Merdeka.com - Aktor sekaligus penyanyi religi, Syakir Daulay menyambut Ramadan 1442 H dengan sangat produktif. Jika di Ramadan sebelumnya Syakir merilis sebuah single berjudul Marhaban Ya Ramadhan, tahun ini Ia mampu merilis sebuah album religi sekaligus.

Album berjudul Alunan Syurga berisi sepuluh lagu garapannya sendiri. Melansir dari Fimela, Syakir membeberkan ada konsep yang berbeda dari album garapannya ini. Jika biasanya lagu religi didominasi dengan bahasa Arab, album milik Syakir kali ini berbeda.

Begitu memikirkan sasaran pasar, Syakir sengaja membuat lagu-lagunya bisa dinikmati segala usia. Setelah resmi meluncurkan album barunya kini, Syakir berharap karyanya dapat menghibur banyak orang.

Seperti apa perbedaan konsep yang diangkat Syakir Daulay? Simak selengkapnya berikut ini.

Gunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab

Instagram @syakirdaulay ©2020 Merdeka.com

Berusaha mengerti pasar orang Indonesia, Syakir tak hanya menggunakan bahasa Arab dalam album Alunan Syurga. Sebagai lagu religi masa kini, Syakir menggabungkan bahasa Indonesia dan bahasa Arab di lirik-lirik lagunya.

"Biasanya Ramadan lagunya atau sholawatnya menggunakan bahasa Arab terus. Nah, Syakir pengin memakai bahasa Indonesia dan Arab Jadi selang-seling agar gampang dimengerti juga artinya sama masyarakat," tutur Syakir.

Genre Musik Beragam

Instagram @syakirdaulay ©2020 Merdeka.com

Tak hanya menggabungkan bahasa Indonesia dan bahasa Arab, Syakir juga memberikan banyak variasi genre lagu dalam album barunya. Mulai dari pop hingga mellow, semua dihadirkan Syakir untuk memenuhi selera musik tanah air.

"Kalau musik lebih variatif, ada pop, melow, pokoknya macam-macam, jadi menawarkan banyak warna dalam album ini secara musiknya. Pokoknya biar semua kalangan bisa mendengarkan ini, seperti anak-anak, remaja dll. Kebetulan fans Syakir juga kebanyakan remaja," paparnya.