Tanggapi Keresahan Warga Akibat Harga BBM Naik, Pemprov Sumut Lakukan Ini
Merdeka.com - Harga BBM non subsidi di Sumatra Utara (Sumut) mengalami kenaikan sebesar Rp200 per liter yang berlaku sejak Kamis (01/04/2021) lalu. Namun, kenaikan harga BBM ini ternyata menimbulkan keresahan bagi warga Sumut.
Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut akhirnya mengambil langkah dengan meminta Pertamina tidak menaikkan harga BBM non subsidi di Sumut.
Namun tetap menjalankan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 1 tahun 2021 tentang Pelaksanaan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Pajak Rokok (PBBKB).
Hal ini disampaikan Pemprov Sumut pada pertemuan dengan Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) I pada Rabu (07/04).
Melansir dari Liputan6.com, berikut informasi selengkapnya.
Minta Pertamina Tak Naikkan Harga BBM
liputan6.com ©2021 Merdeka.com
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut, Irman Oemar mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Saat ini, pemerintah tengah berupaya meningkatkan PAD untuk belanja pembangunan dari berbagai aspek. Oleh karena itu, Pemprov Sumut berharap kebijakan Pertamina bisa membantu Sumut dalam upaya memenuhi target pendapatan untuk biaya pembangunan daerah.
"Tujuan kita menaikkan PBBKB untuk menyejahterakan rakyat, dengan PAD kita yang meningkat. Kami mengusulkan kepada Pertamina, agar Pergub tersebut tetap berjalan namun tidak menaikkan harga BBM Non Subsidi," kata Irman.
Diluar Perkiraan Pemerintah
Dalam menaikkan PBBKB itu, pemerintah sudah melalui pertimbangan dari berbagai aspek. Irman menyebutkan, pemerintah tak bermaksud menambah beban masyarakat.Sementara kenaikkan harga BBM yang kemudian terjadi, hal tersebut merupakan di luar skenario yang diperkirakan Pemprov Sumut."Penyesuaian PBBKB sudah dilakukan provinsi lain, di Pulau Sumatra beberapa tahun lalu, kecuali Sumut dan Aceh. Terkait stok BBM bersubsidi, juga agar tidak dikurangi, sehingga kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi," ucapnya.
Tanggapan Pertamina
Menanggapi hal ini, Excecutive General Manager Pertamina Regional Sumbagut, Herra Indra Wirawan mengatakan, Pemprov Sumut diharapkan untuk menyampaikan permohonan itu ke Pertamina Pusat terlebih dahulu.Herra juga menjelaskan, harga BBM di Sumut sebenarnya bukan yang termahal dan lebih beragam jika dibandingkan dengan wilayah lain di Pulau Sumatra dan Jawa."Hanya Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam masih dipatok seharga Rp 7.650. Harga Pertalite di Sumut dan beberapa daerah lain dibanderol Rp 7.850, terdapat selisih Rp 200," terangnya.Ia juga berjanji pihaknya tidak akan mengurangi persediaan BBM bersubsidi yang ada di Sumut.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaDi awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaPertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina mempertimbangkan evaluasi harga serta kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca SelengkapnyaHarga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaSejak 2023, Pertamina bersinergi dengan BRI untuk menyalurkan bantuan pinjaman modal usaha kepada UMK binaan.
Baca SelengkapnyaUsai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca Selengkapnya