Menguak Situs Kota Rantang, Peradaban Maritim Pesisir Timur Sumatra yang Mulai Hilang

Selasa, 21 Maret 2023 15:51 Reporter : Adrian Juliano
Menguak Situs Kota Rantang, Peradaban Maritim Pesisir Timur Sumatra yang Mulai Hilang Makam di Situs Kota Rantang. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Pesisir Timur Pulau Sumatra merupakan kawasan aktivitas perdagangan komoditas rempah-rempah di masa lampau. Hal itu tak lepas dari peninggalan jejak-jejak kehidupan seperti bangunan hingga batu nisan.

Wilayah pesisir Timur Sumatra yang tepat berhadapan langsung dengan Selat Malaka sudah pasti menjadi jalur utama bagi kapal-kapal pembawa rempah-rempah dari wilayah Timur menuju ke Barat. Terdapat satu kota yang diyakini merupakan wilayah sibuk dengan aktivitas perdagangan yaitu Kota Rantang.

Kota Rantang terletak di samping sungai Dalu yang bermuara ke laut Belawan. Namun, bukti-bukti sejarah terkait peradaban perdagangan dan kemaritiman pesisir Timur Sumatra perlahan-lahan sudah mulai menghilang.

Simak ulasan Situs Kota Rantang sebagai pusat peradaban maritim di wilayah Timur Sumatra yang dihimpun dari beberapa sumber berikut ini.

2 dari 4 halaman

Berada di Deli Serdang

Mengutip dari jurnal "Situs Arkeologis Kota Rentang dan Jejak Kemaritiman Masa Lampau" karya Adam Zaki Gultom, menyebutkan, Kota Rentang adalah desa yang terletak di Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara.

Situs Kota Rantang ini hanya berjarak 1,5 meter dari permukaan laut dan kawasan yang penuh dengan rawa karena dipengaruhi oleh pasang surut air laut.

Melansir dari "Poros Kota Cina-Kota Rantang" yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kota Rantang dulunya menjadi pusat perdagangan di Pantai Timur Sumatra. Pertumbuhan permukiman warga cenderung menyebar di antara aliran Sungai Belawan dan tidak terpusat pada satu tempat.

Meskipun tidak dijumpai bangunan monumental, Situs Kota Rantang tampaknya terdapat bangunan rumah-rumah kayu. Pola yang menggambarkan situasi daerah tersebut disinyalir adanya interaksi dagang dengan penduduk setempat maupun koloni dagang asing seperti Cina, Asia Tenggara, dan India.

3 dari 4 halaman

Temuan Benda Peninggalan

Sebuah wilayah yang dulunya menjadi pusat kegiatan manusia di masa lampau, pastinya terdapat peninggalan-peninggalan berupa Artefak, Tembikar, dan bahkan barang pecah belah. Di Situs Kota Rantang, peneliti berhasil menemukan sejumlah artefak dan nisan kuno pada tahun 1972.

Melansir dari jurnal "Situs Arkeologis Kota Rentang dan Jejak Kemaritiman Masa Lampau" karya Adam Zaki Gultom, peneliti asal Inggris bernama McKinnon menemukan 2 barang pecah belah dari Dinasti Ming dari awal abad ke-15.

Tak hanya benda pecah belah dari Dinasti Ming, di Situs Kota Rentang peneliti juga menemukan fragmen tembikar. Dari sejumlah tembikar yang ditemukan, terdiri dari beberapa macam bentuk, bahan, warna, dan kualitas. Rupanya, tembikar tersebut banyak bercorak India Selatan pada abad 13-15.

4 dari 4 halaman

Ada Makam Kuno

Bukti Kota Rantang sebagai salah satu pusat peradaban maritim di masa lampau yaitu adanya temuan makam-makam kuno. Dari temuan batu nisan dan makam kuno itu diperkirakan berasal dari Kerajaan Samudera Pasai.

Dengan temuan adanya temuan ini, bahwa Kota Rantang terindikasi pengaruh dan penyebaran ajaran Agama Islam. Namun sayang, hingga saat ini makam yang bisa terdeteksi hanya berjumlah enam buah saja yang tersebar di beberapa daerah.

Beberapa makam kuno ini ditemukan di atas tanah yang memiliki karakteristik sedimentasi yang tinggi membentuk tanggul alam atau seperti pulau saat tergenang air. Kondisi makam tersebut sepertinya sudah tergusur oleh aktivitas pertanian warga setempat sejak tahun 1958-1960-an.

[adj]
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini