menjamin bahwa Nahdlatul Ulama sebagai civil society melalui keberadaan pesantren akan menjadi benteng utama Republik Indonesia.
Pemerintah telah memutuskan menaikkan harga BBM subsidi. Kenaikan harga tak ayal timbulkan banjir kekecewaan. Atas kenaikan itu, kini muncul keresahan di masyarakat. Mereka ramai-ramai menyuarakan ketidaksetujuan.
Para sopir angkot di Terminal Laladon, Jalan Letjen Ibrahim Adjie, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor misalnya. Mereka mengeluhkan naiknya harga BBM yang berimbas terhadap pendapatan sehari-hari.
Berdasarkan pantauan di lapangan, kenaikan tarif angkutan tersebut langsung terjadi pada sore pukul 14.30 WIB, usai pemerintah mengumumkan perubahan harga BBM bersubsidi. Kenaikan itu termasuk jenis solar yang jadi bahan bakar utama bus.
Kepanikan terhadap wacana harga BBM naik terjadi di berbagai tempat, termasuk di Provinsi Jateng. Mereka saling mengantri di SPBU untuk memburu BBM mumpung harganya belum naik. Selain itu, penimbunan-penimbunan bahan bakar solar juga ditemukan di sejumlah tempat.
Pelaku usaha kuliner Warung Tegal (Warteg) mendesak pemerintah untuk bersikap tegas terkait rencana menaikkan harga BBM subsidi jenis Pertalite maupun Solar akibat mahalnya harga minyak mentah dunia. Sebab, akibat tarik ulur wacana kenaikan BBM tersebut telah membuat harga sembako naik.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono mengingatkan, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi bisa mendorong peningkatan inflasi. Kenaikan harga Pertamax beberapa waktu lalu telah menyumbang inflasi di bulan April sebesar 5,34 persen dengan andil 0,19 persen.
Sejak Rabu (31/8) petang, kendaraan roda dua dan empat sudah tampak mengular di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Warga rela mengantre panjang demi mendapatkan harga BBM nan ekonomis.
Rencana pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berdampak terhadap penggunaan jenis BBM yang digunakan sejumlah masyarakat. Mayoritas pengguna BBM jenis Pertamax mempertimbangkan beralih ke BBM jenis Pertalite.
Pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Sebenarnya, ini bukan langkah baru yang diambil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pemerintah berniat akan menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Ini dikarenakan anggaran subsidi untuk BBM mulai membengkak diakibatkan harga minyak dunia melonjak tinggi.
Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembelian secara berlebihan atau panic buying bahan bakar minyak (BBM). Ini dilontarkan di tengah wacana kenaikan harga BBM subsidi jenis Pertalite maupun Solar.
Pemerintah terus memberikan sinyal akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. Di mana, pemerintah telah menyiapkan bantuan sosial (bansos) sebagai peredam dampak buruk kenaikan harga BBM.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif memberi sinyal kemungkinan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) segera naik, saat ditanya apakah ada kemungkinan pengumuman kenaikan harga BBM dilakukan pada 31 Agustus 2022. Dia menyebutkan sejauh ini rencana kenaikan harga BBM tersebut masih dimatangkan.
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menuntut adanya kenaikan upah tahun 2023 sebesar 10 hingga 13 persen tanpa disertai kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite maupun Solar. Hal ini melihat tren lonjakan inflasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengaku, optimistis pertumbuhan ekonomi nasional masih terjaga. Meski dibayang-bayangi oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang akan dilakukan pemerintah.
Sinyal kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terus didengungkan pemerintah. Kenaikan harga BBM bersubsidi berpotensi mendorong kenaikan inflasi yang berdampak pada kenaikan harga-harga di tingkat masyarakat.