Wartawan Sumut Ditemukan Tewas Ditembak OTK, Keluarga Minta Polisi Usut Tuntas
Merdeka.com - Seorang wartawan salah satu media online di Kota Pematangsiantar, Sumatra Utara (Sumut) ditemukan tewas dengan luka tembak di dalam mobil. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (19/6) dini hari.
Korban yang bernama Mara Salem Harahap atau akrab disapa Marsal ini ditemukan tak jauh dari rumahnya, yakni di Huta 7 Pasar 3, Nagori Karang Anyer, Kabupaten Simalungun.
Dari pengakuan warga sekitar, korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di dalam mobil, berjarak sekitar 300 meter dari rumahnya. Dan ditemukan luka tembak di bagian paha kiri korban.
Warga pun langsung membawa korban ke Rumah Sakit (RS) Vita Insani Pematang Siantar. Namun nyawa korban tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
"Benar, korban meninggal dunia. Saat dibawa ke rumah sakit sudah meninggal," ujar Humas RS Vita Insani Pematangsiantar, Sutrisno Dalimunthe.
Melansir dari Liputan6.com, berikut informasi selengkapnya.
Keluarga Minta Kasus Diusut Tuntas
Kakak kandung korban, Hasanuddin Harahap, meminta agar kasus kematian adiknya ini diusut tuntas oleh kepolisian.
Saat ini jenazah Marsal dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumut, Jalan KH Wahid Hasyim, Kota Medan, untuk keperluan autopsi.
"Kami keluarga minta polisi segera mengusut kejadian ini," ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Simalungun, AKBP Agus Waluyo, turun langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) tewasnya Marsal. Ia mengatakan, penyebab meninggalnya korban masih dalam penyelidikan petugas.
"Soal penyebab meninggalnya korban, anggota kami masih melakukan pendalaman penyelidikan. Saya minta kepada rekan-rekan media mohon waktunya, semoga perkara ini segera terungkap," ungkap Kapolres.
Dapat Kecaman PWI Sumut
Kejadian ini mendapatkan kecaman keras dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut. Diketahui, korban juga merupakan Pemimpin Redaksi (Pemred) salah satu media online di Siantar."Ini tugas berat aparat untuk mengungkap pelaku pembunuhan. Profesi wartawan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers, seharusnya tidak saja dijamin, tapi mendapat perlindungan hukum saat menjalankan tugas profesinya," ucap Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut, Hermansjah.Dengan kasus kekerasan terhadap wartawan yang belakangan sering terjadi di Sumut, Hermansjah meminta para wartawan untuk mengutamakan keselamatan dalam melakukan tugasnya."Kepada wartawan agar berhati-hati saat bertugas, lebih menomorsatukan keselamatan jiwa daripada sebuah berita yang saat mendapatkannya nyawa menjadi taruhannya," sebutnya.
Ada Hak Jawab
Selain itu, bila ada berita salah atau tidak sesuai informasi yang benar, masyarakat pun dapat membuat keberatan melalui hak jawab ke media terkait, dan itu diatur dalam Undang-Undang Nomor No 40 Tahun 1999 Tentang Pers. "Jadi bukan menghabisi nyawa wartawan yang membuat beritanya. PWI Sumut berduka cita, semoga arwah wartawan Siantar, Marsal Harahap, diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, dan keluarga tabah, bersabar atas musibah ini," Hermansjah menandaskan.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bengkel mobil di Jalan Trans Sulawesi Poros Luwu Utara-Palopo, Kecamatan Masamba, Luwu Utara meledak, Minggu (21/4) malam. Satu orang tewas dalam peristiwa ini.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaSeorang pemotor tewas dengan sejumlah luka setelah diserang orang tak dikenal (OTK) saat berkendara di Jalan Bangka, Mampang Parapatan, Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaViral polisi pengawal tegur pengemudi sedan mewah bandel yang buntuti konvoi pejabat. Simak ulasan berikut ini.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaGatot menyebut, kebakaran turut menelan korban jiwa. Seorang ibu rumah tangga SH (54) ditemukan meninggal dunia lokasi.
Baca SelengkapnyaPelaku pembacokan ditangkap polisi empat hari setelah peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus provokasi yang memicu sejumlah tawuran di Jakarta. Empat orang tersangka pelakunya ditangkap.
Baca Selengkapnya