Irjen Eko Indra Heri Diduga Dimutasi Buntut Donasi Fiktif Rp2 T, Ini Kata Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot jabatan Kapolda Sumatera Selatan Irjen Eko Indra Heri dan merotasinya ke posisi Koorsahli Kapolri.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencopot jabatan Kapolda Sumatera Selatan Irjen Eko Indra Heri dan merotasinya ke posisi Koorsahli Kapolri.
Kasus sumbangan Rp2 triliun dari putri bungsu mendiang Akidi Tio, Heryanty, yang diduga fiktif, belum menemukan titik terang. Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) masih bingung menggunakan pasal untuk menjerat Heryanty.
Nama mendiang Akidi Tio belakangan telah menyedot perhatian masyarakat. Bagaimana tidak, hibah sebesar Rp2 triliun dari keluarganya seperti oase di tengah terpaan pandemi Covid-19.
Sedangkan, untuk putri bungsu Akidi Tio yakni Heryanty masih dalam proses pemeriksaan petugas.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengungkapkan, fakta yang dimaksud adalah ketidaktahuan saudara Heryanty bahwa mendiang Akidi Tio memiliki warisan berupa tabungan mencapai triliunan rupiah. Hal itu terungkap dari keterangan salah seorang saudara kandung Heryanty dalam pemeriksaan di Jakarta.
Kasus sumbangan Rp2 triliun dari keluarga mendiang Akidi Tio terus bergulir. Tim psikolog Polda Sumatera Selatan melakukan tes kejiwaan terhadap Heryanty untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.
Menurut dia, silaturahim tetap dijalin dan tidak akan terputus dengan keluarga mendiang Akidi Tio. Apalagi sebagai sesama manusia sepatutnya saling mendoakan satu dan lainnya.
Belum banyak keterangan yang disampaikan Supriadi terkait perkembangan kasus sumbangan Rp2 triliun dari keluarga Akidi Tio yang diduga fiktif tersebut.
Seorang dokter berinisial SM mengaku menjadi korban penipuan dan penggelapan yang dilakukan putri Akidi Tio, Heryanty. Tak tanggung-tanggung, dia mengaku rugi mencapai Rp2,3 miliar.
Pemeriksaan terkait donasi Rp2 triliun untuk penanganan Covid-19 dihentikan sementara, lantaran kesehatan anak mendiang Akidi Tio, Haryanty menurun sesaat sebelum pemeriksaan di hari kedua, Selasa (3/8).
Tak hanya kasus sumbangan Rp2 triliun yang tak kunjung cair, putri bungsu Akidi Tio, Heryanty, juga terjerat kasus lain. Dia dilaporkan atas dugaan penipuan investasi ekspedisi sebesar Rp2,3 miliar.
Nama Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Lesty Nurainy disebut sebagai penghubung dalam sumbangan Rp2 triliun antara dokter keluarga mendiang Akidi Tio dengan Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri. Lesty pun membenarkan kabar itu.
Kepala Polisi Daerah Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Polisi Eko Indra Heri telah menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada seluruh masyarakat ihwal dana hibah Rp2 triliun dari keluarga almarhum Akidi Tio (Warga asal Langsa, Aceh Timur, Provinsi Aceh) yang belum jelas keberadaannya.
Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Pol Eko Indra Heri telah meminta maaf kepada bangsa Indonesia karena kegaduhan yang muncul akibat donasi fiktif Rp2 triliun. Dia juga telah memaafkan keluarga besar mendiang Akidi Tio yang menjanjikan sumbangan itu, namun uangnya tak kunjung cair.
Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Eko Indra Heri menyampaikan permintaan maaf. Kegaduhan ini diakuinya akibat ketidakhati-hatiannya.
Penyelidikan terkait sumbangan Rp2 triliun keluarga Akidi Tio dilakukan sepenuhnya di Polda Sumatera Selatan.
Keluarga mendiang Akidi Tio ramai menjadi perbincangan publik setelah berniat memberikan sumbangan Rp2 triliun untuk membantu penanganan Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel). Namun, bantuan itu sejauh ini belum ada realiasinya.
"Kita tentu saja melakukan koordinasi dengan intelijen keuangan Singapura untuk mengkomunikasikan masalah ini," lanjutnya.