Nekat Temui Bupati, Ibu di Tapteng Ini Nangis Curhat Kondisi Rumahnya Memprihatinkan
Merdeka.com - Perjuangan seorang ibu di Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatra Utara (Sumut), untuk bertemu Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani, mencuri perhatian.
Ibu bernama Rusmawati Sibarani ini diketahui sudah berkali-kali mencoba menemui Bupati Tapteng. Usut punya usut, Rusmawati nekat ingin bertemu dengan Bupati Tapteng lantaran ingin menumpahkan isi hatinya dan juga menceritakan kondisi rumahnya yang sangat memprihatinkan.
Meski sempat berulang kali gagal bertemu, Rusmawati akhirnya berhasil menemui Bupati Tapteng pada Jumat (29/10) lalu. Saat itu, Bupati Tapteng sedang berada di lingkungan tempat tinggal Rusmawati, yakni Desa Aek Horsik Kecamatan Badiri, Tapteng, untuk menghadiri penutupan turnamen bola voli.
Didampingi tetangganya, Rusmawati memberanikan diri menghampiri Bupati Tapteng sewaktu hendak masuk ke dalam mobilnya. Beruntungnya, saat itu Bupati Tapteng melihat keberadaan Rusmawati dan akhirnya momen tersebut menjadi pertemuan keduanya.
Momen itu langsung berubah menjadi suasana haru, di mana Rusmawati tak kuasa menahan tangisnya saat berhasil menemui Bupati Tapteng.
Dengan berurai air mata, Rusmawati pun mencurahkan kesedihannya akan kondisi rumahnya yang memprihatinkan. Melihat hal itu, Bupati Tapteng pun langsung mengajak Rusmawati untuk mengantarnya ke rumahnya, yang jaraknya tidak jauh dari lokasi acara turnamen bola voli tersebut. Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.
Rumah akan Direnovasi
Instagram/@bakhtiar_sibarani ©2021 Merdeka.com
Bupati Tapteng dibuat miris setibanya di rumah Rusmawati. Pasalnya, kondisi rumahnya memang cukup memprihatinkan. Rumah tersebut merupakan rumah panggung yang dindingnya hanya terbuat dari papan dan beratapkan daun rumbia.
Tiang-tiang penyangga rumah pun sudah banyak yang kropos, sehingga membuat bangunan rumah miring. Melihat kondisi tersebut, Bupati Tapteng pun mengatakan akan membangun rumah Rusmawati agar lebih layak.
“Kita bangun pakai uang pribadi kami. Karena kalau pakai APBD masih melalui proses yang panjang. Jadi, besok sudah mulai proses pembangunan dan barang-barang bangunan sudah masuk,” kata Bakhtiar.
Rusmawati hanya bisa menangis haru, mendengar rumahnya akan segera direnovasi.
Keluarga Penjual Sapu Lidi
Instagram/@bakhtiar_sibarani ©2021 Merdeka.com
Rusmawati sendiri saat ini usianya sudah senja, yakni 65 tahun. Ia hidup berdua dengan sang suami yang sudah berumur 70 tahun dan satu orang anaknya. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pasangan lansia ini bekerja mengambil lidi kelapa untuk dijadikan sapu, yang kemudian dijual seharga Rp3 ribu per ikat. Rusmawati dikaruniai 5 orang anak, dua anak perempuan dan tiga anak laki-laki. Namun, dua orang anaknya pergi merantau dan tak pernah ada kabar. Sementara satu orang putranya Rusmawati memang dikaruniai 5 orang anak, dua perempuan dan tiga laki-laki. Dua orang anaknya pergi merantau, tetapi tidak pernah ada kabar sampai saat ini. Sementara satu orang anaknya yang tinggal bersamanya mengalami gangguan mental. Dan dua anaknya yang lain kondisi ekonominya juga memprihatinkan.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siapa yang tak merinding jika rumah huniannya dikepung ulat di banyak penjuru.
Baca SelengkapnyaRumah itu sempat menjadi tempat tidur para pemulung dan anak jalanan.
Baca SelengkapnyaTerlihat beberapa barang pribadi dan perabotan rumah tergenang air yang cukup tinggi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Viral pria bagikan kondisi rumah setelah satu tahun tanpa ibunya. Momen ini bikin haru.
Baca SelengkapnyaHujan disertai angin kencang di Depok menyebabkan sejumlah rumah mengalami karena ambruk.
Baca SelengkapnyaSimak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!
Baca SelengkapnyaRumah Fikoh LIDA di Bangka Belitung baru saja habis terbakar. Berikut kondisinya yang sudah tak tersisa.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan kondisi tersangka SNF (26), ibu muda membunuh anak kandungnya, AAMS (5) dengan 20 tusukan di perumahan elite Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca Selengkapnya