Merdeka.com - Setiap manusia memiliki ungkapan rasa syukur atas apa yang telah dilaluinya. Begitu juga dengan doa-doa yang dipanjatkan dengan harapan untuk mendapat kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang. Ungkapan doa dan rasa syukur bagi masyarakat adat masih melekat erat unsur-unsur dari warisan leluhur sebagai pembeda atau ciri khasnya.
Di Sumatra Utara, masyarakat Batak masih memegang teguh tradisi yang bernama Mangupa-Upa sebagai bentuk ungkapan doa dan rasa syukur. Berikut ini beberapa fakta mengenai tradisi Mangupa-Upa yang merupakan salah satu kekayaan tradisi yang masih sangat dijaga oleh masyarakat Batak seperti dilansir dari indonesia.go.id.
Tradisi Mangupa-Upa sendiri terdiri dari dua versi, Mangupa-Upa ala Batak Toba dan Mangupa-Upa yang biasa dilakukan oleh keturunan Mandailing. Tetapi kedua versi itu masih tetap satu tujuan yaitu sebagai ungkapan rasa syukur, doa, dan petuah dari orang tua.
Momentum Mangupa-Upa terjadi ketika seseorang membutuhkan doa dan petuah dari orang tua serta leluhur. Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur atas apa yang telah terjadi dan sebagai permohonan doa kepada Tuhan.
Biasanya Mangupa-upa digelar pada saat pernikahan, kelahiran bayi, menempati rumah baru, dan ketika akan memulai atau telah menyelesaikan suatu pekerjaan yang sulit. Bahkan ketika pergi dan pulang merantau biasanya masyarakat Batak sering menggelar Mangupa-Upa.
Advertisement
pinterest.com ©2020 Merdeka.com
Dalam prosesi Mangupa-Upa biasanya ditemui sajian makanan khas Suku Batak. Dari kedua versi Mangupa-Upa, yang membedakan itu hanya menu makanan yang disajikan.
Mangupa-Upa Batak Toba, menyajikan makanan olahan ikan mas yang sudah terkenal yaitu arsik. Makanan ini disajikan ketika masyarakat Toba sedang melaksanakan proses pernikahan.
Sedangkan menu makanan Mangupa-Upa Mandailing saat prosesi pernikahan jauh lebih banyak dan bervariasi. Makanan yang disajikan yaitu sirih, beras, daun pisang sitabar, ikan, daging kambing, telur ayam, dan garam.
Sajian makanan pada saat Mangupa-Upa bukan berarti hanya sebagai lauk saja, tetapi memiliki arti dan makna di dalamnya.
Seperti ikan mas, yang menurut orang Batak ikan ini agar kedua mempelai menjadi keluarga yang bahagia, saling mencintai, dan mendapatkan keturunan.
Begitu juga dengan Mangupa-Upa Mandailing, kapur dianggap sebagai tanda sukacita dan pustaka aksara. Lalu beras simbol supaya kedua pengantin dapat membedakan jalan baik dan buruk.
Untuk daging kambing dimaknai sebagai simbol keperkasaan, telur ayam sebagai makna kehidupan, dan garam dimaksudkan agar mampu memberi manfaat bagi kehidupan dunia.
Advertisement
5 Manfaat Mandi Malam Bagi Kesehatan, Salah Satunya Bantu Tidur Lebih Nyenyak
Sekitar 6 Jam yang laluViral Aksi Siswa Tandu Teman yang Sakit Pakai Sarung, Jalanan Berlumpur Jadi Sorotan
Sekitar 9 Jam yang laluDipenjara karena Kasus Narkoba, Narapidana Ini Kini Jadi Guru Ngaji di Rutan
Sekitar 9 Jam yang lalu21 Kata-Kata tentang Jurnalistik yang Kuat dan Penuh Wawasan
Sekitar 10 Jam yang laluArti Body Count dan Penjelasannya, Istilah yang Trending di Tik Tok
Sekitar 10 Jam yang lalu9 Cara Mendekatkan Diri kepada Allah saat Haid, Lakukan Hal Ini
Sekitar 11 Jam yang laluDiambil dari Nama "Pohon Langkat", Ini 4 Fakta Sejarah Kesultanan Langkat
Sekitar 11 Jam yang laluSang Ayah Tak Beri Izin Fajar Sadboy Kembali ke Jakarta, Ini Alasannya
Sekitar 12 Jam yang laluCara Sembuh dari Depresi Berat yang Bisa Dilakukan, Kenali Gejalanya
Sekitar 13 Jam yang lalu7 Potret Transformasi Angel Pieters, Finalis Idola Cilik yang Baru Saja Menikah
Sekitar 14 Jam yang laluPuluhan Anggota Geng Motor di Deli Serdang Ditangkap, Nangis Saat Bertemu Orang Tua
Sekitar 15 Jam yang laluTak Terima Betrand Peto Difitnah para Haters, Ruben Onsu Beri Peringatan Ini
Sekitar 16 Jam yang laluJalin Kerjasama Bidang Perbankan, Intip Momen Kunjungan Ridwan Kamil ke Sumut
Sekitar 16 Jam yang laluVIDEO: Janji Kapolda Metro Tuntaskan Kasus Mahasiswa UI Meninggal Jadi Tersangka
Sekitar 10 Jam yang laluKapolri Akui Banyak Anak Buahnya Minim Pengetahuan soal Pengamanan Olahraga
Sekitar 10 Jam yang laluJaksa Ungkap Teddy Minahasa Minta AKBP Doddy Pisahkan Sabu Untuk Bonus Anggota
Sekitar 11 Jam yang laluPolda Metro Jaya Mutasi Besar-besaran, 30 Kapolsek Diganti
Sekitar 11 Jam yang laluKY Turunkan Ahli Usut Video Diduga Hakim Wahyu Bahas Kasus Sambo dengan Temannya
Sekitar 7 Jam yang laluSidang Vonis Bripka RR Digelar Selasa 14 Februari
Sekitar 1 Hari yang laluKubu Bripka RR Tanggapi Replik JPU: Ragu dan Tidak Bersungguh-sungguh Menuntut
Sekitar 1 Hari yang laluSenyuman Tipis Ricky Rizal Jalani Sidang Duplik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang laluPose Bripda Reza Hutabarat Adik Brigadir J di Polda Jambi, Jadi Penyidik Ditreskrimum
Sekitar 17 Jam yang laluSidang Vonis Bripka RR Digelar Selasa 14 Februari
Sekitar 1 Hari yang laluKubu Bripka RR Tanggapi Replik JPU: Ragu dan Tidak Bersungguh-sungguh Menuntut
Sekitar 1 Hari yang laluSenyuman Tipis Ricky Rizal Jalani Sidang Duplik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang laluSenyuman Tipis Ricky Rizal Jalani Sidang Duplik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 1 Hari yang laluDuplik Ferdy Sambo, Pengacara: Penuntut Umum Serampangan Sampaikan Tuduhan Kosong
Sekitar 1 Hari yang laluTatapan Mata Ferdy Sambo Saat Penasehat Hukum Bacakan Duplik atas Replik JPU
Sekitar 1 Hari yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 2 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 1 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami