Unik dan Kreatif, Warga Desa Ini Bikin Masker Kain Motif Khas Batak
Merdeka.com - Sejak pandemi COVID-19 merebak, masker menjadi salah satu alat kesehatan yang penting dalam mencegah penyebaran virus ini. Bahkan, di awal virus ini merebak di Tanah Air, permintaan masker meningkat tajam hingga sempat membuat persediaan masker menjadi langka.
Namun, sejak penggunaan masker kain mulai digalakkan, masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkan masker karena masker kain makin banyak diproduksi.
Seiring meningkatnya permintaan, banyak juga ditemui masker dengan berbagai motif unik, seperti masker dengan motif khas Suku Batak. Masker unik ini dapat ditemui di Desa Lumban Suhi-Suhi Toruan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumut).
Sebagian besar warga di desa tersebut menggunakan masker motif Batak untuk aktivitas sehari-hari. Masker ini awalnya merupakan inisiatif Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Lumban Suhi-Suhi Toruan, Stella Florensia Hutajulu, yang juga sebagai pemilik usaha tenun ulos Batak Toba.
Ide Awal Pembuatan Masker Motif Batak
Stella mengungkapkan, ide kreatif ini muncul karena selama pandemi COVID-19 masker bermotif Batak belum pernah terlihat di Sumut, terutama masyarakat suku Batak Toba memakai masker motif gorga Batak atau Toba.
"Timbul dorongan memulai mengembangkan masker motif Batak, sekalian melestarikan budaya Batak Toba," kata Stella, Sabtu (13/6), dilansir dari Liputan6.com.
Ide awal membuat masker motif Batak berasal dari Kepala Desa (Kades) Lumban Suhi-Suhi Toruan, yaitu bernama Raja Sondang Simarmata. Eksekusi ide dilaksanakan oleh Stella yang merupakan istri Kades tersebut.
Melestarikan Budaya
Menurut wanita berusia 31 tahun ini, memakai masker dengan identitas seperti motif suku sendiri, lebih keren dan bernilai. Meski dalam situasi pandemi COVID-19, Ia tidak ingin berhenti untuk melestarikan budaya sendiri."Motif batik toba sangat keren dan unik. Motif yang ada di masker adalah gorga, yang menggambarkan identitas masyarakat Batak di Sumut," ucapnya.
Makna Motif
Motif yang digambar pada masker tersebut juga memiliki makna tersendiri. Diterangkan Stella, motif Batak yang disematkan di masker melambangkan filosofi hidup orang Batak. Ada berbagai jenis motif, misalnya Singa Gorga yang melambangkan kekuatan dan wibawa.
©2016 merdeka.com/lia harahap
Kemudian warna Batak yang identik dengan merah melambangkan keberanian, hitam tentang kepemimpinan, dan putih soal kesucian. Dalam pembuatan masker tersebut, beberapa warna ditambahkan agar lebih menarik.
Mengenalkan Motif Batak ke Mancanegara
Selain ingin melestarikan budaya Batak, Stella juga ingin membuat motif khas Batak ini semakin dikenal oleh masyarakat bahkan hingga ke mancanegara."Tujuan utama membuat masker ini untuk tindakan pencegahan selama pandemi COVID-19, juga agar masker Toba semakin dikenal sampai mancanegara," terangnya.
Banyak Dipesan Hingga Luar Pulau
Diakui Stella, masker yang dikembangkannya ini sudah banyak dipesan dari luar kota, seperti Medan, Bekasi, Jakarta, dan Bogor. Pembuatan masker bermotif Batak sudah mulai dikerjakan juga oleh PKK desa."Hal ini untuk menambah pemasukan PKK dan desa di kemudian hari," ujarnya.
Dibagikan Gratis pada Warga Desa
Hingga saat ini, 1.500 masker motif Batak sudah dibagikan oleh pihak perangkat desa secara gratis kepada warga desa tersebut. Setiap kepala keluarga diberikan 2 sampai 3 masker motif. Rencananya akan dibagikan 500 masker lagi ke warga."Dibagikan ke warga merupakan masker gratis sesuai jatah dari desa. Untuk luar kota atau orang yang memesan harganya bisa mencapai Rp15.000-an per masker," ungkapnya.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesan Pakar Kesehatan: Hindari Mencium Balita Ketika Kumpul Lebaran
Orang tua bisa melatih anak sebisa mungkin untuk belajar memakai masker.
Baca SelengkapnyaMenilik Sejarah Batu Hobon Pusuk Buhit, Dipercaya Jadi Tempat Peninggalan Harta Karun Raja Batak
Batu peninggalan di Pulau Samosir ini memiliki bentuk yang unik.
Baca SelengkapnyaPotret Makam Keramat di Samping Mal Besar Surabaya, Sosoknya Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Hingga kini, makamnya selalu bersih dan rapi karena banyak diziarahi warga lokal
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasilkan Empat Nada, Begini Uniknya Tradisi Menumbuk Padi oleh Ibu-ibu di Kampung Urug Bogor
Tradisi menumbuk padi di Kampung Adat Urug benar-benar unik
Baca SelengkapnyaSitus Batu Batikam, Lambangkan Pentingnya Perdamaian dalam Kehidupan Masyarakat Minangkabau
Lubang yang ada di Batu Batikam itu merupakan simbol dari perdamaian antar suku yang tengah berkuasa pada saat itu.
Baca SelengkapnyaKhasnya Cap Go Meh di Singkawang, Padukan Budaya Lokal dan Tionghoa
Cap Go Meh di Singkawang juga dirayakan dengan pawai tatung yang memadati jalan-jalan kota.
Baca SelengkapnyaMengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau
Dalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.
Baca SelengkapnyaPolisi Ini Dinyinyirin Tampan Hanya saat Pakai Masker, Begini Potretnya Usai Dibuka, Bikin Gagal Fokus
Polisi ini disebut tampan karena pakai masker. Begini potretnya saat masker dilepas.
Baca SelengkapnyaMengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan
Dalam menyambut bulan penuh berkah, masyarakat Pasaman Barat memiliki salah satu tradisi unik yang sudah diwariskan secara turun-temurun.
Baca Selengkapnya