Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Syeikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah

Profil Syeikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah | Merdeka.com

Syeikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah (lahir di Kuwait, 6 Juni 1929) adalah Emir Kuwait saat ini. Syeikh Sabah adalah putera keempat Sheikh Ahmad Al-Jaber Al-Sabah (Emir Kuwait periode 1921-1950). Dia juga saudara tiri dari Emir sebelumnya Kuwait, HH Sheikh Jaber Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah yang kemudian ditunjuk sebagai Perdana Menteri Sabah bulan Juli 2003.

Syeikh Sabah mendapatkan pendidikan dasar di Sekolah Al Mubarakya pada 1930 dan kemudian dilanjutkan dengan pendidikannya dibawah mentor pribadi. Pada 1955, Syeikh Sabah menjabat sebagai Ketua Otorita Sosial dan Perburuhan. Setahun kemudian Syeikh Sabah masuk sebagai anggota Dewan Tinggi Urusan Negara (1956) dan terpilih menjadi ketua Otorita Percetakan dan Penerbitan pada 9 September 1956 hingga 17 Januari 1962. 

Pada 13 Juli 2003, Syeikh Sabah diangkat oleh Emir Jaber Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah untuk menjabat sebagai perdana menteri menggantikan Putra Mahkota Sa’ad Al-Abdullah Al-Salim Al-Sabah yang mengalami gangguan kesehatan. Sejak saat itu, Syeikh Sabah menjadi pengusa de facto karena buruknya kesehatan Emir Sheikh Saad Al-Abdullah Al-Salim Al-Sabah. Pada 15 Januari 2006, Sheikh Jaber Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah wafat dan menempatkan Sheikh Sa’ad Al-Abdullah Al-Salim Al-Sabah yang merupakan Pangeran Mahkota untuk naik tahta menjadi Emir.

Namun sayangnya gangguan kesehatan kembali menyerang Sheikh Sa’ad Al-Abdullah Al-Salim Al-Sabah hingga akhirnya pada 23 Januari 2006 Sheikh Sa’ad Al-Abdullah memutuskan turun tahta. Keluarga pemerintahan kemudian segera memilih Sheikh Sabah Al-Ahmad untuk naik tahta menggantikan Sheikh Sa’ad Al-Abdullah sebagai Emir Kuwait. Hal ini didukung oleh parlemen yang memberikan suara bulat untuk mencopot Sheikh Sa’ad Al-Abdullah tak lama sebelum parlemen menerima surat pengunduran diri dari Sheikh Sa’ad Al-Abdullah. Pada 29 Januari 2006, Sheikh Sabah Al-Ahmad diambil sumpahnya dengan persetujuan Dewan Nasional untuk mengakhiri krisis keemiran di Kuwait.

Pada tahun 1963, Sheikh Sabah Al-Ahmad ditunjuk untuk menjadi Menteri Luar Negeri Kuwait hingga tahun 2003. Sheikh Sabah adalah Menteri Luar Negeri dengan masa jabatan terpanjang di dunia. Hal ini membuatnya dikenal mahir dalam hubungan luar negeri dan diplomasi. Selama Sheikh Sabah Al-Ahmad menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, dia memainkan peran besar dalam upaya membebaskan Kuwait setelah invasi Irak. Sheikh Sabah Al-Ahmad melakukan pertemuan dengan Presiden AS George W. Bush dan sekutu lainnya untuk membantu pembebasan di Kuwait.

Sheikh Sabah adalah seorang duda. Istrinya yang bernama Sheikha Fitooh meninggal sebelum invasi Irak pada bulan Agustus 1990. Sheikh Sabah Al-Ahmad dikaruniai dua putra yakni Sheikh Nasser yang menjabat sebagai Menteri Pengadilan atau Diwan Amiri dan Sheikh Hamed. Sheikh Sabah Al-Ahmad juga memiliki dua anak lainnya yang telah meninggal dunia. Putrinya, Sheikha Salwa meninggal akibat kanker payudara pada Juli 2002. Untuk menghormatinya, Sheikh Sabah Al-Ahmad member nama istananya dengan Salwa Dar yang berarti "Rumah Salwa". Putra ketiga Sheikh Sabah Al-Ahmad, Sheikh Ahmed meninggal dalam kecelakaan mobil pada tahun 1969.

Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh

Last update: 10/12/2013

Profil

  • Nama Lengkap

    Syeikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah

  • Alias

    Syeikh Sabah

  • Agama

    Islam

  • Tempat Lahir

    Kuwait

  • Tanggal Lahir

    1929-06-16

  • Zodiak

    Gemini

  • Warga Negara

    Kuwait

  • Ayah

    H.H. Sheikh Jaber III al-Ahmad al-Jaber al-Sabah

  • Istri

    Sheikha Fitooh

  • Anak

    Sheikh Nasser, Sheikh Hamed, Sheikh Ahmed, Sheikha Salwa

  • Biografi

    Syeikh Sabah Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah (lahir di Kuwait, 6 Juni 1929) adalah Emir Kuwait saat ini. Syeikh Sabah adalah putera keempat Sheikh Ahmad Al-Jaber Al-Sabah (Emir Kuwait periode 1921-1950). Dia juga saudara tiri dari Emir sebelumnya Kuwait, HH Sheikh Jaber Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah yang kemudian ditunjuk sebagai Perdana Menteri Sabah bulan Juli 2003.

    Syeikh Sabah mendapatkan pendidikan dasar di Sekolah Al Mubarakya pada 1930 dan kemudian dilanjutkan dengan pendidikannya dibawah mentor pribadi. Pada 1955, Syeikh Sabah menjabat sebagai Ketua Otorita Sosial dan Perburuhan. Setahun kemudian Syeikh Sabah masuk sebagai anggota Dewan Tinggi Urusan Negara (1956) dan terpilih menjadi ketua Otorita Percetakan dan Penerbitan pada 9 September 1956 hingga 17 Januari 1962. 

    Pada 13 Juli 2003, Syeikh Sabah diangkat oleh Emir Jaber Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah untuk menjabat sebagai perdana menteri menggantikan Putra Mahkota Sa’ad Al-Abdullah Al-Salim Al-Sabah yang mengalami gangguan kesehatan. Sejak saat itu, Syeikh Sabah menjadi pengusa de facto karena buruknya kesehatan Emir Sheikh Saad Al-Abdullah Al-Salim Al-Sabah. Pada 15 Januari 2006, Sheikh Jaber Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah wafat dan menempatkan Sheikh Sa’ad Al-Abdullah Al-Salim Al-Sabah yang merupakan Pangeran Mahkota untuk naik tahta menjadi Emir.

    Namun sayangnya gangguan kesehatan kembali menyerang Sheikh Sa’ad Al-Abdullah Al-Salim Al-Sabah hingga akhirnya pada 23 Januari 2006 Sheikh Sa’ad Al-Abdullah memutuskan turun tahta. Keluarga pemerintahan kemudian segera memilih Sheikh Sabah Al-Ahmad untuk naik tahta menggantikan Sheikh Sa’ad Al-Abdullah sebagai Emir Kuwait. Hal ini didukung oleh parlemen yang memberikan suara bulat untuk mencopot Sheikh Sa’ad Al-Abdullah tak lama sebelum parlemen menerima surat pengunduran diri dari Sheikh Sa’ad Al-Abdullah. Pada 29 Januari 2006, Sheikh Sabah Al-Ahmad diambil sumpahnya dengan persetujuan Dewan Nasional untuk mengakhiri krisis keemiran di Kuwait.

    Pada tahun 1963, Sheikh Sabah Al-Ahmad ditunjuk untuk menjadi Menteri Luar Negeri Kuwait hingga tahun 2003. Sheikh Sabah adalah Menteri Luar Negeri dengan masa jabatan terpanjang di dunia. Hal ini membuatnya dikenal mahir dalam hubungan luar negeri dan diplomasi. Selama Sheikh Sabah Al-Ahmad menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, dia memainkan peran besar dalam upaya membebaskan Kuwait setelah invasi Irak. Sheikh Sabah Al-Ahmad melakukan pertemuan dengan Presiden AS George W. Bush dan sekutu lainnya untuk membantu pembebasan di Kuwait.

    Sheikh Sabah adalah seorang duda. Istrinya yang bernama Sheikha Fitooh meninggal sebelum invasi Irak pada bulan Agustus 1990. Sheikh Sabah Al-Ahmad dikaruniai dua putra yakni Sheikh Nasser yang menjabat sebagai Menteri Pengadilan atau Diwan Amiri dan Sheikh Hamed. Sheikh Sabah Al-Ahmad juga memiliki dua anak lainnya yang telah meninggal dunia. Putrinya, Sheikha Salwa meninggal akibat kanker payudara pada Juli 2002. Untuk menghormatinya, Sheikh Sabah Al-Ahmad member nama istananya dengan Salwa Dar yang berarti "Rumah Salwa". Putra ketiga Sheikh Sabah Al-Ahmad, Sheikh Ahmed meninggal dalam kecelakaan mobil pada tahun 1969.

    Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh

    Last update: 10/12/2013

  • Pendidikan

    • Pendidikan awal di Sekolah Al Mubarakya (1930)
    • Sekolah pribadi bersama para tentor khusus

  • Karir

    • Anggota Dewan Komite Sentral Kota (1954-1955)
    • Anggota dewan Bangunan dan Konstruksi
    • Ketua Urusan Sosial dan Otoritas Tenaga Kerja (1955)
    • Anggota Dewan Tinggi Urusan Negara (1956)
    • Ketua Otoritas Percetakan dan Penerbitan (1956-1962)
    • Menteri Informasi (1962)
    • Menteri Luar Negeri (1963)
    • Wakil Perdana Menteri (1978)
    • Deputi Pertama Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri (1992)
    • Anggota Dewan Tertinggi Perencanaan (1996)
    • Ketua Komite Bersama Menteri Kabinet pada Prioritas Kerja Pemerintah
    • Perdana Menteri dari 13 Juli 2003 dengan 29 Januari 2006
    • Anggota Kehormatan Trustee dari Metropolitan Museum of Art di New York

  • Penghargaan

    • Distinguished First Class of the Order of Abdulaziz al Saud (2 Juli 2000)
    • First Class of the Order of Merit (10 Juli 2002)
    • Collar of Abdulaziz al Saud (11 Maret 2006)
    • Collar of the Order of Khalifa (12 Maret 2006)
    • Collar of Independence (13 Maret 2006)
    • Grand Cross of the Legion of Honour (1 Desember 2006)
    • Extraordinary Grade of the Lebanese Order of Merit (20 Januari 2009)
    • Order of Heydar Aliyev (2009) 
    • First Class of the Order of Merit, (24 Juni 2009)
    • First Class the Civil Order of Oman (28 Desember 2009)
    • Grand Cordon of the Order of Merit (16 Mei 2010)
    • Grand Cordon of the Order of the Star of Jordan (17 Mei 2010)
    • Grand Cordon of the National Order Of The Cedar (18 Mei 2010)
    • Honorary doctorate in Law from the George Washington University (30 Juni 2005)
    • Honorary Citizen of Tirana, Albania (12 April 2008)

Geser ke atas Berita Selanjutnya