Mengenal Berahoi, Tradisi Berpantun Saat Panen Masyarakat Sumut yang Unik
Merdeka.com - Sumatera Utara memiliki banyak warisan budaya yang hingga kini masih dilestarikan dan bisa kita jumpai. Namun, pernahkah Anda mendengar tradisi unik berpantun saat panen padi?
Tradisi ini ternyata dilakukan oleh masyarakat Melayu Langkat di Sumatera Utara yang dikenal akan masyarakat agrarisnya. Tradisi yang bernama Berahoi ini merupakan tradisi yang sudah turun-temurun di mana masyarakat akan memanen padi sambil berpantun dan bersuka cita.
Tidak hanya terdengar seru, tradisi ini juga memiliki makna penting dalam mempererat hubungan antar masyarakat di sana.
Tradisi Berpantun Saat Panen Padi
Sumber: hetanews.com ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Berahoi merupakan tradisi berpantun ketika panen yang dilakukan oleh masyarakat Suku Melayu Langkat di Sumatera Utara yang merupakan masyarakat agraris.
Tradisi ini dilakukan saat melepaskan padi dari batangnya sambil bersenda gurau dengan berbalas pantun. Kegiatan ini dilakukan oleh warga kampung, dari umur muda hingga tua yang mengelilingi dan berkumpul melingkar menginjak tumpukan padi.
Pantun pembuka pada Berahoi dilakukan oleh kalangan tua sedangkan pada penutupannya dibawakan oleh kalangan muda. Sambil mengirik peserta ada yang membawakan pantun, lalu yang lainnya menyahuti pantun tersebut dengan berkata ahoi-ahoi.
Dilakukan dengan Suka Cita
Dilansir dari laman gpswisataindonesia.info, masyarakat yang terlibat dalam tradisi ini biasanya adalah pemuda-pemudi yang tinggal satu kampung atau bertetangga dengan si pemilik sawah. Tradisi Berahoi ini biasanya diikuti oleh 40 orang. Kegiatan ini dilakukan dengan gembira ria, secara sukarela, tanpa meminta bayaran. Si pemilik sawah biasanya cukup menyediakan minuman dan makanan saja, biasanya berupa nasi dan lemang.
Sebagai Ajang Mempererat Pergaulan
Masyarakat melakukan tradisi ini sembari panen agar pekerjaan melepas padi dari tangkai cepat selesai, selain itu tradisi Berahoi ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mempererat pergaulan antar muda-mudi di kampung tersebut.
Bahkan, tradisi ini juga sering dijadikan sebagai ajang mencari jodoh bagi masyarakat di kampung tersebut.
Dilakukan Saat Malam Hari
Meski panen padi biasa dilakukan saat pagi atau siang hari, namun Tradisi Berahoi ini dilakukan pada malam hari. Laki-laki akan mengangkat padi dari tumpukan ke anjaian lalu mengiriknya sambil berpantun, sedangkan yang wanita bertugas mengangkat padi dari bawah anjaian ke tempat lainnya. Anjaian sendiri adalah sebuah wadah yang ditinggikan menggunakan tiang, di mana dasarnya terbuat dari bambu yang dianyam rotan.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan
Dari tahap awal sampai akhir, tradisi ini melibatkan orang banyak alias dikerjakan secara bergotong-royong dan dilaksanakan dengan penuh suka cita.
Baca SelengkapnyaMengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak
Tradisi ini jadi salah satu pesta adat masyarakat Sunda yang unik untuk meminta hujan
Baca SelengkapnyaMengenal Tradisi Nengget, Upacara Berikan Kejutan agar Memperoleh Anak Ala Masyarakat Karo
Tradisi kuno dan unik dari Karo Sumut ini dilakukan dengan diam-diam dan bertujuan agar sebuah keluarga bisa segera memiliki anak laki-laki.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan
Dalam menyambut bulan penuh berkah, masyarakat Pasaman Barat memiliki salah satu tradisi unik yang sudah diwariskan secara turun-temurun.
Baca Selengkapnya30 Pantun Palang Pintu Lucu, Bikin Senyum Mengembang
Pantun palang pintu Betawi adalah salah satu bentuk seni tradisional masyarakat Betawi yang unik dan memiliki ciri khas tersendiri.
Baca SelengkapnyaKeunikan Tradisi Bajapuik, Adat Perkawinan Menjemput Mempelai Laki-Laki Khas Pariaman
Tradisi pernikahan unik di daerah Pariaman ini memiliki budaya yang berbeda dari wilayah lainnya terutama di Sumatra Barat.
Baca SelengkapnyaMengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau
Dalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.
Baca SelengkapnyaDalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana
Ini merupakan bentuk ikhtiar warga Sumedang setelah terjadi bencana gempa beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaMengulik Tradisi Ruwatan, Ritual Buang Sial dan Penyucian Diri ala Masyarakat Jawa
Masyarakat Jawa masih rutin melaksanakan tradisi tersebut sebagai bentuk penyucian diri.
Baca Selengkapnya