Terdampak Siklus Tropis Goni, BMKG Medan Ingatkan Masyarakat Akan Bahaya Ini
Merdeka.com - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I-Medan menyebut siklon tropis Goni di atas laut Filipina menyebabkan wilayah di Provinsi Sumatra Utara (Sumut) hujan ringan hingga lebat dalam beberapa hari depan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah I-Medan Eridawati pada Selasa (3/10).
"Yang sedang hingga lebat itu, umumnya terjadi di wilayah pantai barat, lereng barat, dan Kepulauan Nias," katanya.
Ia mengatakan, sembilan kabupaten di Sumut meliputi Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Samosir, Toba Samosir, Simalungun, Karo, Tapanuli Selatan, Langkat, dan sebagian daerah Deli Serdang juga mengalami situasi serupa.
Masyarakat Sumut diminta untuk waspada akan cuaca buruk beberapa hari ke depan. Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya:
Terdampak Siklus Goni
Kondisi cuaca seperti ini menyebabkan di wilayah Sumut khususnya, mengalami konvergensi atau pengumpulan angin yang cenderung melewati provinsi ini. Sehingga, terjadi pertumbuhan awan-awan hujan yang cukup signifikan.
"Kita cuaca kena konvergensi akibat siklon tropis Goni, sedangkan cuaca di Medan, secara umum terjadi hujan pada sore atau malam hari, seperti di Medan Helvetia dan Medan Sunggal. Tetapi hujannya bersifat tidak merata, cuma hujan lokal," terangnya.
Cuaca Buruk Beberapa Hari ke Depan
Selain siklon tropis Goni, cuaca di Sumut juga dipengaruhi oleh Sirkulasi Eddy di Samudera Hindia barat dan adanya "share line" atau belokan angin."Kalau pusaran Eddy terjadi di Samudera Hindia, cakupan wilayahnya lebih kecil dibandingkan dengan siklon tropis Goni," ungkapnya. Pihaknya memperkirakan ketiga fenomena alam tersebut masih bertahan dan terjadi dalam dua hingga tiga hari ke depan pekan ini."Jadi, ketiga fenomena itu yang menyebabkan cuaca di wilayah kita sedang tidak bagus. Tapi nanti, jika ada perubahan dan bisa dicek ke BMKG," tuturnya.
Masyarakat Diminta Waspada
Sementara itu, aktivitas petir sepekan terakhir atau periode 26 Oktober hingga 1 November 2020 di wilayah Sumut, berdasarkan rekaman peralatan Lightning Detector di Stasiun Geofisika Kelas 1 Deli Serdang, terjadi sebanyak 20.390 kali. Kepala Stasiun Geofisika Deli Serdang, Teguh Rahayu, melalui keterangan tertulisnya pada Senin (2/11) mengatakan, dari hasil rekaman lighting detector pada periode satu pekan ini. Daerah yang memiliki kategori sambaran petir tinggi berada di daerah Deli Serdang dan Serdang Bedagai. Kepada masyarakat yang berada di wilayah dengan tingkat aktivitas petir sedang dan tinggi, diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan ketika berada di luar rumah, di atas gedung bertingkat, di dekat tower listrik atau antena, dan pepohonan yang tinggi.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Pusat Meteorologi Publik Andri Ramdhani mengatakan dalam sepekan ke depan cuaca ekstrem tersebut dapat terjadi di sebagian besar Sumatera.
Baca SelengkapnyaPeneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Eddy Hermawan mengatakan, saat ini tiga siklon tropis telah menyebabkan bencana hidrometeorologi.
Baca SelengkapnyaSungai atmosfer ini memiliki lebar berkisar antara 400 hingga 600 kilometer dan biasanya terbentuk di lautan tropis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kondisi ini akibat di wilayah ibu kota Provinsi Sumatera Utara tersebut sudah masuk musim kemarau terhitung sejak Januari tahun ini.
Baca SelengkapnyaPeringatan dini mengenai cuaca itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Baca SelengkapnyaAir bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Baca SelengkapnyaSalah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data 16 Januari 2024, Sistem Siklon Tropis Anggrek berada di posisi 9.4° LS, 93.3° BT dengan kecepatan angin maksimum 40 knot.
Baca SelengkapnyaMenurut petugas BMKG, ada satu gempa bumi dirasakan di Laut Maluku
Baca Selengkapnya