Merdeka.com - Pengertian kemiskinan absolutadalah ketika seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan mendesaknya. Kemiskinan adalah suatu kondisi ekonomi di mana manusia mengalami kekurangan komoditas tertentu yang penting untuk kehidupan yang stabil. Kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif adalah dua istilah yang digunakan untuk mengukur tingkat kemiskinan.

Pengertian kemiskinan absolut digunakan untuk menggambarkan suatu kondisi di mana seorang individu tidak memiliki sarana finansial untuk memperoleh komoditas untuk menopang kehidupan. Kemiskinan relatif mengacu pada standar hidup dibandingkan dengan standar ekonomi hidup dalam lingkungan yang sama.

Pengertian kemiskinan absolut adalah ketika pendapatan rumah tangga berada di bawah tingkat tertentu. Hal ini membuat orang atau keluarga tidak mungkin memenuhi kebutuhan dasar hidup termasuk makanan, tempat tinggal, air minum yang aman, pendidikan, perawatan kesehatan, dll.

Berikut selengkapnya merdeka.com merangkum selengkapnya penjelasan pengertian kemiskinan absolut dan relatif serta perbedaan keduanya:

Pengertian Kemiskinan Absolut

Pengertian kemiskinan absolut adalah ketika seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan mendesaknya. Dengan kata lain, mereka tidak dapat memperoleh kebutuhan dasar seperti tempat tinggal, air, makanan dan kehangatan. Ini berbeda dengan kemiskinan relatif, di mana individu miskin dibandingkan dengan anggota masyarakat lainnya.

Terminologi kemiskinan absolut hanya mencakup kebutuhan dasar. Kita mungkin sering mendengar bahwa kemiskinan selalu tinggi atau kemiskinan meningkat. Namun, ini sering mengacu pada kemiskinan relatif yang didasarkan pada tingkat pendapatan rata-rata suatu negara. Sebaliknya, kemiskinan absolut mengacu pada tidak adanya kebutuhan manusia seperti makanan atau air.

Dalam keadaan kemiskinan ini, bahkan jika negara itu tumbuh secara ekonomi, hal itu tidak berpengaruh pada orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan. 

Bank Dunia menggunakan kemiskinan absolut sebagai definisi standar 'kemiskinan'. Ini mendefinisikannya sebagai siapa pun yang hidup dengan kurang dari $1,90 sehari. Ini untuk membedakan ukuran kemiskinan yang seragam di seluruh dunia dan mengidentifikasi kasus-kasus kemiskinan yang serius. 

Misalnya, seseorang di AS harus berpenghasilan kurang dari $13.000 per tahun untuk jatuh ke dalam kemiskinan relatif. 

Pengertian Kemiskinan Relatif

Setelah memahami pengertian kemiskinan absolut, berikutnya yakni kemiskinan relatif. Kemiskinan relatif adalah ketika rumah tangga menerima 50% lebih sedikit dari pendapatan rata-rata rumah tangga. Jadi mereka memang punya uang tetapi masih belum cukup uang untuk membeli apa pun di atas kebutuhan dasar. Jenis kemiskinan ini, di sisi lain, dapat berubah tergantung pada pertumbuhan ekonomi negara.

Kemiskinan relatif juga bisa permanen. Ini berarti bahwa keluarga-keluarga tertentu sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk menikmati standar hidup yang sama seperti yang dapat diakses oleh orang lain dalam masyarakat yang sama saat ini. Mereka pada dasarnya "terjebak" dalam kotak pendapatan relatif rendah.

Kemiskinan relatif tergantung pada tingkat pembangunan negara. Ini tentang memberi setiap orang kesempatan untuk menikmati standar hidup yang sama sehingga setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjalani hidup mereka secara maksimal.

 Dalam hal ini, memerangi kemiskinan adalah tentang membuka potensi ekonomi yang besar dan belum dimanfaatkan di setiap negara.

Penyebab Kemiskinan Absolut

Setelah mengetahui pengertian kemiskinan absolut. Berikutnya ketahui penyebab kemiskinan absolut.

