Status Sumut Naik Jadi Tanggap Darurat COVID-19, Ini Faktanya
Merdeka.com - Mulai Selasa (31/3) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menaikkan status daerah dari Siaga Darurat Bencana Non Alam COVID-19 menjadi Tanggap Darurat untuk menekan penyebaran virus COVID-19.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumut, Riadil Akhir Lubis di Medan, Senin (30/3) seperti yang dilansir dari Antara.
"Peningkatan status itu ditetapkan dalam SK Gubernur Sumut Nomor 188.44/174/KPTS/2020 yang ditetapkan pada Senin, 30 Maret 2020," ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa langkah menaikkan status daerah tersebut didasarkan atas beberapa pertimbangan dan pertimbangan utamanya adalah adanya kenaikan eskalasi orang terjangkit virus corona sehingga dibutuhkan penanganan yang cepat, tepat, fokus, dan terpadu.
Perpanjang Masa Darurat COVID-19 Hingga Akhir Mei
Selain menaikkan status menjadi tanggap darurat, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara juga memutuskan untuk memperpanjang status siaga darurat virus Corona COVID-19 hingga 29 Mei 2020.
"Pemerintah telah menetapkan siaga darurat sejak tanggal 17 hingga 30 Maret 2020 yang pada hari ini diperpanjang sampai dengan 29 Mei 2020," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sumatera Utara, Mayor Kes dr. Whiko Irwan D.,Sp.B, Senin (30/3).
Perubahan Struktur Gugus Tugas
Adanya perubahan status Sumut tersebut, maka terdapat perubahan struktur gugus tugas di Sumut menindaklanjuti Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.Jika sebelumnya Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Sumut adalah Kepala BNPB, maka saat ini gugus tugas langsung dipimpin Gubernur Sumut dengan Wakil 1 Pangdam I/Bukit Barisan dan Wakil 2 Kapolda Sumut.
Pasien Positif COVID-19 Menjadi 20
Per Senin (30/3) kemarin, jumlah pasien yang dinyatakan positif COVID-19 di Sumatera Utara bertambah menjadi 20 orang, yang sebelumnya berjumlah 14 orang. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sumatera Utara, Mayor Kes dr. Whiko Irwan D.,Sp.B."Data ini meningkat 30 persen dari hari sebelumnya berjumlah 14 orang. Dari 20 pasien positif COVID-19 ini, 2 orang telah meninggal dunia, sedangkan 18 orang lainnya masih dirawat," katanya, seperti yang dilansir dari Antara.
Jumlah ODP Kembali Meningkat
Selain itu, kenaikan juga kembali terjadi terhadap jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP). Sebelumnya jumlah ODP di Sumut telah mengalami penurunan drastis dari 4.064 turun menjadi 2.556 per Minggu (29/3).Namun, jumlah ODP mengalami kenaikan sebesar 12.1 persen dari angka 2.556 orang menjadi 2.909 orang per Senin (30/3) kemarin.
Sebanyak Empat Orang Meninggal Dunia
Hingga saat ini, sudah ada 4 orang yang meninggal dunia di Sumut terkait kasus COVID-19. 4 orang tersebut 2 di antaranya meninggal berstatus pasien positif COVID-19 yakni berinisial AG dan UM, dan 2 lainnya berstatus PDP yakni M dan SA.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaRatusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Potensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca SelengkapnyaSeorang polisi gadungan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara ditangkap oleh polisi.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaKondisi ini akibat di wilayah ibu kota Provinsi Sumatera Utara tersebut sudah masuk musim kemarau terhitung sejak Januari tahun ini.
Baca Selengkapnya