Warga Kumpulkan Sumbangan, Begini Kondisi Satu Keluarga Tinggal di Rumah 'Plastik'
Merdeka.com - Di tengah masa-masa sulit dampak pandemi COVID-19 yang hingga kini masih merebak di Indonesia, ternyata masih banyak masyarakat yang peduli dengan sesama. Seperti yang terjadi di Solok, Sumatera Barat.
Sejumlah warga Batu Bagiriak, Kenagarian Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, melakukan penggalangan dana secara swadaya untuk membedah rumah tetangganya yang bernama Susanti (29).
Susanti adalah seorang warga yang tinggal bersama keluarganya di sebuah rumah yang sudah tidak layak huni. Melihat hal tersebut, warga Batu Bagiriak tergerak hatinya untuk membantu Susanti dan keluarga untuk bisa memiliki rumah yang lebih baik dari tempat tinggalnya yang sekarang.
Terkumpul Rp20 Juta
Adanya penggalanan dana ini dibenarkan salah satu warga. Ia mengatakan penggalangan dana ini nantinya akan digunakan untuk membedah rumah lama milik Susanti dan keluarga.
"Benar, kami telah melakukan penggalangan dana untuk membedah rumah Susanti karena kondisi rumahnya yang jauh dari kata layak huni," kata seorang warga Kecamatan Lembah Gumanti, Rabu (13/5), dilansir Antara.
Ia menyebutkan dana tersebut telah terkumpul sebanyak Rp20 juta dari penggalangan dana melalui beberapa media sosial berupa Facebook, Instagram, dan WhatsApp Group.
"Alhamdulillah sudah terkumpul sebanyak Rp20 juta, dan sepertinya akan ada lagi bantuan yang menyusul," ujar dia.
Kondisi Rumah 'Plastik' Tak Layak Huni
Sebelumnya, warga sudah melakukan survei dengan mengunjungi langsung rumah Susanti. Setelah dilakukan peninjauan ke lapangan, diketahui rumah tersebut dihuni. Padahal dalam keluarga itu ada tiga orang, Susanti bersama suaminya, serta satu orang anak.Mirisnya, rumah mereka hanya beralaskan tanah, berdinding plastik, dan beratapkan plastik."Karena melihat kondisi yang memprihatinkan itu. Kami berniat untuk membantu melakukan penggalangan dana yang dimulai sejak beberapa Minggu yang lalu," ujar dia.
Pernah Masuk Daftar Penerima Bantuan
Lebih lanjut warga tersebut mengatakan, sebenarnya Susanti telah terdaftar dalam data penerima bantuan bedah rumah dari pemerintah. Namun namanya dihapus karena tidak melengkapi persyaratan berupa melengkapi Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP)."Sebetulnya Susanti telah terdaftar sebagai penerima bantuan bedah rumah dari pemerintah. Namun dia terkendala mengurus KK dan KTP karena kurang mengerti proses pengurusannya, sehingga namanya dihapuskan dari data penerima bantuan," katanya.
Harus Menunggu Setahun
Setelah viral di media sosial, akhirnya pemerintah mempermudah proses pembuatan KK dan KTP Susanti dan keluarganya. Namun, Susanti masih harus menunggu satu tahun lamanya untuk mendapatkan rumah layak huni."Sebetulnya bisa diusulkan lagi untuk bantuan bedah rumah, tetapi harus menunggu setahun lagi dan kami tidak sampai hati melihatnya," lanjutnya.
Donasi Terus Mengalir
Warga tersebut juga mengatakan, usaha penggalangan dana yang dilakukan oleh warga tersebut ternyata membuahkan hasil. Meski baru terkumpul sebanyak Rp20 juta, dana bedah rumah untuk Susanti terus mengalir dari para donatur."Alhamdulillah dana terus mengalir dan diperkirakan akan terkumpul Rp30 juta lebih," ujarnya. Ia mengungkapkan, saat ini sedang dilakukan pembangunan rumah baru untuk Susanti. "Jika pembangunan rumahnya telah selesai dengan melengkapi semua isinya. Kemudian dana tersebut tersisa, maka kami akan memberikan modal usaha untuk perekonomiannya ke depan," kata salah satu warga Batu Bagiriak, Kenagarian Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita Ini Bagikan Kondisi Rumahnya yang Dikepung Ulat Jati, Potretnya Bikin Merinding
Siapa yang tak merinding jika rumah huniannya dikepung ulat di banyak penjuru.
Baca SelengkapnyaDihantui Gempa Susulan, Warga Bawean Takut Tinggal di Rumah
Warga lebih memilih tinggal di tenda yang dibangun secara swadaya.
Baca SelengkapnyaGempa Susulan Berlanjut di Kepulauan Bawean, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 34 Ribu Jiwa
Gempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Detik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaWanita Ini Perlihatkan Kondisi Rumahnya yang Terkena Banjir Demak, Mobil Mewah hingga Barang Berharga Basah
Terlihat beberapa barang pribadi dan perabotan rumah tergenang air yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaSederhana Berlapis Kayu & Berlantai Semen Namun Kini Hangus dan Jadi Abu, Ini 8 Potret Rumah Masa Kecil Fikoh LIDA Sebelum Terbakar
Simak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!
Baca SelengkapnyaSeribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
Akibat banjir, masyarakat beraktivitas menggunakan paruh karena akses jalan tidak bisa dilalui.
Baca SelengkapnyaTragis! 2 Balita di Simalungun Tewas Terbakar di Rumahnya, saat Orang Tua Pergi ke Warung
Ketika kebakaran kedua balita malang tersebut sedang tertidur dengan kondisi rumah dikunci dari luar
Baca SelengkapnyaIbu Rumah Tangga di Blitar Bikin Sabun dari Rempah-rempah, Terjual hingga Singapura Omzetnya Jutaan Rupiah per Bulan
Berawal dari kekhawatiran tak berkontribusi baik pada lingkungan, Khomsatun memproduksi sabun alami
Baca Selengkapnya