Merdeka.com - Polidipsia adalah nama medis untuk rasa haus yang ekstrem. Polidipsia kerap dikaitkan dengan kondisi kencing yang menyebabkan kamu sering buang air kecil. Ini dapat membuat tubuh merasakan kebutuhan konstan untuk mengganti cairan yang hilang saat buang air kecil.

Bisa juga disebabkan oleh proses fisik yang menyebabkan kamu kehilangan banyak cairan. Ini bisa meliputi berkeringat saat berolahraga, makan makanan tinggi garam, atau mengonsumsi obat yang menyebabkan mengeluarkan banyak cairan, seperti diuretik.

Kondisi ini dianggap sebagai salah satu gejala awal diabetes. Ini sangat umum terjadi pada diabetes mellitus. Jenis diabetes ini mencakup beberapa kondisi yang mempersulit tubuh untuk memproses dan menggunakan glukosa, yang juga disebut gula darah.

Ketika tubuh tidak dapat mencerna gula darah dengan baik, kadar gula darah bisa menjadi sangat tinggi. Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan seseorang merasa sangat haus.

Berikut merdeka.com merangkum selengkapnya kemungkinan-kemungkinan penyebab polydipsia yang tak boleh disepelekan:

Gejala Polidipsia

Mungkin perlu beberapa minggu atau bahkan lebih lama bagimu untuk menyadari bahwa kamu menderita polidipsia kronis. Bergantung pada penyebab yang mendasarinya, penyakit ini dapat dimulai secara tiba-tiba atau berkembang secara bertahap seiring waktu. Efek sehari-hari meliputi:

Merasa sangat haus bahkan jika kamu telah minum banyak air atau cairan lain Sering mencari tempat minum atau meminta banyak isi ulang minuman di restoran Mulut atau bibir atau kulit yang selalu kering

Umumnya kondisi ini diiringi dengan poliuria, yaitu ketika sering ke kamar mandi untuk kencing atau mungkin memiliki volume urin yang sangat besar setiap kali kencing.

Penyebab Polidipsia

Rasa haus yang meningkat seringkali merupakan reaksi terhadap kehilangan cairan selama berolahraga, atau makan makanan asin atau pedas. Itu juga bisa disebabkan oleh:

Diare Muntah Berkeringat banyak Kehilangan darah yang signifikan atau Obat resep tertentu

Rasa haus yang meningkat juga bisa terjadi akibat kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes atau belum terdiagnosis diabetes. Haus berlebihan yang terus-menerus dapat disebabkan oleh salah satu dari berikut ini:

Diabetes mellitus Diabetes insipidus – suatu kondisi yang tidak berhubungan dengan diabetes melitus yang mempengaruhi ginjal dan hormon yang berinteraksi dengannya, mengakibatkan produksi urin dalam jumlah besar Dehidrasi Kehilangan cairan tubuh dari aliran darah ke jaringan karena: luka bakar atau infeksi berat (sepsis) atau gagal jantung, hati, atau ginjal Polidipsia psikogenik, minum air kompulsif terkait dengan gangguan mental/psikiatri

Rasa haus yang berlebihan dapat disebabkan oleh gula darah yang tinggi (hiperglikemia), dan juga merupakan salah satu dari 'tanda 3 besar' diabetes melitus.

Cara Mengatasi Polidipsia

Jika haus, tubuh mencoba memberi sinyal bahwa kamu perlu mengganti kehilangan air. Cara terbaik untuk mengobati kondisi ini di rumah adalah minum banyak cairan. Tetapi jika rasa haus yang berlebihan terus berlanjut, kamu harus menemui dokter yang dapat menentukan penyebabnya dan merekomendasikan pengobatan yang sesuai.

Jika merasa haus berlebihan disertai gejala berikut, segera periksakan:

Minum banyak cairan tidak menghilangkan dahaga setelah beberapa hari. Sering buang air kecil. Buang air kecil yang berlebihan (poliuria). Penglihatan kabur. Kelelahan. Rasa lapar yang berlebihan (polifagia).

Cara Mencegah Polidipsia

Tergantung pada penyebab kondisi seseorang, kamu mungkin dapat mencegah rasa haus yang berlebihan dengan meminum lebih banyak air dan cairan lainnya. Hindari minum kafein dan alkohol.

Jika kamu merasa menderita diabetes dan memiliki akses ke peralatan pengujian glukosa darah, coba lakukan pengujian kadar gula darah saat haus. Menguji kadar gula darah dapat membantu menentukan apakah kadar gula darahmu terlalu tinggi.

(mdk/amd)