Penyebab kemiskinan absolut sangat berbeda dan umumnya berlaku untuk negara-negara miskin yang tidak memiliki investasi dan infrastruktur. Berikut penyebabnya:

1. Akses Kebutuhan yang Tidak Memadai

Sederhananya, sulit untuk menemukan makanan, air, atau tempat tinggal. Ini secara tidak proporsional mempengaruhi mereka yang tinggal di daerah pedesaan. Mereka tinggal jauh dari peradaban, sehingga menghadapi tantangan yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

2. Ketersediaan Pekerjaan

Di negara maju, sebagian besar telah mencegah kurangnya pekerjaan yang tersedia yang menyebabkan kemiskinan absolut, meskipun hal itu dapat menyebabkan kemiskinan relatif.

Dengan demikian, banyak negara melalui Afrika dan negara berkembang lainnya telah menghadapi perang, kolonialisme, dan penjarahan selama bertahun-tahun. Tanpa hak milik pribadi, banyak dari sumber daya negara ini telah habis. 

Bisnis sedikit dan investasi asing tidak diperbolehkan karena rezim yang korup. Ini membatasi jumlah penciptaan lapangan kerja, yang berarti individu harus hanya mengandalkan diri mereka sendiri untuk kebutuhan dasar mereka.

3. Kemajuan Pertanian yang Tidak Memadai

Bagian dari penyebab kemiskinan absolut hanyalah kurangnya kemajuan di bidang pertanian. Jika kita melihat negara-negara maju saat ini, perkembangan mereka berasal dari kemajuan yang memungkinkan pekerja menjauh dari kehidupan subsisten. 

Karena kemajuan pertanian, makanan menjadi lebih banyak, artinya ada lebih dari cukup makanan untuk dibagikan. Pada gilirannya, ini membebaskan pekerja untuk memproduksi barang dan jasa lain dalam perekonomian.

Kemajuan di bidang pertanian ini didorong oleh peningkatan tingkat pendidikan, hak milik pribadi yang kuat, dan kemudahan berbisnis. Faktor yang kurang di banyak negara berkembang saat ini. Akibatnya, sebuah negara yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri akan menghadapi tingkat kemiskinan absolut yang lebih besar.

4. Pergerakan Industri

Ketika industri datang dan pergi, demikian juga pekerjaan yang mereka ciptakan. Kita sekarang telah bergerak menuju masyarakat pasca-industri di mana mengandalkan layanan daripada manufaktur dan produksi. Akibatnya, kita telah melihat kehancuran kota-kota yang mengandalkan industri untuk menyediakan lapangan kerja.

Pabrik-pabrik tutup dan industri bergeser ke arah jasa dan wilayah metropolitan. Mereka yang tertinggal harus menciptakan keterampilan dan keahlian mereka. Namun, kenyataan baru adalah jutaan orang dibiarkan tanpa pekerjaan, atau benar-benar meninggalkan angkatan kerja.

Bagi banyak orang, sangat sulit untuk pindah ke tempat yang lebih banyak pekerjaan, terutama di usia yang lebih tua. Dalam banyak kasus, kita melihat orang hidup dalam kemiskinan absolut karena tidak adanya pekerjaan. Tidak mampu atau tidak mau bergerak, mereka dibiarkan menghadapi kehidupan dengan ekonomi lokal yang tidak berjiwa.

5. Konflik

Perang secara historis menjadi salah satu penyebab utama kemiskinan absolut. Ini menghancurkan modal, perdagangan, investasi, dan rantai pasokan. Melihat Perang Dunia Kedua, itu adalah perang paling mahal dalam sejarah. Ratusan ribu orang Rusia kelaparan dalam pengepungan Leningrad. Itu baru satu bagian dari Perang yang diperkirakan memakan korban antara 35 hingga 60 juta jiwa.

Bahkan dalam konflik skala kecil di Afrika, perang menyebabkan penjarahan dan kehancuran. Misalnya, sumber daya alam habis dan menjadi tidak dapat dipulihkan karena hak milik disalahgunakan atau tidak ada. 

Sumber yang dengannya mereka dapat mencapai sumber pendapatan yang berkelanjutan telah dihancurkan melalui perang dan penjarahan selama bertahun-tahun.

6. Pendidikan Buruk

Sebuah bangsa yang berpendidikan rendah tidak dapat membaca atau menulis, sehingga komunikasi menjadi jauh lebih sulit. Bahkan di negara-negara dengan sistem pendidikan yang baik seperti AS, lebih dari 4 persen penduduknya tidak dapat membaca atau menulis.

Tanpa keterampilan dasar seperti itu, hampir tidak mungkin menemukan pekerjaan di negara maju. Bahkan di negara berkembang seperti India, kebutuhan untuk membaca dan menulis pun bisa menjadi pembeda antara kemiskinan absolut atau kehidupan yang nyaman.

7. Kurangnya Infrastruktur

Tanpa jalan, rumah sakit, rel kereta api, dan sejenisnya, nilai output seseorang secara signifikan dibatasi. Misalnya, seorang petani mungkin dapat memproduksi jauh melebihi konsumsinya sendiri.

Mereka kemudian dapat menjual beberapa di pasar. Namun, tanpa aksesibilitas jalan raya dan jalan raya, mereka tidak dapat melakukannya. 

Selanjutnya, kurangnya sekolah berarti kemampuan untuk mendidik penduduk berkurang. Seperti dibahas sebelumnya, kurangnya pendidikan telah terbukti berkorelasi dengan tingkat kemiskinan absolut yang lebih rendah. Mereka yang tidak bisa membaca dan menulis merasa lebih sulit untuk menangkap dan menyampaikan informasi dan pengetahuan, yang menghambat kemajuan ekonomi.

8. Kesehatan Jiwa

Masalah kesehatan mental merupakan penyebab signifikan dari kemiskinan absolut baik di negara maju maupun negara berkembang. Hal ini dapat berdampak pada kemampuan seseorang untuk bekerja, dengan berbagai tingkat keparahan. 

Misalnya, hal itu dapat memengaruhi kemampuan individu untuk melakukan tugas sehari-hari, sehingga menimbulkan kebutuhan untuk bergantung pada orang lain.

Ketika mereka yang memiliki masalah kesehatan mental tidak dapat bangun dari tempat tidur, mereka juga tidak dapat pergi bekerja. Dan tanpa pekerjaan, banyak yang akan jatuh ke dalam kemiskinan absolut yang hanya memperburuk situasi mereka.

Contoh Kemiskinan Absolut

Tunawisma

Karena satu dan lain alasan, baik mereka yang berada di negara maju maupun negara berkembang akhirnya menjadi tunawisma. Umumnya, alasan yang paling sering dikutip adalah masalah kesehatan mental, penyalahgunaan narkoba, atau kombinasinya. 

Tunawisma sangat rentan, terutama karena prevalensi kesulitan kesehatan mental. Misalnya, statistik di Inggris menunjukkan bahwa penyakit kesehatan mental di antara para tunawisma mencapai 80 persen.

Ketika individu mengalami kesulitan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, mereka mungkin tidak dapat bangun dari tempat tidur atau bahkan makan sendiri. Apa yang kita lihat sebagai akibatnya adalah ketidakmampuan untuk bekerja, dan akibatnya, penurunan ke dalam kemiskinan absolut.

Disabilitas Tanpa Akses

Contoh lain dari kemiskinan absolut adalah penyandang disabilitas. Disabilitas dapat berkisar dari yang sangat melemahkan hingga yang ringan, masing-masing dengan dampak yang berbeda pada kemampuan individu untuk bekerja atau mencari pekerjaan. Secara ekstrem, seseorang yang kehilangan tangan dan kakinya menghadapi tugas yang hampir mustahil untuk mendapatkan pekerjaan.

Apa yang kita lihat sebagai hasilnya adalah bahwa penyandang disabilitas memiliki risiko lebih besar untuk jatuh ke dalam kemiskinan absolut. Pertama-tama, mereka dapat dibatasi secara signifikan dalam pekerjaan yang dapat mereka ambil. 

Kedua, mereka mungkin menghadapi diskriminasi. Perusahaan harus membuat pengaturan yang diperlukan untuk melayani penyandang disabilitas, yang dapat membebankan biaya tambahan. Selain itu, mereka mungkin menghadapi stigma yang mempertanyakan produktivitas mereka.

Semua ini mempersulit penyandang disabilitas untuk mendapatkan pekerjaan. Akibatnya, peluang mereka untuk jatuh ke dalam kemiskinan absolut meningkat secara dramatis.

Sudan Selatan

Sudan Selatan memiliki salah satu tingkat kemiskinan absolut tertinggi di dunia, sekitar 80 persen. Alasannya adalah perang terus-menerus yang dihadapi bangsa ini; baik sipil maupun regional.

Ini telah menghadapi kehancuran konstan selama beberapa dekade, yang pasti telah menghancurkan modal yang ada di negara itu. Orang-orang harus hidup dalam ketakutan akan hidup mereka, ketersediaan makanan, jalan, dan air terputus bagi banyak orang.