Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Amir Syamsuddin

Profil Amir Syamsuddin | Merdeka.com

Amir Syamsuddin adalah Menteri Hukum dan HAM Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II menggantikan Patrialis Akbar. Pria asal Makassar ini kemudian pindah ke Jakarta pada 1965. Karena ketertarikannya pada mesin dia bekerja di satu bengkel, lalu membuka bengkel sendiri. Sambil bekerja Amir lalu mendaftarkan diri di Fakultas Hukum UI pada 1978. Dia mengawali karir kepangacaraannya dengan menjadi staf magang di Kantor Pengacara O. C. Kaligis pada tahun 1979. Sambil kuliah sore hari di Universitas Indonesia, Amir terus menempa diri di kantor hukum yang menjadi seperti ‘universitas’ para pengacara papan atas tersebut.

Setelah mengumpulkan cukup bekal, dia membuka kantor hukum sendiri pada tahun 1983. Amir yang mengagumi pemikiran Muhammad Hatta ini mulai mengembangkan kantor hukumnya. Prinsip-prinsip koperasi diimplementasikan juga dalam manajemen kantor hukumnya. Kebijakan tersebut membuat karyawannya merasa bertanggung jawab untuk secara bersama mengembangkan kantor hukum itu. Perlahan namun pasti Amir Syamsuddin & Partners terus berkembang.

Amir Syamsuddin makin berkibar. Seiring dengan itu para klien dari dalam dan luar negeri mulai merapat. Ribuan kasus telah sukses ditanganinya. Meski begitu yang membekas dan tak mungkin dilupakannnya adalah saat dirinya bersama Albert Hasibuan dipercaya menjadi pengacara Majalah Tempo tahun 1987. Kala itu, Majalah Tempo menghadapi gugatan dari keluarga Presiden Soeharto, yang tidak puas dengan pemberitaan Tempo mengenai salah satu perusahaan keluarga tersebut.

Di sisi lain dia juga aktif terlibat dalam partai demokrat. Ketika tekanan-tekanan lawan politik diarahkan ke partainya, dia selalu melontarkan pernyataan yang tertata rapi, tegas namun tidak mudah terpancing dan terjebak. Dia pun dipercaya partainya sebagai Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat

Karir Amir Syamsuddin memang terus menanjak. Ia tak lupa membekali dirinya dengan pengetahuan yang lebih baik. Bapak tujuh anak dan sepuluh cucu ini, lalu melanjutkan pendidikan S2 hukum Universitas Indonesia. Ia mulai dikenal luas sebagai pengacara yang handal. Saat ini, selain klien individual dari dalam dan luar negeri, klien corporate juga merapat kepadanya, baik itu perbankan, properti, dan business enterprises.

Di tengah carut-marut dunia hukum di tanah air, Amir Syamsuddin berhasil meraih sukses sebagai pengacara yang punya integritas. Di usianya yang tak muda lagi, lelaki kelahiran 27 Mei 1946 itu masih terus berkarya, meski mulai secara bertahap membuat jarak.

Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic

Profil

  • Nama Lengkap

    Amir Syamsuddin SH

  • Alias

    Syamsuddin

  • Agama

    Islam

  • Tempat Lahir

    Makassar, Sulawesi Tenggara

  • Tanggal Lahir

    1946-05-27

  • Zodiak

    Gemini

  • Warga Negara

    Indonesia

  • Ayah

    Nazaruddin Dg Mamangung

  • Ibu

    Andi Bulaeng Dg Nipati

  • Anak

    Amiruddin Syam Syamsuddin, Didi Irawadi Syamsuddin, Teddy Taufik Syamsuddin, Ade Ratih Syamsuddin, Ade Yasmine Syamsuddin, J. Indra Syamsuddin, J. Karina Syamsuddin

  • Biografi

    Amir Syamsuddin adalah Menteri Hukum dan HAM Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu II menggantikan Patrialis Akbar. Pria asal Makassar ini kemudian pindah ke Jakarta pada 1965. Karena ketertarikannya pada mesin dia bekerja di satu bengkel, lalu membuka bengkel sendiri. Sambil bekerja Amir lalu mendaftarkan diri di Fakultas Hukum UI pada 1978. Dia mengawali karir kepangacaraannya dengan menjadi staf magang di Kantor Pengacara O. C. Kaligis pada tahun 1979. Sambil kuliah sore hari di Universitas Indonesia, Amir terus menempa diri di kantor hukum yang menjadi seperti ‘universitas’ para pengacara papan atas tersebut.

    Setelah mengumpulkan cukup bekal, dia membuka kantor hukum sendiri pada tahun 1983. Amir yang mengagumi pemikiran Muhammad Hatta ini mulai mengembangkan kantor hukumnya. Prinsip-prinsip koperasi diimplementasikan juga dalam manajemen kantor hukumnya. Kebijakan tersebut membuat karyawannya merasa bertanggung jawab untuk secara bersama mengembangkan kantor hukum itu. Perlahan namun pasti Amir Syamsuddin & Partners terus berkembang.

    Amir Syamsuddin makin berkibar. Seiring dengan itu para klien dari dalam dan luar negeri mulai merapat. Ribuan kasus telah sukses ditanganinya. Meski begitu yang membekas dan tak mungkin dilupakannnya adalah saat dirinya bersama Albert Hasibuan dipercaya menjadi pengacara Majalah Tempo tahun 1987. Kala itu, Majalah Tempo menghadapi gugatan dari keluarga Presiden Soeharto, yang tidak puas dengan pemberitaan Tempo mengenai salah satu perusahaan keluarga tersebut.

    Di sisi lain dia juga aktif terlibat dalam partai demokrat. Ketika tekanan-tekanan lawan politik diarahkan ke partainya, dia selalu melontarkan pernyataan yang tertata rapi, tegas namun tidak mudah terpancing dan terjebak. Dia pun dipercaya partainya sebagai Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat

    Karir Amir Syamsuddin memang terus menanjak. Ia tak lupa membekali dirinya dengan pengetahuan yang lebih baik. Bapak tujuh anak dan sepuluh cucu ini, lalu melanjutkan pendidikan S2 hukum Universitas Indonesia. Ia mulai dikenal luas sebagai pengacara yang handal. Saat ini, selain klien individual dari dalam dan luar negeri, klien corporate juga merapat kepadanya, baik itu perbankan, properti, dan business enterprises.

    Di tengah carut-marut dunia hukum di tanah air, Amir Syamsuddin berhasil meraih sukses sebagai pengacara yang punya integritas. Di usianya yang tak muda lagi, lelaki kelahiran 27 Mei 1946 itu masih terus berkarya, meski mulai secara bertahap membuat jarak.

    Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic

  • Pendidikan

    • 1983 S-1, Sarjana Hukum Universitas Indonesia.
    • S2, Pascasarjana, Universitas Indonesia.

  • Karir

    • 2011-2015, Menteri Hukum dan HAM.
    • 2011-Sekarang Ketua Dewan Nasehat Partai Demokrat
    • 1983-2011, Advokat
    • Anggota Dewan Kehormatan Ikadin
    • Pengurus Peradin

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya