"Termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya dan mohon ampun kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, Tuhan yang Maha Kuasa, atas kesalahan saya itu," kata SBY.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak seluruh kader bersatu memperjuangkan keadilan yang dirusak adanya kongres luar biasa (KLB) di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono tetap percaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki integritas dalam menyikapi tindakan yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Hal itu disampaikan SBY sebagai usaha agar mendapat keadilan dari Jokowi.
Moeldoko dinilai benar-benar tega dan berdarah dingin melakukan kudeta Partai Demokrat.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan kongres luar biasa (KLB) yang dipimpin Jhonny Allen Marbun di Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ilegal dan melawan hukum.
"KSP Moeldoko salah besar. Berarti KSP Moeldoko tidak memahami Undang-Undang partai politik yang berlaku dan juga tidak memahami AD/ART Partai Demokrat."
SBY menilai, Moeldoko melakukan perebutan kepemimpinan yang tidak terpuji dan jauh dari sikap kesatria.
SBY bercerita satu bulan AHY secara resmi mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang keterlibatan Moeldoko dalam gerakan penggulingan, Setelah itu, kata dia, publik banyak tanggapan yang bernada miring dengan isu tersebut.
"Sementara keadilan, supremasi hukum dan demokrasi sedang diuji. Hari ini 5 Maret 2021, KLB Partai Demokrat abal-abal, KLB yang tidak sah dan tidak legal telah digelar di Deli Serdang Sumatera Utara," sambungnya.
"Pemerintah lakukan pembiaran jika KLB ilegal terjadi. Pak Jokowi harusnya bisa bertindak, terlalu lembek bela demokrasi," lanjut Andi.
Wasekjen Partai Demokrat, Ossy Dermawan menyatakan, Ketua Majelis Tinggi Partai SBY bersama putra sulungnya, Ketua Umum Partai Demokrat AHY hari ini, Jumat (5/3) akan mengeluarkan pernyataan terkait KLB Demokrat.
"Berarti kan beliau pasang badan untuk putranya, karena putranya ketua umum, coba kalau ketua umumnya Andi Malarangeng mau enggak? apa Marzuki Alie? mau enggak pasang badan."
Andi Arief mengatakan apabila KLB Demokrat tetap digelar maka kegiatan itu adalah ilegal.
"Jangan baperlah. Mereka kan bukan kader kami lagi. Jangan lagi bawa-bawa nama Partai Demokrat," kata Herzaky dalam keterangan tulis, Senin (1/3).
Anas masih diterpa isu dan belum ditetapkan sebagai tersangka. Majelis Tinggi Partai Demokrat berupaya menyelamatkan hak Anas sebagai ketua umum, hingga akhirnya posisinya sulit karena menjadi tersangka.
Demokrat memang didirikan untuk menjadi kendaraan politik SBY sebagai calon presiden. Ketokohan SBY juga lekat dengan Partai Demokrat.
"Kami tidak akan tinggal diam melihat arogansi dan otoritarianisme ini. Kini sudah kepalang basah jadi mandi sekalian, maka kami para senior lainnya, tidak akan segan-segan untuk membongkar semua dosa politik mereka di depan publik dan segera tanpa kecuali," ujar Darmizal.
Mantan politikus Partai Demokrat Jhoni Allen Marbun menuding Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan kudeta di Partai Demokrat. Hal itu terjadi pada Kongres Luar Biasa (KLB) tahun 2013 yang menggantikan Anas Urbaningrum sebagai ketua umum.
Mantan politikus Partai Demokrat Jhoni Allen menuding Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak pernah berdarah-darah mendirikan Partai Demokrat. Jhoni bahkan menyebut SBY bukan pendiri Partai Demokrat.
Mantan politikus Partai Demokrat Jhoni Allen Marbun menceritakan kondisi internal partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Menurut dia, partai berlambang bintang Mercy itu kini sudah menjadi dinasti Cikeas.